Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Saputra, Yahya Andi., dan Nurzain. Profile Seni Budaya Betawi. Jakarta: Dinas Pariwisata Kebudayaan Prov. DKI Jakarta, 2009. Soekanto. Kamus Sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : ALFABETA, 2009. Sulaicha, Cucu., dkk., Pengantin Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, 2000. Suparlan, Parsudi. Masyarakat Kebudayaan Perkotaan Perspektif Antropologi Perkotaan. Jakarta: YPKIK, 2004. Tim Peneliti Kebudayaan Betawi. Langgam Budaya Betawi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2011. Tim Peneliti Kebudayaan Betawi FIB UI. Ragam Seni Budaya Betawi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2012. Wikipedia.http:id.wikipedia.orgwikiTanjung_Barat,_Jagakarsa,_Jakarta_Selata n diakses pada tanggal 23 Oktober 2014. Wiyasa, Thomas. Upacara Perkawinan Adat Sunda. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994. ----------. Upacara Perkawinan Adat Jawa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995. PEDOMAN OBSERVASI TRADISI BUKA PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN MASYARAKAT BETAWI Studi Kasus di Tanjung Barat Jakarta Selatan 1. Jumlah penduduk. 2. Kondisi dari segi sosial dan ekonomi masyarakat Tanjung Barat. 3. Kebudayaan masyarakat Tanjung Barat. 4. Pernikahan masyarakat Betawi di Tanjung Barat. 5. Tradisi Buka Palang Pintu. 6. Tahap-tahap buka palang pintu. 7. Syarat perlengkapan buka palang pintu. 8. Makna buka palang pintu bagi masyarakat Betawi. 9. Pandangan masyarakat terhadap tradisi buka palang pintu. 10. Pelaku palang pintu. PEDOMAN WAWANCARA TRADISI BUKA PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN MASYARAKAT BETAWI Studi Kasus di Tanjung Barat Jakarta Selatan Nama : Jabatan : Jenis Kelamin : A. Pendiri Palang Pintu 1. Makna buka palang pintu. 2. Sejarah buka palang Pintu di Tanjung Barat. 3. Sejak kapan menekuni profesi sebagai palang pintu. 4. Alasan dan tujuan profesi. 5. Syarat untuk menjadi palang pintu. 6. Pelatihan buka palang pintu. 7. Tahapan prosesi buka palang pintu. 8. Makna dari setiap tahapan prosesi buka palang pintu. 9. Alat dan perlengkapan yang digunakan. 10. Cara mempertahankan tradisi buka palang pintu. 11. Panggilan untuk mengisi acara buka palang pintu khususnya pernikahan di Tanjung Barat. 12. Perkembangan tradisi buka palang pintu di Tanjung Barat. 13. Harga setiap penampilan buka palang pintu.

B. Lurah:

1. Sejak kapan menjabat sebagai Lurah. 2. Pandangan Lurah terhadap tradisi buka palang pintu. 3. Perhatian kelurahan terhadap tradisi buka palang pintu.

C. Tokoh Masyarakat

1. Pandangan mengenai tradisi buka palang pintu pada pernikahan masyarakat Betawi di Tanjung Barat 2. Kualitas dan harga penampilan buka palang pintu 3. Perhatian dari kelurahan setempat terhadap tradisi buka palang pintu

D. Masyarakat:

1. Makna buka palang pintu bagi masyarakat Betawi 2. Pandangan masyarakat mengenai prosesi buka palang pintu 3. Alasan memakai buka palang pintu dalam pernikahan 4. Perkembangan tradisi buka palang pintu di Tanjung Barat HASIL OBSERVASI TRADISI BUKA PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN MASYARAKAT BETAWI Studi Kasus di Tanjung Barat Jakarta Selatan 1. Jumlah penduduk Jumlah penduduk Tanjung Barat ini sebanyak 41.473 jiwa, dengan rincian jumlah laki-laki sebanyak 20.637 jiwa, jumlah perempuan sebanyak 20.836 jiwa. Data ini berdasarkan bulan September 2014. Kelurahan Tanjung Barat terdiri dari 6 RW dan 66 RT yang meliputi cakupan wilayah, Utara: Poltangan, Beringin Besar, Remidi, Perikanan, Swadaya, Gunuk Ciliwung, Kober, Nangka Utara, Lebak Sari. Selatan: Rancho, TBI, Muara, Gintung, Buni, Bacang, Sonton, Kancil, Gang Guru, Jayanti, Gang Seratus, Kampung BulakJambu, Tanjung Mas, Nangka Selatan. Barat: Gang Waru, Gang Langgar, Stasiun Tanjung Barat, Baung, AMD, Stoplas, Kolong Jalan Baru. Letak wilayah Tanjung Barat sangatlah strategis untuk dijadikan pemukiman karena akses jalan termasuk mudah dilalui jalan tol, jalur KRL dan ujung timur flyover TB. Simatupang.

