Klasifikasi Tanaman GBIF, 2013 Sinonim Deskripsi Tanaman Penggunaan Tradisional Penggunaan Medis Kandungan Kimia

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Pyrrosia lanceolata L. Farw.

Gambar 2.1. Pyrrosia lanceolata L. Farw. Sumber : Koleksi Pribadi, 11 Februari 2014

2.1.1 Klasifikasi Tanaman GBIF, 2013

Kingdom : Plantae Divisio : Pteredophyta Class : Polypodiopsida Order : Polypodiales Family : Polypodiaceae Genus : Pyrrosia Species : Pyrrosia lanceolata L. Farw.

2.1.2 Sinonim

Pyrrosia adnascens Swartz Ching, Pyrrosia varia Kaulfuss Farwell, Acrostichum lanceolatum L., Candollea lanceolata Mirb. ex Desv. dan Cyclophorus lanceolatus Alston Hartini, 2006. 4 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3 Deskripsi Tanaman

Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang setebal 1,2-2,1 mm, menjalar panjang, ditutupi oleh sisik-sisik yang tersebar. Daun dimorfik, tidak jelas sampai jelas bertangkai. Daun fertil tangkainya sampai 9 cm, helaian 3,5-31 cm x 0,3-3,5 cm, bagian pangkal perlahan menyempit, paling lebar di bagian tengah atau di bawahnya, ujung tumpul. Daun steril bertangkai sampai 5 cm, helaian 2-24 cm x 0,3-4,3 cm, paling lebar di bagian tengah atau di atasnya, ujung membundar atau tumpul. Sori berderet di sepanjang tepi daun atau menyebar di seluruh permukaan daun. Pada umumnya tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata tumbuh secara epifit, kadang epilitik, dan jarang yang terestrial, umumnya ditemukan di berbagai situasi, kebanyakan di dataran rendah Hartini, 2006.

2.1.4 Penggunaan Tradisional

Di Afrika Selatan Pyrrosia lanceolata digunakan untuk mengatasi flu dan radang tenggorokan. Di Mexico, dibuat teh dari daun digunakan untuk menahan gatal. Benjamin dan Manickam, 2007.

2.1.5 Penggunaan Medis

Daun dibuat menjadi pasta dengan lada dan diminum untuk mengobati sakit tenggorokan dan gatal-gatal Sekar et al., 2011.

2.1.6 Kandungan Kimia

Laporan ilmiah mengenai kandungan kimia dari tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata masih terbatas. Dari penelitian sebelumnya melaporkan kandungan kimia tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata ialah terpenoid Komala, 2010. Tetapi spesies lain dari genus Pyrrosia yaitu Pyrrosia piloselloides diketahui bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa golongan saponin, tanin, minyak atsiri, triterpen, flavonoid dan gula Hariana, 2006; Dalimartha, 1999. Secara umum senyawa bioaktif yang paling banyak terdapat didalam tumbuhan paku adalah senyawa golongan terpenoid triterpenoid, diterpenoid, dan seskuiterpenoid, 6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa fenolik derivat fenilpropanoid, golongan alkaloid dan flavonoid Ho, 2011.

2.2 Simplisia

Dokumen yang terkait

Uji Efek Antibakteri Ekstrak Daun Kamboja (Plumiera rubra) pada Konsentasi yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Aeromonas hydrophila Secara In Vitro

16 189 44

Uji Antikanker Kombinasi Ekstrak Etil Asetat Daun Poguntano (Picria fel-terrae Lour.) dengan Doksorubisin Terhadap Sel Kanker Payudara Secara In Bitro

8 96 158

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

10 98 130

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus wild) Secara In Vitro Dan Efek Penyembuhan Sediaan Salap Terhadap Luka Buatan Kulit Marmut Yang Diinfeksi

0 40 114

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.)Jack) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Secara In Vitro.

4 26 27

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Streptococcus mutans

1 6 69

AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIAGREGASI PLATELET EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG SEPATU SECARA IN VIVO DAN IN VITRO

0 0 15

UJI AKTIVITAS PENGHENTIAN PENDARAHAN LUAR DAN ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN BERENUK (Crescentia cujete L) SECARA IN-VIVO SKRIPSI

0 1 16

AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIAGREGASI PLATELET EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING SECARA IN VIVO DAN IN VITRO

0 0 14