dan kecil berada pada daerah-daerah dan kebanyakan juga usaha tersebut merupakan usaha rumahan yang sangat membutuhkan bantuan dana untuk
menjalankan usahanya. Dalam pengenaan sanksi atau hukuman bagi nasabah yang wanprestasi, hendaknya kreditur dalam hal ini Perum Pegadaian terlebih dahulu
meninjau atau menanyakan kepada debiturnasabah apa sebabnya sehingga ia telah lalai dalam membayar angsuran kredit tersebut.
Tindakan eksekusi merupakan salah satu alternatif penyelesaian jika debiturnasabah benar-benar tidak dapat membayar angsuran kredit. Namun, apabila
terdapat alternatif lain yang lebih baik dan menguntungkan bagi kedua belah pihak alangkah baiknya bila hal tersebut dapat dilaksanakan.
150
2. Cessie a. Pengertian Cessie
Cessie adalah suatu cara pengalihan piutang atas nama yang diatur dalam Pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Pengalihan ini terjadi atas dasar
suatu peristiwa perdata, seperti perjanjian jual-beli antara kreditur lama dengan calon kreditur baru.
151
Cessie atau pengalihan hak atas kebendaan tak bertubuh intangible goods kepada pihak ketiga. Kebendaan tak bertubuh di sini biasa berbentuk piutang atas
nama. Cessie dapat dilakukan melalui akta otentik atau bisa juga melalui akta bawah tangan. Syarat utama keabsahan cessie adalah pemberitahuan cessie tersebut kepada
150
Ibid, hal 1
151
Suharnoko dan Endah Hartati, Doktrin, Subrogasi, Novasi dan Cessie, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 101
pihak terhutang untuk disetujui dan diakuinya. Pihak terhutang di sini adalah pihak terhadap mana si berpiutang memiliki tagihan. Pengaturan mengenai cessie diatur
dalam Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Dalam praktek transaksi bisnis di Indonesia saat ini, akta cessie biasa dibuat dalam bentuk
Assignment Deed. Hal pokok yang diatur dalam Assignment Deed adalah sebagai berikut:
152
a Para pihak, yaitu pihak yang memiliki piutang Transferor dan pihak yang
akan menerima pengalihan piutang transferee; b
Pernyataan pengalihan piutang oleh Transferor kepada Transferee dan pernyataan penerimaan pengalihan piutang tersebut oleh Transferee dari
Transferor; c
Syarat adanya pemberitahuan dari Transferor kepada pihak yang berhutang dan penegasan si berhutang ini bahwa ia menerima pengalihan hutangnya
atau piutang si Transferor kepada Transferee.
153
Sedangkan dalam praktek, dasar diadakannya cessie ini adalah sebagaimana ketentuan penyerahan piutang yang diatur dalam KUH Perdata, khususnya terdapat
dalam Pasal 613, yaitu : “Penyerahan akan piutang atas nama dan kehendak tak bertubuh lainnya,
dilakukan dengan jalan membuat suatu akta otentik atau dibawah tangan dengan mana hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang lain”.
152
http:one.indoskripsi.com diakses pada tanggal 2 januari 2008, jam 12.00 WIB
153
Suharnoko dan Endah Hartati, Op.Cit, hal 120
Penyerahan yang demikian bagi si berutang tiada akibatnya melainkan setelah penyerahan itu diberikan kepadanya, atau secara tertulis disetujui dan
diakuinya. Penyerahan tiap-tiap piutang karena surat-bawa dilakukan dengan penyerahan
surat itu; penyerahan tiap-tiap pitang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endorsement”.
154
Dari Bunyi Pasal tersebut di atas, maka cessie jaminan hanya dibebankan atas piutang atas nama, oleh karena itu deposito berjangka yang termasuk sebagai piutang
atas nama dapat dibebankan dengan cessie. Menurut Budi Untung lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa berlakunya
secara yuridis formal suatu cessie adalah memenuhi tiga persyaratan minimal, yaitu : 1.
Atas pengalihan piutangtagihan tersebut haruslah dilakukan dengan suatu perjanjian cessie baik dengan akta otentik maupun akta di bawah tangan.
2. Adanya pemberitahuan, persetujuan dan pengakuan dari si tertagih bahwa
hak atas piutangtagihan sebelumnya tersebut telah dialihkan kepada pihak lain.
3. Adanya penyerahan nyata atas bukti kepemilikan atas piutang tagihan tersebut
dari yang berhak sebelumnya kepada yang menerima hak atas piutangtagihan tersebut.