2. Kondisi dari segi sosial dan ekonomi masyarakat Tanjung Barat

Dari segi sosial dan ekonomi masyarakat Tanjung Barat terus meningkat dan berkembang, dilihat dari adanya sarana dan prasarana seperti adanya sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, tempat ibadah, adanya klinik pengobatan kesehatan, apotik, adanya area terbuka untuk olah raga. Untuk perekonomian, masyarakat Betawi relatif baik dari kelas atas hingga bawah, contoh masyarakat kelas atas mempunyai pekerjaan Jendral ABRI, PNS, karyawan swasta, pengusaha, pensiunan dan aktris. Untuk masyarakat kalangan bawah terlihat dari mata pencaharian seperti buruh, dan pedagang. 3. Kebudayaan masyarakat Tanjung Barat Kebudayaan masyarakat Tanjung Barat sudah mengalami percampuran dari berbagai macam ras dan etnis. Karena banyak para pendatang berbagai macam suku seperti, suku Jawa, Sunda, Minang, Batak, Aceh. Namun kebudayaan Betawi di wilayah Tanjung Barat masih dominan. Contohnya bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Betawi, jika acara hajatan disediakan makanan atau kue-kue tradisonal Betawi, rumah adat Betawi juga masih mudah dijumpai sepanjang jalan kelurahan Tanjung Barat, pada acara keagamaan khususnya agama Islam, masih kental dengan budaya Betawi seperti pengajian, Akekah, khatam Qur’an, sunatan, nuju bulan, tahlilan, santunan yatim, maulid, haul, ruwah, pembacaan Barzanji. Karena masyarakat Tanjung Barat mayoritas beragama Islam.

4. Pernikahan masyarakat Betawi di Tanjung Barat

Pernikahan masyarakat Betawi di Tanjung Barat berdasarkan agama Islam. Pernikahan masyarakat Betawi pada saat ini sudah tidak sepenuhnya mengikuti adat Betawi aslinya, karena perubahan sosial ekonomi yang ada di masyarakat. Namun ada beberapa tahapan yang masih dilakukan seperti melamar, menentukan hari perkawinan, serahan, ngarak pengantin. Biasanya sebelum acara akad nikah ada prosesi buka palang pintu yang masih digunakan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Betawi. 5. Tradisi Buka Palang Pintu Tradisi buka palang pintu adalah prosesi adat sebelum acara akad pernikahan dan bertujuan untuk membuka penghalang agar bisa masuk ke tempat mempelai wanita. Tradisi ini sudah menjadi warisan turun-temurun masyarakat Betawi di Tanjung Barat karena tradisi ini merupakan simbol kesenian yang patut dilestarikan. Acara buka palang pintu biasanya dilakukan pada perayaan pernikahan masyarakat Betawi Tanjung Barat. Namun saat ini tradisi palang pintu juga digunakan untuk acara penyambutan pejabat di Kelurahan Tanjung Barat. 6. Tahap-tahap buka palang pintu Pertama calon laki-laki sebelum berangkat ke tempat wanita dibacakan solawat dustur yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dengan iringan rebana, serta dampingi oleh jawara dan simbol kembang kelapa, sesampai di tempat mempelai wanita mengucapkan salam dan membuka dialog pantun, menunjukkan maksud kedatangan. Setelah itu buka jurus pukulan silat harus bisa mengalahkan jawara dari pihak perempuan, biasanya dimenangkan oleh pihak laki-laki, dan terakhir pembacaan sikeh.

7. Syarat perlengkapan buka palang pintu

Baju Betawi, peci, golok, toya, kembang kelapa, dan rebana.

8. Makna buka palang pintu bagi masyarakat Betawi

Buka palang pintu mempunyai makna yang sangat besar yaitu dalam pembacaan salam dan solawat dapat menyiarkan agama Islam dan do’a untuk keselamatan, dalam silat menggambarkan pihak calon laki-laki harus bisa menjaga istri, anak dan keluarganya dari bahaya, pembacaan sikeh bermakna harus bisa menjalankan perintah agama agar menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah, dan berguna bagi nusa dan bangsa.

9. Pandangan masyarakat terhadap tradisi buka palang pintu

Masyarakat Tanjung Barat khususnya masyarakat Betawi sangat antusias, dengan adanya palang pintu kesenian Betawi akan tetap ada. Tradisi ini masih