Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.3 Persentase Hasil Penilaian Penyajian Uji Coba Kelompok Besar
Dari gambar 4.3 diketahui persentase untuk penilaian aspek penyajian. Dari segi bahasa yang digunakan yaitu sebesar 89,59 yang berarti bahasa
yang digunakan mudah dimengerti dan tidak ada kata-kata ambigu di dalam LKS. Berkenaan dengan penampilan diperoleh persentase sebesar 91,74.
Artinya tampilan LKS membuat siswa mandiri dalam mendesain percobaan, tampilan LKS disajikan sederhana, jelas dan mudah dipahami.
Persentase untuk penilaian aspek guided inquiry dari segi proses mental inquiry merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data,
memberikan kesimpulan yaitu sebesar 92,07. Artinya LKS tersebut membuat siswa mengetahui proses kerja ilmiah, pertanyaan di dalam LKS
dapat menuntun siswa dalam mengkonstruksi pemahamnnya sendiri, model LKS tersebut membuat siswa tidak malas untuk berpikir dan mempermudah
siswa menjawab suatu permasalahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik persentase 4.4
Bahasa yang digunakan
Penampilan 89,59
91,74
Penyajian
PERSENTASE
Gambar 4.4 Persentase Hasil Penilaian Guided Inquiry Uji Coba Kelompok Besar
Dari hasil penilaian LKS diatas didapatkan hasil persentase rata- rata penilaian LKS pada uji coba kelompok besar setiap aspek.
Gambar 4.5 Grafik Hasil Persentase Rata-rata Aspek Penilaian LKS
berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi pada Uji Coba Kelompok Besar
Proses mental inquiry
92,07
Komponen Guided Inquiry
Proses mental inquiry
Persentase 84,17
86,34 90,65
92,07
Persentase rata-rata penilaian LKS pada uji coba kelompok besar setiap aspek
Desain LKS Konten
Penyajian Komponen guided inquiry
Dari grafik pada gambar 4.5 dapat diketahui bahwa hasil persentase rata-rata penilaian LKS setiap aspek dimulai dari yang
paling tinggi adalah dari aspek komponen guided inquiry yaitu sebesar 92,07, kemudian aspek penyajian yaitu sebesar 90,65, selanjutnya
dari aspek konten LKS yaitu sebesar 86,34, dan dari aspek desain LKS sebesar 84,17.
Hal ini didukung dengan nilai hasil percobaan siswa yang di atas nilai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal di sekolah. Berikut ini nilai
hasil percobaan siswa dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi pada LKS pertama yaitu cek
tekanan darah dan denyut nadi. Kemudian pada LKS kedua yaitu uji golongan darah.
1. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 26 Jakarta
NO. NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
1 AP
95 95
95 2
KU 92
95 93,5
3 IS
90 95
92,5 4
KA 90
95 92,5
5 MO
90 95
92,5 6
FA 92
92 92
7 DA
95 88
91,5 8
DE 95
88 91,5
9 EL
95 86
90,5 10
RH 90
90 90
11 RI
90 90
90 12
SY 90
90 90
13 AM
90 89
89,5 14
AR 90
89 89,5
15 AS
90 89
89,5 16
CH 90
89 89,5
17 HF
90 89
89,5 18
AK 90
89 89,5
19 AA
88 89
88,5 20
FM 88
89 88,5
21 MR
86 90
88
NO. NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
22 NB
86 90
88 23
SE 90
85 87,5
24 FN
80 90
85 25
AD 80
90 85
26 NF
90 80
85 27
VO 85
85 85
28 SA
80 90
85 29
TR 80
90 85
30 ZH
80 90
85 31
FL 80
85 82,5
32 HF
80 85
82,5 33
HO 80
85 82,5
34 HE
80 85
82,5 35
IR 80
85 82,5
36 AW
80 83
81,5 37
FI 86
76 81
RATA-RATA 87,10
88,51 87,81
2. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 60 Jakarta
NO NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
1 SO
92 95
93,5 2
RE 92
86 89
3 CH
92 80
