Komunikasi ke bawah Pola Komunikasi

xxxv relationship di antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif, tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan. Dalam komunikasi organisasi kita berbicara tentang informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah, begitu pula sebaliknya. R Wayne Pace dan Don F. Faules dalam tulisannya membagi arah aliran informasi ke dalam: 1 Komunikasi ke bawah, 2 Komunikasi ke atas, 3 Komunikasi horizontal, 4 Komunikasi lintas-saluran, 5 Komunikasi informal, pribadi, atau selentingan.

1. Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen Davis, 1967. Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana struktur komunikasi sebuah universitas mempunyai enam tingkat manajemen dan hanya satu tingkat operatif. Anda dapat melihat bagaimana titik berat dalam komunikasi organisasi seringkali bergerak ke arah komunikasi manajerial yang perhatian utamanya adalah komunikasi ke bawah, membawa informasi melalui kelompok manajemen dan kepada kelompok operatif. xxxvi Ada dua masalah utama: 1 jenis informasi apa yang disebarkan dari tingkat manajemen kepada para pegawai dan 2 bagaimana informasi tersebut disediakan. Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan Katz Kahn, 1966: 1 informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, 2 informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, 3 informasi mengenai kebijakan dan praktik- praktik organisasi, 4 informasi mengenai kinerja pegawai, dan 5 informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission. Para pegawai di seluruh tingkat dalam organisasi merasa perlu diberi informasi. Manajemen puncak hidup dalam dunia informasi. Kualitas dan kuantitas informasi harus tinggi agar dapat membuat keputusan yang bermanfaat dan cermat. Manajemen puncak harus memiliki informasi dari semua unit dalam organisasi, dan harus memperoleh informasi untuk semua unit. Aliran informasi dan manajemen puncak yang turun ke tingkat operatif merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan sulit. Pemilihan cara menyediakan informasi yang mencakup tidak hanya pengeluaran sumber daya langsung moneter tetapi juga sumber daya psikis dan emosional. 20

2. Komunikasi ke Atas