Jenis-jenis Deposito Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Deposito Pada PT.Bank Mandiri (Persero), Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe

n. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 125 Dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat maka dikeluarkan juga Peraturan Pemerintah mengenai Jaminan Simpanan Uang Pada Bank yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Bank Indonesia yaitu PP Nomor 34 Tahun 1973 Tentang Jaminan Simpanan Uang Pada Bank Deposito. 126 Dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka Bank Mandiri dapat menerima kredit dengan jaminan deposito berdasarkan ketentuan Nomor : 012KRDCMB.WPM2008 Tentang Manual Produk Kredit JaminanAgunan Deposito tanggal 8 Maret 2008. 127

2. Jenis-jenis Deposito

Sebagaimana di ketahui bahwa ada 4 empat jenis deposito yaitu: a. Deposito berjangka time deposit, yaitu simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara bank dan si penyimpan deposan. Bila jangka waktunya telah habis maka kemungkinannya deposan dapat mencairkan atau memperpanjang jangka waktunya. Jangka waktu deposito ini biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6 ataupun 12 bulan, tergantung kesepakatan kedua belah pihak dalam praktek sehari-hari jenis ini lazim disebut deposito biasa. 125 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan, Pasal 6 126 http:www.indonesia.skPPPp197334.htm, di akses pada tanggal 2 Februari 2009, jam 14.30 WIB 127 Wawacara dengan Bapak Dedy Effendy Aiyub, Jabatan : Relationship Manager RM, PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe, Tanggal 4 Juli 2008 b. Deposito on call, yaitu simpanan deposan dalam jumlah tertentu artinya penempatannya ada syarat jumlah minimal tertentu, biasanya lebih besar dari deposito berjangka biasa, dan jangka waktu penempatannya minimal 7 hari, tergantung bank yang bersangkutan. c. Deposito Automatic Roll-over, perbedaannya dengan deposito berjangka biasa ialah ketika jatuh tempo maka pihak bank harus melakukan perpanjangan jangka waktu secara otomatis, tanpa menunggu konfirmasi lagi kedeposan. Artinya pada saat penempatannya sudah ditentukan syarat perpanjangan otomatis tersebut. d. Sertifikat Deposito, adalah surat berharga yang pada hakikatnya sama dengan surat bukti menyimpan uang. Perbedaan dengan deposito biasa adalah pembayaran bunganya adalah diawal penempatan, diterbitkan oleh bank sebagai surat berharga atas tunjuk yang dapat diperjual-belikan atau dipindah tangankan , sedangkan deposito biasa diterbitkan atas nama dan tidak dapat diperjual- belikan. 128 Sedangkan pada PT. Bank Mandiri mengklasifikasikan deposito pada 2 jenis yaitu: 1. Deposito berjangka; 2. Sertifikat Deposito Berdasarkan Jenis deposito di atas tersebut, maka deposito berjangkalah yang dapat dijadikan sebagai jaminan kredit pada PT. Bank Mandiri karena deposito 128 Gatot Supramono, Op.cit, hal 79-88 berjangka adalah jenis surat berharga yang tidak dapat dengan mudah diperjualbelikan atau dengan kata lain tidak dapat dipindahtangankan sedangkan sertifikat deposito pada saat sekarang ini Bank sudah tidak menerima lagi sebagai jaminan dalam kredit, hal ini disebabkan karena banyaknya tindak pidana penipuan yang berupa pemalsuan sertifikatnya atau tanda tangan pejabat Bank terkait, karena sebagaimana kita ketahui sertifikat deposito ini diterbitkan atas tunjuk aan tooderbearer yang memungkinkan pencairannya oleh siapa saja tergantung siapa yang membawanya atau menguasainya. 129 Adapun dasar hukum penyerahan surat berharga atas tunjuk aan tooder ini adalah Pasal 613 ayat 3 KUH Perdata, yaitu : ”Penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu;penyerahan tiap-tiap piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen”.

3. Hak dan Kewajiban Pemegang Deposito