Macam-macam LKS Langkah-langkah Penyusunan LKS

Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam menyiapkan LKS 2 Langkah-langkah Penulisan Adapun langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai berikut: a Perumusan kompetensi dasar Perumusan KD pada suatu LKS diambil dari rumusan dalam kurikulum yang mengacu pada Permendiknas No.22 tahun 2006. b Menentukan alat penilaian Penilaian dapat dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Dalam mata pelajaran IPA penilaian dapat berupa proses kerja berupa keterampilan proses siswa dan produk sebagai hasil kerja. c Penyusunan Materi Materi LKS sangat bergantung terhadap kompetensi dasar yang ingin dicapai. Materi dapat diambil dari berbagai sumber misalnya buku, majalah, jurnal, dan lain-lain. Melakukan Analisis Kurikulum Menyusun Peta Kebutuhan LKS Menentukan Judul-judul LKS Penulisan LKS d Memperhatikan Struktur LKS Harus diperhatikan bahwa struktur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas- tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Untuk lebih memperjelas langkah-langkah penulisan LKS di atas dapat dilihat dalam bentuk bagan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Bagan langkah-langkah penulisan LKS 3 Langkah-Langkah Mendesain LKS LKS dikembangkan untuk membuat siswa belajar mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator sehingga jika desain LKS kita terlalu rumit maka siswa akan kesulitan dalam memahaminya. Berikut ini batasan-batasan yang dapat digunakan untuk menentukan desain LKS adalah: a ukuran, b kepadatan halaman, dan c kejelasan. 29 29 Marno, Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah, op. cit., h. 84. Perumusan KD Menentukan Alat Penilaian Menyusun Materi Memperhatikan Struktur LKS a Ukuran Menggunakan ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contohnya, keinginan guru sesuai dengan tujuan yang ditetapkan adalah membuat peserta didik untuk menggambarkan hasil yang diamati. Maka, ukuran LKS yang mampu mengakomodasi hal ini adalah A4 karena dengan A4 peserta didik akan mempunyai cukup ruang untuk membuat gambar. b Kepadatan Halaman Dalam hal ini, usahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian. Pengorganisasian halaman juga perlu diperhatikan dapat ditanggulangi dengan menggunakan huruf besar atau penomoran sehingga siswa tahu mana judul dan sub judul. c Kejelasan Pastikan bahwa materi dan instruksi yang diberikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh peserta didik. Misalnya, pada penomoran materi dengan menggunakan huruf kapital. Hal ini tentu saja memudahkan peserta didik dalam menentukan antara judul dengan sub judul dan seterusnya. 30 Dari batasan-batasan desain yang telah disebutkan di atas dapat dilihat lebih jelas gambarannya secara berturut-turut di bawah ini. 30 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, op. cit., h. 219. Gambar 2.3 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman tinggi Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011 CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH A. Pendahuluan Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup. Dengan sisi kanan yang hanya menerima dan memompakan darah yang miskin oksigen, sisi kiri yang menangani darah yang kaya oksigen, dan katup yang memungkinkan darah untuk mengalir dengan satu arah, jantung adalah pusat sistem kardiovaskuler. Setiap kali jantung berkontraksi atau berdenyut, bukanlah gerakan tunggal akan tetapi terjadi karena tahapan-tahapan; ketika jantung diisi darah dan kemudian memompanya keluar. Tahapan yang sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi arteri pembuluh nadi, vena pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Darah yang biasanya dipompakan keluar dan masuk ke dalam arteri. Dinding arteri yang elastis akan mengembang ketika menerima darah yang dikeluarkan dari ventrikel, sehingga arteri akan ikut berdenyut. Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua tanda eksternal yang menjadi tanda jantung sedang bekerja. Denyut nadi timbul setiap kali jantung berdenyut. Sentakan tekanan melewati sepanjang arteri. Hal ini membuat dinding yang lentur mula-mula membesar dan kemudian mengerut kembali. B. Permasalahan Lebih dari separuh semua kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler berupa serangan jantung. Gambar 2.4 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman rendah Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011. CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH A. Pendahuluan Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup. Dengan sisi kanan yang hanya menerima dan memompakan darah yang miskin oksigen, sisi kiri yang menangani darah yang kaya oksigen, dan katup yang memungkinkan darah untuk mengalir dengan satu arah, jantung adalah pusat sistem kardiovaskuler. Setiap kali jantung berkontraksi atau berdenyut, bukanlah gerakan tunggal akan tetapi terjadi karena tahapan-tahapan; ketika jantung diisi darah dan kemudian memompanya keluar. Tahapan yang sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi arteri pembuluh nadi, vena pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Darah yang biasanya dipompakan keluar dan masuk ke dalam arteri. Dinding arteri yang elastis akan mengembang ketika menerima darah yang dikeluarkan dari ventrikel, sehingga arteri akan ikut berdenyut. Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua tanda eksternal yang menjadi tanda jantung sedang bekerja. Denyut nadi timbul setiap kali jantung berdenyut. Sentakan tekanan melewati sepanjang arteri. Hal ini membuat dinding yang lentur mula-mula membesar dan kemudian mengerut kembali.

