4. Penurunan Hak
Sertifikat penurunan hak, yaitu merupakan sertifikat hak yang jenis haknya diturunkan, yang dimohon oleh pemegangnya kepada kepala kantor pertanahan
setempat melalui prosedur perolehan sertifikat hak atas tanah di kantor pertanahan,
96
dengan memenuhi persyaratan permohonan sebagai berikut: a.
Surat permohonan; b.
Sertifikat hak atas tanah; c.
Persetujuan kreditur, jika dibebani hak tanggungan; d.
Fotokopi KTP atau identitas diri pemohon; e.
Fotokopi KIT atau identitas diri penerima kuasa disertai dengan surat kuasa, jika permohonannya dikuasakan;
f. Bukti pelunasan BPHTB, jika terutang;
g. Bukti pelunasan uang pemasukan negara, jika terutang.
97
Setiap fotokopi yang dipersyaratkan sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Persyaratan permohonan tersebut di atas selanjutkan disampaikan
oleh pemohon kepada kepala kantor pertanahan setempat melalui loket penerimaan. Penurunan hak milik menjadi hak guna bangunan atau menjadi hak
pakai, tanpa dikenakan uang pemasukan kepada negara. Penurunan hak guna bangunan menjadi hak pakai, dikenakan uang pemasukan kepada negara, dengan
96
Wawancara dengan S. Chandra Koordinator Loket Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 6 Desember 2007
97
S. Chandra, Op cit, hal. 71-72
Husni Adam : Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan,
2008 USU Repository © 2008
pengurangan sebesar uang pemasukan yang dibayar pemohon ketika memperoleh hak guna bangunan. Apabila pemohon adalah berupa badan hukum, maka harus
mendapat persetujuan sesuai anggaran dasar yang dilampirkan bersama akta pendirian perusahaan yang disahkan menteri.
98
5. Peningkatan Hak
Sertifikat peningkatan hak, yaitu merupakan sertifikat hak yang ditingkatkan jenis haknya, yang dimohon oleh pemegangnya kepada kepala kantor
pertanahan setempat melalui prosedur perolehan sertifikat hak atas tanah di kantor pertanahan dengan pemenuhan persyaratan permohonan sebagai berikut:
a. Surat permohonan;
b. Sertifikat hak atas tanah;
c. Persetujuan kreditur, jika dibebani hak tanggungan;
d. Persetujuan pemegang HPL, jika haknya berdiri diatas tanah hak pengelolaan;
e. Fotokopi KTP atau identitas diri pemohon;
f. Fotokopi KTP atau identitas diri penerima kuasa disertai dengan surat kuasa,
jika permohonannya dikuasakan; g.
Bukti pelunasan BPHTB terutang;
98
Wawancara dengan S. Chandra Koordinator Loket Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 6 Desember 2007
Husni Adam : Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan,
2008 USU Repository © 2008
h. Bukti pelunasan uang pemasukan negara terutang.
99
Setiap fotokopi yang dipersyaratkan sudah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
Persyaratan permohonan tersebut disampaikan oleh pemohon dan ditujukan kepada kepala kantor pertanahan setempat melalui loket penerimaan. Peningkatan
hak dari hak guna bangunan atau hak pakai menjadi hak milik dapat dilakukan dengan ketentuan hanya berlaku bagi rumah tempat tinggal sederhana dan sangat
sederhana yang luas tanahnya tidak lebih 600 meter persegi. Dalam keadaan tidak diserahkan fotokopi izin mendirikan bangunan, dapat dibuat surat keterangan
lurahkepala desa yang menyatakan bahwa tanah tersebut digunakan untuk tempat tinggal. Apabila pemohon badan hukum, harus mendapat persetujuan sesuai
anggaran dasar yang dilampirkan bersama akta pendirian perusahaan yang disahkan menteri.
6. Perpanjangan Hak