27
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati serta mengatasi masalah kesehatan usila. 3.
Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan usila. 4.
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usila Soedja, 2002.
2.4 Kemandirian usila
Penuaan tidak selalu berupa ketidak mampuan dan kebergantungan, hasil penelitian memperlihatkan bahwa aspek fisiologis dan psikologis pada penuaan
tidak menyebabkan kemunduran mental dan kerusakan fisik pada kehidupan lebih lanjut. Kemandirian pada usila dapat di nilai dari kemampuannya untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Meskipun pada usia mengalami kemunduran fungsi fisik tetapi diharapkan masih dapat mandiri. Menurut Ferguson,1984 pada peroses penuaan
terjadi penurunan fungsi kunyah 16 kali semula dan fungsi bicara. Hal yang sama dikemukakan oleh Raharja 1998 bahwa fungsi penelanan menurun menjadi 25-
50 pada usia diatas 50 tahun. Menurut Miller 1995 penurunan fungsi pada organ tubuh berdampak pada kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2.4.1 Penuaan yang berhasil
Penuaan tidak selalu berupa ketidak mampuan dan ketergantungan. Dalam hal ini apa yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi usila yang normal
tanpa kondisi patologis yang jelas, telah diidentifikasi dua kemungkinan hasil penuaan yang biasa atau penuaan yang berhasil. Pendukung yang tertarik pada
pada teori ini mengidentifikasi faktor yang membedakan antara usila yang biasa
Nurhayati : Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Usila dan Hubungannya dengan Kemandirian Usia Lanjut di Puskesmas Helvetia Medan.
USU e-Repository © 2008.
28
atau usila yang berhasil. Beberapa masalah yang timbul yang dihubungkan dengan peningkatan kemandirian usila adalah dukungan sosial yang baik akan
meningkatkan keberhasilan usila. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa usila mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini
dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologis maupun sosial yang selanjutnya dapat menyebabkan ketergantungan pada orang lain.
Miller, 1995. 2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Usila
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian usila diantaranya adalah keadaan mental, karena pada usila sering mengalami apa yang disebut
dementia yaitu kemunduran dalam fungsi berpikir. Gangguan biasanya dimulai dengan sukar mengingat apa yang didengar atau dibaca sampai dengan bicara tanpa
ada ujung pangkalnya. Dementia tersebut disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: berkurangnya sel-sel neuron otak. Menurut hasil penelitian Sirait dan Woro, 1998
menyatakan bahwa semakin meningkatnya usia maka risiko sakit semakin tinggi pula. Oleh sebab itu program 3 sehat sangatlah penting, inti program tersebut adalah
olah raga teratur, makan yang seimbang dan menjaga ketenangan batin Soesilo, 2005.
Disamping faktor tersebut diatas gaya hidup juga sangat mempengaruhi kemandirian usila. Gaya hidup disini dapat berarti gaya hidup yang ditampilkan
oleh individu dan gaya hidup karena kebiasaan sehari-hari. Hingga kini obesitas, merokok, ketergantungan, alkohol dan latihan yang kurang merupakan faktor
yang berkontribusi terhadap gangguan kesehatan pada usila. Watson, 2003.
Nurhayati : Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Usila dan Hubungannya dengan Kemandirian Usia Lanjut di Puskesmas Helvetia Medan.
USU e-Repository © 2008.
29
2.4.3. Ketergantungan