B. Permasalahan

Lebih dari separuh semua kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler berupa serangan jantung. Gambar 2.5 Contoh kejelasan dalam penomoran dan penggunaan huruf kapital Diadaptasi dari Buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011 CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

A. Tujuan

Siswa dapat:  Mendesain sendiri langkah kerja suatu eksperimen  Melakukan prinsip pengukuran tekanan darah

B. Landasan Teori

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup.

C. Alat dan Bahan

1. 1. Alat: a. Stopwatch b. Sfigmomanometer c. Stetoskop 2. Bahan: a. Alat tulis Judul Subjudul Anak Subjudul

e. Pengembangan LKS

Untuk membuat LKS yang bagus dan menarik harus ada inovasi baru yang dikembangkan. Dengan seperti itu LKS akan menjadi lebih bermanfaat. Dalam melaksanakan pengembangan perangkat pengajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Menurut Andi Prastowo, terdapat 4 langkah yang ditempuh dalam mengembangkan LKS, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan. 31 1 Penentuan Tujuan Pembelajaran Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS. Pada langkah pertama ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran yang kita acu dengan memperhatikan ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman dan kejelasan. 2 Pengumpulan Materi Dalam pengumpulan materi ini, harus dipastikan bahwa materi dan tugas yang ditentukan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya mengumpulkan materi dan buat perincian tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Bahan yang akan dimuat dalam LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan materi yang sudah ada. Dari materi tersebut dapat ditentukan rincian tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. 3 Penyusunan Elemen Pada bagian penyusunan elemen ini, saatnya mengintegrasikan hasil dari langkah pertama dengan hasil dari langkah kedua. 4 Pemeriksaan dan penyempurnaan LKS yang telah jadi tidak dapat langsung diberikan kepada siswa. Karena sebelum memberikannya kepada siswa, perlu dilakukan pengecekan terhadap LKS yang sudah dikembangkan tersebut. 31 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Ibid., h. 220. Model pengembangan perangkat lainnya yaitu Model Four-D. Model 4-D ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop, dan Desseminate. 32 Pada penelitian yang dilakukan oleh Dori Hidayati pengembangan LKS dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: 1 analisis kurikulum; 2 menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar; 3 analisis siswa, 4 analisis konsep, 5 analisis indikator pembelajaran; 6 pemilihan media, 7 penyusunan LKS, 8 validasi dan tahap uji coba 33 Pendapat lain menyatakan bahwa model pengembangan pendidikan umum terdiri dari 5 tahap di antaranya adalah: 1 Tahap investigasi awal 2 Tahap desain 3 Tahap realisasi 4 Tahap pengujian, evaluasi dan revisi 5 Tahap implementasi 34 Dari pendapat di atas maka disimpulkan untuk membuat LKS yang bagus dan menarik terdapat 4 langkah yang harus ditempuh, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan.

f. Penilaian LKS

LKS dapat dikatakan layak atau tidak jika memenuhi kriteria tertentu. Berdasarkan shasil penelitian yang dilakukan oleh Dori Hidayati penilaian LKS dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu, telaah LKS dan melihat keterbacaan LKS. 35 32 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, op. cit., h. 93. 33 Dori Hidayati, dkk., Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN, Journal Biologi Education, Vol. 1, No.1, 2012, pp.15. 34 Miftakhul Jannah, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Penelitian, 2012, h. 56. 35 Dori Hidayati, dkk., Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN, loc. cit., pp.15.