50
4.3.5 Pengaruh Nutrisi usila Terhadap Pemanfaatan Posyandu.
Diketahui bahwa pemanfaatan posyandu 7 kali tinggi paling banyak pada usila dengan nutrisi sedang yaitu 28 orang 23,3 dan paling sedikit pada usila
dengan nutrisi buruk yaitu 13 orang 10,8. Pemanfaatan posyandu 5-7 kali sedang paling banyak pada usila dengan nutrisi baik yaitu 41 orang 34,2 dan
paling sedikit dengan nutrisi buruk dan sedang yaitu masing-masing 1 orang 0,8. Pemanfaatan posyandu 5 kali rendah paling banyak pada usila dengan nutrisi baik
yaitu 12 orang 10,0 dan paling sedikit pada usila dengan nutrisi buruk yaitu 1 orang 0,8.
Hasil uji statisik dengan Chi-Square menunjukan probabilitas p lebih kecil dari 0,000 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang bermakna antara nutrisi terhadap pemanfaatan posyandu oleh usila di Puskesmas Helvetia Medan. Pemanfaatan posyandu akan bertambah baik seiring
dengan meningkatnya nutrisi usila. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13. Pengaruh Nutrisi Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Posyandu Puskesmas Helvetia Medan
Nutrisi Buruk Sedang
Baik No.
Pemanfaatan posyandu
F F F
F 1.
5 kali rendah 1
0,8 2
1,7 12
10,0 15
12,5 2.
5-7 kali sedang 1
0,8 1
0,8 41
34,2 43
35,8 3.
7 kali tinggi 13
10,8 28
23,3 21
17,5 62
51,7 Total
15 12,5 31 25,8 74 61,7
120 100
X
2
=43.093 df=4 P= 0,000
Nurhayati : Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Usila dan Hubungannya dengan Kemandirian Usia Lanjut di Puskesmas Helvetia Medan.
USU e-Repository © 2008.
51
4.3.6. Pengaruh LatihanOlah raga usila Terhadap Pemanfaatan Posyandu.
Diketahui bahwa pemanfaatan posyandu 7 kali tinggi paling banyak pada usila yang tidak melakukan latihanolah raga yaitu 44 orang 36,7 dan paling
sedikit pada usila yang melakukan latihanolah raga yaitu 18 orang 15,0. Pemanfaatan posyandu 5-7 kali sedang paling banyak pada usila yang tidak
melakukan latihanolah raga yaitu 43 orang 35,8 dan tidak ada pada usila yang melakukan olah raga. Pemanfaatan posyandu 5 kali rendah paling banyak pada
usila yang tidak melakukan latihanolah raga yaitu 12 orang 10,0 dan paling sedikit pada usila yang melakukan olah raga yaitu 3 orang 2,5.
Hasil uji statisik dengan Chi-Square menunjukan probabilitas p lebih kecil dari 0,001 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang bermakna antara latihanolah raga terhadap pemanfaatan posyandu oleh usila di Puskesmas Helvetia Medan. Pemanfaatan posyandu akan bertambah baik apabila
dilakukan latihanolah raga diposyandu. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14. Pengaruh LatihanOlah raga Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Posyandu Puskesmas Helvetia Medan
LatihanOlah Raga Dilakukan
Tidak Dilakukan
No. Pemanfaatan
Posyandu F
F F
1.
5 kali rendah
3 2,5 12 10,0 15 12,5
2.
5-7 kali sedang
43 35,8
43 35,8
3.
7 kali tinggi
18 15,0 44 36,7 62 51,7
Total
21 17,5 99
82,9 120 100 X
2
=14.897 df = 2 P = 0,001
Nurhayati : Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Usila dan Hubungannya dengan Kemandirian Usia Lanjut di Puskesmas Helvetia Medan.
USU e-Repository © 2008.
52
4.4. Analisis Multivariat