23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
konsentrasi natrium diklofenak. Kemudian diinkubasi pada suhu 25 C
selama 30 menit kemudian dipanaskan selama 5 menit pada suhu 72 C,
lalu didiamkan selama 25 menit pada suhu 23 C. Setelah dingin, larutan
divortex dan dilakukan pengukuran absorbansi dengan spektrofotometri Uv-Visible pada panjang gelombang 660 nanometer. Uji aktivitas
antiinflamasi dilakukan sebanyak tiga kali triplo.
7. Perhitungan Persentase Penghambatan Denaturasi Protein
Presentase penghambatan denaturasi protein diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
inhibisi = x 100
Senyawa yang menghambat denaturasi protein lebih besar dari 20 dianggap memiliki sifat antiinflamasi dan dapat digunakan sebagai nilai
acuan untuk pengembangan obat Williams et al., 2008.
8. Perhitungan Presentase Nilai IC
50
Nilai IC
50
dihitung dengan membuat persamaan regresi linear antara konsentrasi X dengan inhibisi Y. Sehingga didapatkan nilai IC
50
dari ekstrak Pyrrosia lanceolata L. Farw. dan Natrium Diklofenak.
9. Analisa Data Statistik
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data dan analisis dengan uji Levene untuk melihat homogenitas
data. Jika data normal dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji Analisa Varians ANOVA satu arah dengan taraf kepercyaan sehingga
dapat diketahui apakah perbedaan yang diperoleh bermakna atau tidak. Jika data normal dan tidak homogenitas dilanjutkan dengan uji Kruskal
Wallis Santoso, 2007.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Ekstrak
Daun tumbuhan paku yang diperoleh dari wilayah kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, dilakukan determinasi di Pusat Penelitian Bogoriense LIPI, Cibinong, Bogor, yang bertujuan untuk mengetahui keaslian tumbuhan yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Hasilnya adalah tumbuhan yang diperoleh merupakan tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata L. Farw Lampiran 6. Sebanyak 1,1 gram
daun Pyrrosia lanceolata dikering anginkan selama ±30 hari, diperoleh serbuk simplisia sebanyak 161,058 gram dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi
bertingkat. Organoleptik dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol dapat dilihat pada tabel 4.1. Ekstrak kental dari tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
dapat dilihat dari tabel 4.2 yang :
Tabel 4.1 Organoleptik ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
Organoleptik ekstrak
Ekstrak n-heksana
Ekstrak Etil asetat
Ekstrak Metanol
Warna Kuning kehijauan
Hijau kehitaman Hijau kehitaman
Bentuk Kental pasta
Kental pasta Kental
Bauaroma Khas
Khas Khas
Tabel 4.2. Jumlah ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun tumbuhan paku Pyrrosia lanceolata
Total Simplisia gram
Ekstrak Jumlah Ekstrak
gram Rendemen
161,058 n-heksana
3,034 1,884
Etil Asetat 3,889
2,415 Metanol
16,336 10,143
24