47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil uji Kruskal Wallis data persentase inhibisi denaturasi protein
Test Statistics
a,b
Persen inhibisi Chi-Square
9.051 df
3 Asymp. Sig.
.029 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: konsentrasi
Keputusan : Data persentase inhibisi denaturasi protein berbeda secara bermakna, maka dilanjutkan dengan uji BNT Beda Nyata Terkecil
dengan metode LSD Least Significance Different. Uji BNT merupakan uji lanjutan yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan adanya
perbedaan nilai secara bermakna tujuannya adalah untuk menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara bermakna
dengan kelompok lainnya.
4. Uji BNT LSD Persentase Inhibisi Denaturasi Protein
Tujuan : untuk mengetahui perbedaan persentase inhibisi denaturasi protein yang bermakna.
Hipotesis : H
: data inhibisi tidak berbeda bermakna Ha : data inhibisi berbeda bermakna
Pengambilan keputusan : Jika nilai siginifikansi
≤ 0,05 maka H ditolak, terdapat perbedaan
bermakna Jika nilai siginifikansi
≥ 0,05 maka H diterima, tidak terdapat
perbedaan bermakna
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil uji BNT LSD data persentase inhibisi denaturasi protein
Multiple Comparisons
Persen inhibisi LSD
I konsentrasi J konsentrasi
Mean Difference I-J
Std. Error Sig.
95 Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound Heksana
EA -12.256000
8.877661 .205
-32.72792 8.21592
Metanol -34.113000
8.877661 .005
-54.58492 -13.64108
Na.diklofenak -36.523000
8.877661 .003
-56.99492 -16.05108
EA heksana
12.256000 8.877661
.205 -8.21592
32.72792 Metanol
-21.857000 8.877661
.039 -42.32892
-1.38508 Na.Diklofenak
-24.267000 8.877661
.026 -44.73892
-3.79508 Metanol
heksana 34.113000
8.877661 .005
13.64108 54.58492
EA 21.857000
8.877661 .039
1.38508 42.32892
Na.Diklofenak -2.410000
8.877661 .793
-22.88192 18.06192
Na.Diklofe nak
heksana 36.523000
8.877661 .003
16.05108 56.99492
EA 24.267000
8.877661 .026
3.79508 44.73892
Metanol 2.410000
8.877661 .793
-18.06192 22.88192
. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Keterangan : tanda menunjukkan data berbeda secara bermakna. Keputusan : persentase inhibisi ekstrak n-heksana dan etil asetat berbeda
bermakna terhadap natrium diklofenak P ≤ 0,05, sebaliknya persentase inhibisi
ekstrak metanol tidak berbeda bermakna terhadap natrium diklofenak P ≥ 0,05
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Spesifikasi Natrium Diklofenak
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Hasil Determinasi Tumbuhan Paku Pyrrosia lanceolata L.
Farw.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7.
Dokumentasi Pembuatan
Ekstrak Daun
paku Pyrrosia lanceolata
Simplisia Pyrrosia lanceolata Botol maserasi
Penyaringan hasil maserasi
Pemekatan ekstrak dengan alat Vacuum Rotary Evaporator
Ekstrak n-heksana Ekstrak etil asetat
Ekstrak metanol
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Dokumentasi Uji Penapisan Fitokimia Ekstrak Daun tumbuhan Paku
Pyrrosia lanceoloata Flavonoid
Ekstrak ditambahkan beberapa tetes NaOH terbentuknya warna kuning emas intens yang jika ditambahan larutan asam warna kuning akan pudar.
n-heksana - Etil asetat +
Metanol +
1. Sesudah + H
2
SO
4
2. Sebelum + H
2
SO
4
1. Sesudah + H
2
SO
4
2. Sebelum + H
2
SO
4
1. Sesudah + H
2
SO
4
2. Sebelum + H
2
SO
4
Fenol
Ekstrak +beberapa tetes FeCl
3
, jika terbentuk warna biru kehitaman menunjukkan adanya fenol.
n-heksana - Etil asetat -
Metanol -
Alkaloid
Ekstrak + HCl encer disaring, filtrat di bagi 2: filtrat A + reagen mayer endapan kuning + alkaloid. Filtrat B + reagen dragendrof endapan merah
+ alkaloid
n-heksana - Etil asetat -
Metanol -
Dragendrof
Mayer Dragendrof
Mayer Dragendrof
Mayer
1. 2.
1. 2.
1. 2.
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Saponin
Ekstrak + 2 mL aquades dikocok, jika terbentuk busa tidak kurang dari 10 menit + saponin.
n-heksana - Etil asetat -
Metanol -
Tanin
Ekstrak + 10 mL aquadest didihkan disaring filtrat + FeCl
3
terbentuk warna hijau kecoklatan atau biru kehitaman + tanin
n-heksana - Etil asetat +
Metanol +
Hijau kecoklatan Hijau kecoklatan
Terpenoid
Ekstrak + kloroform disaring filtrat + beberapa tetes H
2
SO
4
kocok terbentuk warna merah kecoklatan + terpenoid
n-heksana + Etil asetat -
Metanol -
1. Sebelum + H
2
SO
4
2. Sesudah +
H
2
SO
4
merah kecoklatan 1. Sebelum + H
2
SO
4
2. Sesudah + H
2
SO
4
1. Sebelum + H
2
SO
4
2. Sesudah + H
2
SO
4
Steroid
Ekstrak + kloroform disaring filtrat + beberapa tetes asam asetat anhidrat dipanaskan waterbath diamkan larutan tsb + H
2
SO
4
terbetuk cincin coklat + steroid
n-heksana - Etil asetat -
Metanol -
1. 2.
1. 2.
1. 2.
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 9. Dokumentasi Uji Aktivitas Antiinflamasi secara In Vitro
Variasi konsentrasi ekstrak n-heksana 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm daun tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
Variasi konsentrasi ekstrak etil asetat 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm daun tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
Variasi konsentrasi ekstrak metanol 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm daun tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
Pembuatan 1 liter Tris Buffer Saline TBS pH 6,2 - 6,5 dan larutan 0,2 BSA sebanyak 100mL
Tris base 1,21 gram NaCl 8,7 gram
TBS 1000 mL BSA
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Inkubasi 30 menit pada suhu 25 C
Pemanasan 5 menit suhu 72 C dalam
waterbath pendiaman setelah dipanaskan selama 25
menit pada suhu 23 C
Setelah didiamkan 25 menit dari pemanasan dan setelah divortek untuk ekstrak n-heksana
Setelah didiamkan 25 menit dari pemanasan dan setelah divortek untuk ekstrak etil asetat
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Setelah didiamkan 25 menit dari pemanasan dan setelah divortek untuk ekstrak metanol
Pengukuran absorbansi dengan alat spektrofotometri UV- Visible pada panjang gelombang 660 nm
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 10. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak dan Natrium Diklofenak 1.
Konsentrasi ekstrak
Sejumlah 500 mg ekstrak dilarutkan dalam 25 mL metanoletil asetat
n-heksana sehingga didapat konsentrasi larutan induk 20.000 ppm.
= = 20.000
20.000 ppm
Pengenceran konsentrasi :
a. 1 100 ppm