86 4
RV 91
86 88,5
5 IR
91 86
88,5 6
TH 91
86 88,5
7 YO
91 86
88,5 8
AE 90
86 88
9 YA
90 86
88 10
TR 90
86 88
11 AR
93 80
86,5 12
SH 95
76 85,5
13 DA
86 86
86 14
BT 90
80 85
15 ZU
90 80
85 16
ZA 90
80 85
17 ES
90 80
85 18
BR 82
86 84
NO. NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
19 WU
82 86
84 20
DJ 90
78 84
21 DZ
90 78
84 22
KY 82
85 83,5
23 AB
82 82
82 24
IM 82
82 82
25 NA
82 82
82 26
JI 76
82 79
27 DW
76 76
76 28
IC 76
76 76
29 DR
76 76
76 30
AU 76
76 76
RATA-RATA 86,53
82,33 84,43
3. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 43 Jakarta
NO NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
1 LA
98 95
96,5 2
LU 98
95 96,5
3 SI
98 95
96,5 4
UQ 98
95 96,5
5 HA
91 95
93 6
NY 91
95 93
7 ZA
91 90
90,5 8
LK 91
90 90,5
9 YU
91 90
90,5 10
QY 86
90 88
11 NO
86 90
88 12
DH 80
90 85
13 DY
80 90
85 14
NU 76
90 83
15 GU
76 90
83 16
PR 76
90 83
17 AV
80 86
83 18
SY 76
86 81
19 AN
76 86
81 20
UR 76
86 81
21 GR
76 86
81 22
OL 80
80 80
23 IK
80 80
80
NO. NAMA
LKS I LKS II
RATA-RATA
24 PH
80 80
80 25
FR 76
80 78
26 RY
76 80
78 27
SR 80
76 78
28 AG
80 76
78 29
IA 76
76 76
30 RZ
76 76
76 31
BY 76
76 76
32 RO
76 76
76 33
IF 76
76 76
34 ZM
76 76
76
RATA-RATA 82,32
85,52 83,92
Berdasarkan nilai di atas SMA Negeri 26 Jakarta rata-rata nilai siswa untuk LKS pertama dan LKS kedua adalah 87,81. Siswa SMA Negeri
60 Jakarta mendapatkan nilai rata-rata dari semua percobaan sebesar 84,43. Untuk SMA Negeri 43 Jakarta siswa memperoleh nilai rata-rata
sebesar 83,92. Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS pengembangan berbasis
guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi tidak hanya dilakukan oleh siswa, namun guru mata pelajaran Biologi yang mengajarkan siswa
dengan menggunakan LKS guided inquiry di sekolah juga melakukan penilaian. Terdapat empat aspek yang dinilai oleh peneliti, yaitu aspek
kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian
materi dengan tujuan tujuan pembelajaran, kesesuaian elemen dengan tujuan
pembelajaran, dan kejelasan penyampaian. Peneliti menggunakan tiga sekolah sebagai sampel penelitian, untuk itu peneliti memperoleh
penilaian dari tiga guru. Hasil penilaian dari tiga responden guru terhadap LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada
konsep Sistem Sirkulasi dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.
Gambar 4.6 Grafik Penilaian LKS oleh Guru
Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa persentase untuk penilaian aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran memperoleh
skor sebesar 97,22 yang berarti LKS dengan kategori sangat baik. Hal itu terjadi karena dari segi ukuran kertas, huruf, dan pengorganisasian LKS
sudah sangat baik. Aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran memperoleh persentase sebesar 100. Hal itu disebabkan adanya
kesesuaian topik bahasan yang dimuat dalam LKS. Selanjutnya, aspek yang memiliki persentase tertinggi adalah kesesuaian elemen dengan tujuan
pembelajaran sebesar 100. Hal tersebut terjadi karena menurut pendapat guru pada bagian perincian tugas sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan dapat membangun proses mental inquiry siswa merumuskan hipotesis, merancang langkah percobaan, menganalisis data, dan memberikan
kesimpulan. Selain itu latihan yang ada di dalam LKS sudah sangat baik karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa.