155
Untuk kepentingan dan keamanan bank, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh kreditur sebelum suatu piutangtagihan diterima dan diikat sebagai
jaminan yaitu :
154
Budi Untung, Op.Cit, hal 100
155
Ibid, hal 101
1. Kepastian jumlah tagihan, buktidasar adanya tagihan tersebut serta tanggal
jatuh tempo penagihan; 2.
Adanya pemberitahuan, persetujuan dan pengakuan dari pihak tertagih mengenai pengalihan tagihan tersebut kepada bank;
3. Untuk setiap pengalihan tagihan tersebut selain harus ada penyerahan nyata
atas kepemilikannya, juga harus ada perjanjian pengalihan tersebut, baik dengan akta otentik ataupun dengan akta di bawah tangan.
156
b. Penyelesaian Cessie
Terhadap piutang atas nama dalam hal ini deposito, penyerahan dilakukan dengan akta penyerahan piutang dan pemberitahuan kepada debitur yang harus
membayar tagihan itu. Pemberitahuan dilakukan oleh pihak yang mengalihkan piutang atau pihak yang menerima piutang. Dalam hal pihak debitur yang harus
membayar tagihan tersebut, maka diketahui pada waktu akta pengalihan piutang dibuat maka penyerahan piutang tersebut berlaku retroactive pada hari itu dengan
syarat hak tersebut berada pada pihak yang mengalihkan. Pemberitahuan segera dilakukan setelah pihak debitur yang harus membayar tagihan diketahui ada dimana.
Bagi pihak debitur terhadap siapa piutang itu akan dieksekusi dapat meminta salinan dua kutipan akta pengalihan piutang atau atas hak dari pengalihan itu yang disahkan
oleh pihak yang mengalihkan piutang. Jika tidak ada akta yang menerangkan alas hak pengalihan tersebut, maka isi alas hak tersebut harus dikomunikasikan kepadanya
secara tertulis sepanjang hal itu diperlukan.
157
156
Ibid, hal 105
Namun dalam praktek perbankan sekarang berdasarkan hasil penelitian bahwa pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk, pengikatan kredit dengan jaminan deposito
tidak memakai lagi lembaga jaminan cessie akan tetapi pengikatannya cukup dilakukan dengan lembaga jaminan gadai, yang sudah pasti terjamin dan akurat
dalam hal pencairannya.
158
157
Wawacara dengan Bapak Dedy Effendy Aiyub, Jabatan : Relationship Manager RM, PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe, Tanggal 4 Juli 2008
158
Ibid
BAB III PELAKSANAAN PENGIKATAN KREDIT
DENGAN JAMINAN DEPOSITO PADA PT. BANK MANDIRI PERSERO Tbk
A. Gambaran Umum PT. Bank Mandiri Persero Tbk 1. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri Persero Tbk
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis
tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut
menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, di
mana penggabungan seluruh laporan keuangan efektif dilakukan pada akhir Juli 1999 sekaligus mengurangi jumlah kantor cabang dan sumber daya manusia yang ada di
empat bank tersebut, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia,
bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat
perkembangan dunia perbankan di Indonesia.
159
159
http:id. wikipedia.orgwiki PT Bank Mandiri_Tbk, diakses tanggal 6 November 2008
103
Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing
dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi.
160
Dengan penggabungan keempat bank pemerintah tersebut diharapkan kepada Bank Mandiri, yaitu : pertama, industri perbankan Indonesia akan menjadi lebih kuat
dan stabil apabila ditopang oleh bank-bank berskala besar. Kedua, intervensi pemerintah terhadap bank pemerintah semakin berkurang, apabila restrukturisasi
perbankan berhasil maka besar kemungkinan Bank Mandiri akan diprivatisasi dengan tujuan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan likuiditas dan pengembangan
usaha. Ketiga, kinerja keuangan Bank Mandiri diharapkan semakin baik dibandingkan sebelum penggabungan. Keempat, semakin sehatnya Bank Mandiri,
maka sektor riil yang membutuhkan jasa keuangan bank tersebut akan semakin baik dan secara makro perekonomian nasional semakin membaik di masa yang akan
datang.
161
Adapun visi dari Bank Mandiri adalah Bank terpercaya pilihan anda, sedangkan misinya adalah:
1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
2. Mengembangkan sumber daya manusia professional
3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
160
http:www.ghabo.comgpediaindex.phpBANK_MANDIRI_TBK_PT, diakses tanggal 6 November 2008
161
Ibid
4. Melaksanakan manajemen terbuka
5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
162
2. Tujuan Pemberian Kredit