Sepakat Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Deposito Pada PT.Bank Mandiri (Persero), Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe

C. Syarat sahnya suatu perjanjian

Dalam membuat suatu perjanjian harus meliputi seluruh syarat-syarat sahnya suatu perjanjian yang di dalamnya terdiri dari para subjek dan objek perjanjian. Pasal 1320 KUH Perdata merumuskan 4 syarat untuk sahnya perjanjian, ke empat syarat tersebut adalah : 1. Adanya kata sepakat 2. Pihak – pihak yang membuat perjanjian harus cakap bertindak dalam hukum. 3. Isi perjanjian harus mengenai suatu perbuatan hukum tertentu atau harus memuat suatu prestasi yang dapat dilaksanakan. 4. Isi perjanjian harus memuat suatu sebab yang halal. Syarat pertama dan kedua di namakan sebagai syarat-syarat subjektif karena berhubungan dengan subjek perjanjian, sedangkan syarat ketiga dan keempat merupakan syarat objektif karena berhubungan dengan objek perjanjiannya. 48

1. Sepakat

Sepakat diartikan sebagai pernyataan kehendak menyetujui, seia-sekata atau persesuaian kehendak dari kedua subjek mengenai hal-hal yang pokok dari perjanjian yang diadakan. Apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu, juga dihendaki oleh pihak yang lain, mereka menghendaki sesuatu yang sama secara timbal balik. Dalam kata sepakat ini, para pihak harus mempunyai kebebasan kehendak, artinya dalam mencapai atau menentukan kata sepakat tersebut para pihak tidak boleh mendapatkan 48 Mariam Darus Badrulzaman dkk, Op.cit, hal 73 sesuatu tekanan, yang mengakibatkan adanya cacat bagi perwujudan kehendak tersebut. Menurut Pasal 1321 KUH Perdata, ada tiga hal yang menyebabkan cacat kehendak dalam suatu perjanjian. Ketiga hal tersebut terlihat dalam rumusan pasalnya sebagai berikut “ tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan”. Selain kekhilafan dwaling, paksaan dwang ataupun penipuan bedrog, belakangan ini juga berkembang faham cacat kehendak juga bisa terjadi dalam hal penyalahgunaan keadaan misbruik van omstandigheden. Penyalahgunaan keadaan berlatarbelakang ketidak seimbangan keadaan mengenai keunggulan pihak yang satu terhadap yang lain. Dalam perkembangannya, penyalahgunaan keadaan ini bisa berwujud dalam hal keunggulan ekonomi, ataupun keunggulan kejiwaan, sehingga dengan keunggulan ini jika disalahgunakan oleh salah satu pihak akan melahirkan penyalahgunaan keadaan. 49 Menurut Panggabean, penyalahgunaan keadaan dapat terjadi jika memenuhi empat syarat, sebagai berikut : 1 Keadaan-keadaan istimewa bijzondere omstandigheden, seperti keadaan darurat, ketergantungan, seroboh, jiwa yang kurang waras dan tidak berpengalaman. 49 Ignatius Ridwan, Widyadharma, Hukum Perbankan , Ananta, Summary, 1995, hal 17 2 Suatu hal yang nyata kenbaarheid, diisyaratkan bahwa salah satu pihak mengetahui atau semestinya mengetahui bahwa pihak karena keadaan istimewa tergerak hatinya untuk menutup suatu perjanjian. 3 Penyelahgunaan misbruik, salah satu pihak telah melaksanakan perjanjian itu walaupun dia mengetahui atau seharusnya mengerti bahwa dia seharusnya tidak melakukannya. 4 Hubungan kausal causaal verband, adalah penting bahwa tanpa menyalahgunakan keadaan itu maka perjanjian itu tidak akan ditutup. Penyalahgunaan keadaan itu berhubungan dengan terjadinya perjanjian, yang menyangkut keadaan-keadaan yang berperan untuk terjadinya suatu perjanjian dimana memanfaatkan keadaan orang lain sedemikian rupa untuk membuat perjanjian itu disepakati. 50

2. Cakap