Sertifikat Hak Milik Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan)

yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum. Selanjutnya, tentang sertifikat sebagai tanda bukti pemilikan hak atas tanah yang diterbitkan oleh kantor pertanahan berdasarkan ketentuan Undang-undang Pokok Agraria, yakni sertifikat hak milik, sertifikat hak guna bangunan, sertifikat hak guna usaha, dan sertifikat hak pakai.

1. Sertifikat Hak Milik

Sertifikat hak milik merupakan surat tanda bukti hak atas ambil manfaat lahan tanahnya secara turun temurun, terkuat dan terpenuh. 106 Khusus terhadap hak milik atas tanah ditentukan lain, yaitu adanya unsur turunan, terkuat dan terpenuh dibandingkan hak lainnya, namun harus diartikan senafas dengan fungsi sosial tanah, selain itu juga dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain serta dijadikan jaminan hutang melalui pembebanan hak tanggungan. 107 Menurut ketentuan Pasa1 8 ayat 1 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 bahwa hak milik dapat dipunyai oleh setiap warga negara Indonesia tanpa menyebutkan perbedaan suku atau etnis, kentuan selanjutnya sebagai berikut : 108 106 Lihat juga Pasal 20 ayat 1 UUPA 107 Wawancara dengan S. Chandra Koordinator Loket Kantor Pertanahan Kota Medan, tanggal 6 Desember 2007 108 S. Chandra, Op Cit, hal. 23-24 Husni Adam : Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 a. Sertifikat hak milik hanya dapat diperoleh oleh Warga Negara Indonesia dan oleh badan hukum yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah. 109 b. Warga Negara Indonesia dapat memperoleh sertifikat hak atas tanah berdasarkan; penegasan hakpengakuan hak pemberian hakpenggabungan hakpeningkatan hakperpanjangan hakpemecahan hakpemisahan hak pemindahan hak atau peralihan hak. 110 c. Warga Negara Asing dapat memperoleh sertifikat hak milik berdasarkan; peralihan hak karena warisan tanpa wasiat dan harta bersama dalam perkawinan, dengan catatan bahwa ia harus melepaskan haknya dalam jangka waktu satu tahun sejak ia memperoleh hak. 111 d. Badan Hukum dapat memperoleh sertifikat hak milik sebagaimana ketentuan Pasal 21 ayat 2 Undang-undang Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 serta Peraturan Menteri Agraria Nomor 2 Tahun 1960, berdasarkan penetapan pemerintah, antara lain sebagai berikut. 1 Bank-bank milik negara: BI, BIN, BTN, BNI, BUN, BDN, BRI, BPI. 2 Badan keagamaan dan sosial, yakni : a Gereja Roma Katolik di Indonesia Kep. DDA dan Trans. No.lDDATAgr1967; 109 Lihat Pasal 21 UUPA 110 Lihat pasal 21 ayat 2 UUPA 111 Lihat Pasal 21 ayat 3 UUPA Husni Adam : Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 b Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat SK. Mendagri No. 22DDA1969; c Gereja Pentakosta di Indonesia SK. Mendagri No. 3 DDA1972; d Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia SK. No. 14DDA1972. Khusus terhadap badan keagamaan dan badan sosial yang ditetapkan pemerintah dapat diberikan sertifikat hak milik dalam jangka waktu sepanjang tanahnya masih dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsinya serta diakui dan dilindungi. 112

2. Sertifikat Hak Guna Usaha