Manfaat dari Pembelajaran Guided Inquiry

sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Fase kontraksi jantung itu disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastol. 71 Tekanan darah dihasilkan oleh jantung. Tekanan darah naik ketika jantung mengerut dan turun ketika jantung mengendur. Tekanan darah selama kontraksi disebut tekanan sistol. Dan ketika jantung relaksasi pada masa itu disebut tekanan diastol. Tujuan mengukur tekanan darah adalah untuk mengetahui tekanan darah seseorang itu dikatakan normal atau terlalu tinggi. Tekanan darah dinyatakan dengan dua angka yang terpisah oleh garis miring; angka pertama adalah tekanan sistolik; angka yang kedua adalah tekanan diastolik. Satuan untuk angka ini adalah mmHg. Sfigmomanometer, yaitu lembaran pengikat yang dapat digelembungkan yang terhubung dengan pengukur tekanan, berfungsi untuk mengukur tekanan darah dalam arteri. Gambar 2.6 Cek Tekanan Darah 72 Lembaran pengikat itu dililitkan di sekitar lengan atas dan dipompa sampai tekanan menutup arteri, sehingga tidak ada darah yang mengalir melewati darah yang terikat. Ketika hal itu terjadi tekanan darah yang diberikan oleh pengikat melebihi tekanan darah dalam arteri tersebut. Sebuah stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah di bawah pengikat itu. Pengikat itu secara perlahan dikempiskan sampai 71 Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, loc. cit., h.47. 72 Health Central, Effects of Age on Blood Pressure, http:www.healthcentral.comhigh- blood-pressureintroduction-6095-146.html, diakses pada tanggal 16 Agustus 2013, pukul: 18.30 WIB. darah mulai mengalir ke dalam lengan depan dan suara dari darah yang berdenyut ke dalam arteri di bawah ikatan itu dapat didengar dengan stetoskop. 73 Tekanan darah arteri orang dewasa yang normal adalah 120 mmHg sistolis dan 80 mmHg diastolis. 74 Nilai dari tekanan sistol dan diastol penting untuk diketahui sebagai informasi kesehatan. Beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh tekanan darah adalah hipertensi, hipotensi, dan kombinasi dari penyakit seperti arterosklerosis. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut. Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit bpm. 75 Gambar 2.7 Mengukur Denyut Nadi 76 Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Tubuh manusia pada umumnya memiliki 4 sampai dengan 6 liter darah. Komposisi darah itu sendiri ada berupa plasma dan sel-sel 73 Neil A. Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 52. 74 Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2, op. cit., h. 13. 75 Vera Farah Bararah, Berapa Jumlah Denyut Nadi Normal?, 2010, http:health.detik.comread201003291350291327738766berapa-jumlah-denyut-jantung- normal, diakses pada 19 Juli 2013 pukul 06:30 WIB. 76 NursingBegin.com, Cara Mengukur Denyut Nadi, http:nursingbegin.comcara mengukur-denyut-nadi, diakses pada 19 Juli 2013, pukul 07:00 WIB. darah. 77 Seperti kebanyakan sel di dalam tubuh, eritrosit atau sel darah merah mengandung glikoprotein antigen potensial yang berada di atas permukaan membran plasma. 78 Berdasarkan berbagai jenis aglutinogen antigen yang terdapat pada eritrosit darah dapat dibagi menjadi lebih dari 300 jenis golongan darah, namun yang terpenting dalam praktek klinik, yaitu penggolongan darah menurut sistem ABO dan sistem rhesus. 79 Pada sistem penggolongan darah ABO berdasarkan pada terdapatnya dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B pada permukaan eritrosit. Sebaliknya antibodi yang yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi penggumpalan eritrosit. 80 Ahli imunologi Karl Landsteiner 1868-1943 mengelompokkan darah menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. 81 Reaksi yang terjadi pada empat golongan darah yang berbeda tersebut dilukiskan pada tabel di bawah ini. Tabel. 2.3 Aglutinasi sel-sel dari berbagai golongan darah dengan aglutinin anti- A dan anti-B 82 Golongan Darah Aglutinin Anti- α Aglutinin Anti- β O - - A + - B - + AB + + Seseorang yang tidak memiliki aglutinin zat anti A dan B digolongkan ke dalam golongan darah O. Seseorang yang memiliki 77 Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, op. cit., h. 53. 78 William, I. Lutterschmidt dan Deborah, I. Lutterschmidt. Laboratory Exercises In Human Physiology: A Clinical And Expperimental Approach. New York: McGraw-Hill Higher Education, 2008, h. 149. 79 Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2, op. cit., h. 41. 80 Diah Aryulina, dkk., Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI, Jakarta: Esis, 2004, h. 125. 81 Suryo, Genetika Strata 1, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008, Cet. 12, h. 254. 82 Diah Aryulina, dkk., Ibid., h. 127.