Masyarakat sebagai tempat antar hubungan sosial

memungkinkan masalah yang demikian sensitif dapat disikapi secara ilmiah dengan tertib sehingga nilai-nilai kebenaran pada akhirnya dapat ditemukan. Sumber lain juga menyebutkan bahwa, kata Betawi bukan berasal dari Batavia, karena Batavia merupakan musuh dari leluhur orang Betawi semenjak penjajahan Belanda. Orang Betawi bukanlah produk dari pemerintahan kolonial. Ada golongan bangsawan, ada golongan alim ulama dan intelektual abangan; dan ada juga golongan pedagang dan pekerja. 25 Betawi adalah penduduk pibumi sejak Jakarta bernama Batavia bahkan lama sebelum itu, yang kemudian berkembang hingga sekarang sebagai penduduk Jakarta dan sebagian terdesak ke daerah pinggiran. Betawi merupakan nama suku bangsa di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk propinsi Jawa Barat. Menurut Ridwan Saidi, “masyarakat dan budaya Betawi sudah ada dari semula jadi dari sononye ”, etnis Betawi sudah ada sejak abad-abad pertama tahun Masehi yaitu dari sebelum kedatangan orang-orang Cina, Hindu, Islam, Eropa dan orang-orang Nusantara di luar daerah Jakarta, karena Betawi itu sendiri sudah ada paling sedikit sejak 15 abad tahun yang lalu, pendapat ini diperkuat oleh temuan-temuan arkaelogis, seperti gerabah- gerabah dan alat-alat produksi di Kelapa Dua, Condet, dan Kali Ciliwung. 26 Sedangkan Menurut Suryomihardjo “etnis Betawi muncul dari proses kawin- mawin berbagai etnis di Jakarta ”. 27 Orang Betawi dalam gerakan kebangsaan telah mempunyai organisasi yang didirikan pada tahun 1923 disebut Pemoeda Kaoem Betawi serta sudah terlibat aktif dalam Sumpah Pemuda dan Kongres Pemuda II. 28 Mengenai asal-usul etnis Betawi, para pakar mengaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk kota Batavia dan berdasarkan pada arsip pemerintahan kolonial Belanda. Pendapat para pakar tidak akan dibantah, 25 Gita Widya Laksmini, loc. cit. 26 Ridwan Saidi, Warisan Budaya Betawi, Jakarta: LSIP dan Pemda DKI Jakarta, 2000, h. 13. 27 Abdul Chaer, Folklor Betawi Kebudayaan Kehidupan Orang Betawi, Jakarta : Masup Jakarta, 2012, h. 8. 28 Ibid., h. 6. dibenarkan atau dikomentari karena sejak abad-abad silam, selain terjadi proses pembentukan satu etnik di wilayah Jakarta dan sekitarnya telah ada satu etnik yang merasa dirinya adalah orang Melayu atau Orang Islam dan kelak disebut orang Betawi, yang memiliki bahasa budaya, adat-istiadat dan tradisi-tradisi tersendiri. 29 Di Jakarta terdapat tiga 3 tipologi kampung yaitu : 1. Kampung kota : terletak dekat pusat-pusat kegiatan kota yang biasanya kepadatan sangat tinggi. 2. Kampung pinggiran : berada di daerah pinggiran kota tetapi masih termasuk ke dalam batas wilayah dan kegiatan kota, berkepadatan antara rendah dan sedang tapi kadang-kadang ada yang tinggi. 3. Kampung pedesaan : kebanyakan berada di luar batas wilayah dan kegiatan perkotaan, berkepadatan rendah dan kebanyakan bertumpu pada kegiatan pertanian dan perkebunan. 30 Wilayah budaya Betawi dibagi menjadi dua bagian yaitu Betawi tengah atau Betawi kota dan Betawi pinggiran. Perbedaan antara wilayah Betawi Kota dan pinggiran yaitu di wilayah Betawi tengah sejak abad ke-19 terdapat prasarana pendidikan formal seperti sekolah-sekolah dan pendidikan keagamaan. Sedangkan di wilayah Betawi pinggiran hampir tidak terdapat prasarana pendidikan formal. 31 Masyarakat Betawi Tengah pada umumnya lebih maju dari pada Masyarakat Betawi pinggiran. Masyarakat Betawi kota merupakan pendukung kesenian yang bernafaskan Islam seperti berbagai macam rebana, gambus, dan kasidahan. Sedang di daerah piggiran berkembang kesenian tradisional seperti topeng, wayang, ajeng, tanjidor. 32 Mata pencarian orang Betawi dapat dibedakan antara yang tinggal di kota dan di pinggiran. Orang Betawi yang hidup di tengah kota biasanya hidup sebagai pedagang, pegawai pemerintah, buruh, tukang, atau pegawai 29 Ibid., h. 5. 30 Ensiklopedi, Jakarta Culture Heritage Budaya Warisan Sejarah, op. cit., h. viii. 31 Ibid., h. ix. 32 Ibid., h. x. swasta. Sedangkan di daerah pinggiran sebagian besar adalah petani, yaitu petani buah-buahan, petani sawah, dan memelihara ikan. Menurut Ridwan Saidi, “Betawi merupakan mosaik kebudayaan yang memiliki tekstur Islami tanpa kehilangan nuansa tradisionalnya. Selama ratusan tahun orang Betawi mempunyai sifat toleransi yang sangat tinggi sampai dengan tahun 1970 di Jakarta tidak pernah terjadi huru-hara rasial, etnis atau bentrokan antara agama ”. 33 Ciri yang membedakan antara orang Betawi dengan kelompok lain, orang Betawi mempunyai pengalaman historis yang sama, dengan ciri kebudayaan yaitu bahasa, religi, dan kosmologi, upacara sepanjang lingkar hidup serta kesenian. 34 Faktor yang mengikat orang Betawi sebagai satu kesatuan kelompok etnik yaitu adanya kesamaan dan keseragaman bahasa dan Agama Islam. Hal itu mengikatkan rasa kesatuan lebih erat meskipun berbeda berdasarkan wilayah-wilayah pemukimannya. Islam merupakan agama yang dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi dilihat dari segi keagamaan dapat