Definisi Kebijakan Publik LANDASAN TEORITIS

lv simbol yang menghubungkan para pemimpin atau sama dengan para pengikut lainnya. 38 3 Aktivis sebagai Komunikator Politik Unsur dasar dalam jaringan komunikasi politikus adalah aparat formal pemerintah; Ia menduduki atau bercita-cita menduduki suatu posisi dalam jaringan itu. Dua tipe komunikator politik utama bertindak sebagai organisasional dan interpersonal.

C. Definisi Kebijakan Publik

Ditemukan 14 definisi kebijakan publik 39 , yakni sebagai berikut: 1 Carl Friedrich mengembangkan definisi kebijakan publik sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. 40 2 Thomas R Dye mengatakan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan. 41 38 Dan Nimmo. Komunikasi Politik. Bandung: Rosdakarya, 2005 Cet.Ke-6, h.33 39 www.unitomo.ac.idartikelululalbabpublic_polecy_4.pdf diakses pada 24 Juni 2008. 40 Moh.Ilyas Purwo Agomo. Skripsi berjudul “Jaringan Pesantren dan Kebijakan Publik”. Jurusan Ilmu Pemerintahan, 2006, h. 21. 41 Moh.Ilyas Purwo Agomo. Op.Cit., h. 21. lvi 3 Robert Eyestone menyatakan kebijakan publik sebagai hubungan suatu unit pemerintahan dengan lingkungannya. 42 4 Erwan Agus Purwanto dalam tesisnya yaitu bahwa kebijakan publik selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat melalui instrumen-instrumen kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak, dan anggaran-anggaran. 43 5 Randall B. Ripley dalam Policy Analysis in Political science meng-anjurkan agar kebijakan publik dilihat sebagai suatu proses dan melihat proses tersebut dalam suatu model yang sederhana untuk dapat me-mahami konstelasi agar aktor dan interaksi yang terjadi di dalamnya. 44 6 Guy Peters mengatakan kebijakan publik sebagai keseluruhan dari kegiatan pemerintah baik aktivitas langsung maupun melalui agen-agennya yang memengaruhi kehidupan warga negaranya. 45 7 James A. Anderson dalam Public Policy-Making, second edition sendiri menyatakan, kebijakan sebagai “a purposive course of 42 Moh.Ilyas Purwo Agomo. Op.Cit., h. 20. 43 Dian Safrina. Skripsi berjudul “Studi Formulasi Kebijakan”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, 2003, h. 19. 44 Dian Safrina. Op.Cit.,, h. 19 45 Amri Kusumawardana. Skripsi berjudul “Kebijakan Pangan di Indonesia”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, 2004, h. 20. lvii action followed by an actor or set of actor in dealing with a problem or matter of concern.” 46 8 Graham Alisson 1971 dalam Lele 1999 melihat bahwa kebijakan publik merupakan hasil kompetisi dari berbagai entitas atau de-partemen yang ada dalam suatu negara dengan lembaga-lembaga pemerintah sebagai aktor utamanya yang terikat oleh konteks, peran, kepentingan, dan kapasitas organisasionalnya. 47 9 Menurut Indriani Putri dalam skripsinya, kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan atau ber-orientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan masyarakat. 48 10 Harold Laswell dan Abraham Kaplon berpendapat bahwa kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai, dan praktika-praktika sosial yang ada dalam masyarakat. 49 11 Richard Rose menyarankan bahwa kebijakan hendaknya dipahami sebagai “serangkaian kegiatan yang sedikit banyak berhubungan be-serta konsekuensi-konsekuensinya bagi 46 Dian Safrina. Op.Cit.,, h. 19. 47 Dian Safrina. Op.cit., h. 22. 48 Indriani Putri H. Skripsi berjudul “Implementasi Kebijakan Penataan Reklame Luar Ruang Kota Yogyakarta”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, 2006, h. 38. 49 Ida Widayati. Skripsi berjudul “Proses Formulasi Kebijakan Perluasan Wilayah”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, 2005, h. 16. lviii mereka yang bersangkutan daripada sebagai suatu keputusan tersendiri”. 50 12 David Eastone mengatakan bahwa kebijakan publik adalah alokasi nilai yang otoritatif untuk seluruh masyarakat akan tetapi hanya pemerintahlah yang dapat berbuat secara otoritatif untuk seluruh masyarakat, dan semuanya yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerja-kan atau tidak dikerjakan adalah hasil-hasil dari alokasi nilai-nilai tersebut. 51 13 William N. Dunn, mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu proses ketatapemerintahan dan administrasi pemerintah yang meng-hasilkan keputusan pemerintah, dimana instansi yang terkait mempunyai wewenang atau kekuasaan dalam mengarahkan masyara-kat dan tanggung jawab melayani kepentingan umum. 52 14 W.I. Jenkins, menurutnya kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang saling terkait, ditetapkan oleh seorang aktor politik atau sekelom-pok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam situasi 50 Inggit Utami. Skripsi berjudul “Pajak Restoran Berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2001 Dalam rangka Meningkatkan PAD Kabupaten Sleman”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, 2004, h. 24. 51 Inggit Utami. Op.cit., h. 25. 52 Syahrin Naihasy. “Kebijakan Publik Public Policy menggapai Masyarakat Madani”. Yogyakarta: Midi Pustaka, 2006, h. 18. lix di mana keputusan-keputusan itu pada dasarnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari para aktor. 53 53 Ulul Albab. Materi Kuliah Kebijakan Publik. Bagian 4 lx

BAB III PROFIL NUR MAHMUDI DAN KOTA DEPOK

A. Profil Nur Mahmudi sebagai Walikota

Nur Mahmudi sebagai figur publik mulai dikenal sebagai politisi ketika memulai karirnya dengan memimpin Partai Keadilan sekarang menjadi PK Sejahtera, yang kemudian diangkat menjadi menteri Kehutanan dan Perkebunan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Ia tidak hanya dikenal sebagai politisi yang paham dalam sektor kehutanan dan perkebunan. Karena eksistensinya dalam partai dakwah yang konsisten memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka tak ada salahnya jika Nur Mahmudi disebut sebagai politisi-da’i.

1. Riwayat Hidup

54 Nama : Dr. Ir. H. Nurmahmudi Ismail, MSc Tanggal lahir : Kediri, 11 November 1961 Keluarga :- Istri Hj. Nur Azizah Tamhid, M.A. Al-Hafidhah - Anak 3 1 pria dan 2 wanita Pendidikan : - 1991-1994 Ph.D., Bidang: Food Science and Technology, Fakultas Peternakan, Texas A M University. Spesialisasi: Teknologi Pengolahan Daging Ayam. 54 Dihimpun dari berbagai sumber, termasuk DPP Partai Keadilan Sejahtera.