Aspek ketiga yang memiliki nilai persentase tertinggi sebesar 100 adalah aspek kejelasan penyampaian. Berdasarkan penilaian guru, bahasa yang
digunakan di dalam LKS mudah dimengerti. Pemilihan gambar dan daftar
97,22 100
100 100
Kesesuaian Desain dengan Tujuan
Pembelajaran Kesesuaian Materi
dengan Tujuan Pembelajaran
Kesesuaian Elemen dengan Tujuan
Pembelajaran Kejelasan
Penyampaian
Persentase
pustaka juga sudah sesuai dengan konsep. Dari keempat aspek tersebut diperoleh persentase rata-rata untuk penilaian LKS yang dinilai oleh guru
sebesar 99,3 yang berarti LKS dengan kategori sangat baik. Peneliti menggunakan teknik wawancara yang tidak terstruktur kepada
siswa dan guru mengenai LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Wawancara tersebut berisikan 4 buah
pertanyaan terbuka yang diajukan kepada siswa sedangkan untuk guru diberikan 5 buah pertanyaan terbuka. Berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan oleh peneliti kepada sembilan orang siswa, enam siswa diantaranya menyatakan bahwa di sekolahnya masih menggunakan LKS
Biologi yang dijual di pasaran. LKS tersebut tidak dijual di sekolah akan tetapi guru merekomendasikan LKS penerbit tertentu untuk dibeli di toko
buku. LKS berbasis guided inquiry yang digunakan pada pembelajaran
biologi pada konsep Sistem Sirkulasi menurut pendapat siswa dari segi tampilan LKS sudah bagus. LKS tersebut dapat mengarahkan siswa untuk
mengetahui proses kerja ilmiah. Dari segi bahasa LKS mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu LKS memberikan permasalahan-permasalahan yang
umum terjadi sehingga mudah dipahami oleh siswa. Beberapa kendala yang dihadapi siswa selama menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada
konsep Sistem Sirkulasi yaitu dalam hal mencari hipotesis, mencari informasi terkait dengan pertanyaan di LKS, dalam hal menarik kesimpulan,
dan dalam memahami pertanyaan. Meskipun terdapat kendala seperti dinyatakan sebelumnya semua siswa sepakat bahwa LKS guided inquiry itu
sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada tiga orang
guru, menurut ketiganya LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi memiliki perbedaan dengan LKS yang selama ini mereka temui di
pasaran. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 60 Jakarta, perbedaan LKS yang dibuat oleh peneliti dengan LKS yang ada di pasaran
adalah adanya permasalahan di dalam LKS dan memiliki ciri khas adanya
kutipan ayat Alquran yang terkait dengan materi di akhir pada setiap percobaan. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 43 Jakarta dan
guru mata pelajaran Biologi SMA N 26 Jakarta dengan adanya pengembangan LKS sudah bagus karena dapat menggiring siswa untuk
menemukan pemahamannya sendiri. Di sisi lain menurut guru dalam menggunakan LKS berbasis guided
inquiry terdapat beberapa kendala, yaitu dalam segi waktu dan juga dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan pada saat praktikum.
Dari segi waktu guru berpendapat bahwa untuk menggunakan LKS pengembangan itu membutuhkan waktu yang lebih. Sedangkan dalam hal
alat dan bahan dibutuhkan rentang waktu untuk mencari dan mengajukan pada pihak sekolah agar dapat disediakan.
Karena dirasa masih terdapat kekurangan dalam pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi ini, peneliti meminta
saran kepada para guru. Adapun saran yang diberikan dari tiap guru berbeda-beda, menurut guru mata pelajaran Biologi di SMA N 43 Jakarta,
adanya pertanyaan penelitian terlalu memudahkan siswa dalam merumuskan hipotesis, sehingga siswa tidak dilatih untuk mencari informasi sendiri.
Selanjutnya menurut guru mata pelajaran Biologi di SMA N 26 Jakarta, sebaiknya dalam hal pencetakan LKS untuk penghematan kertas lebih baik
menggunakan ukuran kertas legal saja atau sebaiknya siswa cukup diberikan softcopy sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh peneliti.
Kemudian menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 60 Jakarta, LKS yang diberikan kepada siswa lebih dibuat full colour agar dapat menarik
siswa untuk belajar dan pada saat pemilhan permasalahan cukup permasalahan yang terjadi secara umum saja. Dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada tiga orang guru tersebut maka dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis guided inquiry yang dikembangkan oleh peneliti layak
digunakan dalam pembelajaran biologi.