Kebijakan Infrastruktur PROFIL NUR MAHMUDI DAN KOTA DEPOK

lxxxv

D. Kebijakan Infrastruktur

Pemkot Depok mengeluarkan buku statistik dan perkembangan Kota Depok. Banyak kemajuan yang dicapai kota dan masyarakat Depok dalam lima tahun terakhir. Indeks Pembangunan Manusia Depok mencapai angka 73, tertinggi di Jawa Barat. Angka ini dilihat dari segi daya beli, pendidikan, dan kesejahteraan. 74 Jalan Raya Margonda yang menjadi etalase Pemkot Depok masih semrawut. Perlu diketahui, penataan jalan itu pada lima tahun lalu belum menjadi prioritas karena dana APBD Depok terbatas. Namun, garis besar penataan lokasi tersebut sudah direncanakan dan jelas. Izin pembangunan pusat-pusat perbelanjaan yang dikeluarkan dengan ketentuan pengembang harus meningkat-kan sarana jalan keluar- masuknya. Misalnya saja, pengembang harus membuat jalan masuk- keluar sesuai dengan yang kami tentukan. 75 Kami ingin membawa Depok sebagai kota yang bermartabat dan ber-manfaat. Ini isu sentral yang barang kali sangat-sangat aktual bagi kondisi sekarang dan akan datang. Karena jika dijabarkan, ada dua agenda atau kebijakan yang mesti diambil. Pertama, Kota Depok dilihat dari wadah itu mempunyai visi, yakni orang-orang, yaitu penduduk, termasuk birokrasi, dan pengusaha, petani, dan sebagainya. Ini semua dalam kondisi sekarang dan ke depan harus berubah ke depan, untuk tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN. Ini 74 Data perkembanag kota depok BPS 20062007 hal. 23 75 Wawancara pribadi anggota DPR F-PKS M. said M.Hum 23 februari 2008 lxxxvi harus ada upaya untuk membersihkan supaya tidak ada KKN. Kedua, arah kebijakan yang harus diambil adalah mempercepat kesejah-teraan rakyat di Depok. 76 Secara makro, PEMDA ingin membangun Kota Depok dengan lebih baik dan merata. Lebih baik artinya membangun kota dengan lebih baik dan terencana. Merata artinya pendistribusian pembangunan merata, tidak terpusat di lokasi tertentu. Misinya adalah ingin agar aparat pemkot memberikan pelayanan kepada masyarakat Depok dengan lebih ramah, cepat, dan murah. Saya ingin mengajak masyarakat Depok untuk bersama-sama membangun fasilitas umum dengan jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan pendistribusiannya merata. Nur Mahmudi mengajak masyarakat Depok sama-sama bertanggungjawab mengawasi pembangunan dan memeliharanya. Itu artinya, harus ada desentralisasi sampai ke tingkat kecamatan. Jadi, tidak semua urusan harus menjadi keputusan dan tanggung jawab di tingkat kota. Mengajak masyarakat menciptakan manajemen kebersamaan dan kesetara-an antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun kota sehingga tercipta kota dan masyarakat yang bersih, sehat, dan aman. Tidak tertutup kemungkinan melimpahkan sebagai kewenangan kota ke tingkat kecamatan. Misalnya saja dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan-jalan kecil di kecamatan atau 76 Data INFOKOM PEMDA Depok 9 september 2007 lxxxvii pengolahan sampah. Dananya dari APBD, tetapi diserahkan dan dikelola oleh pihak kecamatan sehingga masyarakat bisa mengawasi dan meminta pertanggungjawaban langsung ke pejabat di kecamatan itu. Begitu juga sampah, misalnya pada tanggung jawab pengangkutan sampah di tempat pembuangan sementara di kecamatan ke tempat pembuangan akhir. Kemungkinan pemkot memberikan santunan kematian kepada keluarga almarhum dari asuransi. Jadi, setiap keluarga yang anggota keluarganya meninggal dunia diberi santunan sebesar Rp 2 juta yang dipegang oleh asuransi syariah mubarakah. Asumsinya, semua warga yang ber-KTP Depok diasuransikan dengan premi Rp 3.500 per orang per tahun. Total premi yang dibayar sekitar Rp 8 miliar. Itu semua dibayar pemkot. Hasilnya, setiap ada warga Depok yang meninggal, keluarganya mendapat santunan Rp 2 juta uang kontan pada hari kematian tersebut. 77 Santunan ini akan membuat keluarga yang ditinggal tidak semakin sedih. Keluarga yang mampu dan menolak santunan itu tinggal memberi tahu pemkot sehingga santunan itu akan diambil pemkot untuk digunakan ke hal bermanfaat lainnya. 78

E. Program dan Kebijakan Nur Mahmudi Yang Telah Terlaksana