Komunikasi Informal, Pribadi, atau Selentingan

xli 2 Spesialis staf perlu menyadari pentingnya peranan komunikasi mereka. 3 Manajemen harus menyadari peranan spesialis staf dan lebih banyak lagi memanfaatkan peranan tersebut dalam komunikasi organisasi.

5. Komunikasi Informal, Pribadi, atau Selentingan

Bila pegawai berkomunikasi satu sama lainnya tanpa mengindahkan posisinya dalam organisasi, faktor-faktor yang mengarahkan aliran informasi lebih bersifat pribadi. Arah aliran informasi kurang stabil. Informasi mengalir ke atas, ke bawah, horizontal, dan melintasi saluran hanya dengan sedikit –kalau ada– perhatian pada hubungan-hubungan posisional. Karena informasi informal personal ini muncul dari interaksi di antara orang-orang, informasi ini tampaknya mengalir dengan arah yang tidak dapat diduga, dan jaringannya digolongkan sebagai selentingan grapevine. Kiasan ini tampaknya sesuai; grapevine terlihat tumbuh dan menjalar ke segala arah, menangkap dan menyembunyikan buahnya di bawah kerimbunan dedaunan, nyaris menantang penyelidikan, Informasi yang mengalir sepanjang jaringan kerja selentingan juga terlihat berubah- ubah dan tersembunyi. Dalam istilah komunikasi, selentingan digambarkan sebagai “metode penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa” Stein, 1967, h. 616. Komunikasi informal xlii cenderung mengandung laporan “rahasia” tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran perusahaan y formal. Informasi yang diperoleh melalui selentingan lebih memerhatikan “apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang” daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Paling tidak sumbernya terlihat “rahasia” meskipun informasi itu sendiri bukan rahasia. 24 Selain pola komunikasi yang lima tadi, penting pula memerhatikan sebuah pola komunikasi organisasi dengan memerhatikan gaya komunikasi dari pemimpin organisasi itu sendiri. Gaya komunikasi communication style didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi dan digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim sender dan harapan dari penerima receiver. Ada enam gaya komunikasi 25 , yakni :1 The Controlling Style Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggap orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one way 24 R Wayne Pace dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi, h. 199-200. 25 Sasa Juarsa. Teori Komunikasi, Modul 4 xliii communicators. Namun demikian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula. 2 The Equalitarian Style Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai, dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. 3 The Structuring Style Gaya komunikasi yang terstruktur ini, memanfaatkan pesan- pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas, dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan sender lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. 4 The Dynamic Style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bawah xliv lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan action- oriented. Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimuli atau merangsang pekerjakaryawan untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik. 5 The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan sender mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. 6 The Withdrawal Style Akibat yang muncuk jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Lihat tabel berikut Gaya Komunikator Maksud Tujuan Controlling Equalitarian Structuring Memberi perintah, butuh perhatian orang lain. Akrab, hangat. Objektif, tidak memihak. Mempersuasi orang lain Menstimulasi orang lain. Mensistematisasi lingkungan kerja, Menggunakan kekuasaan dan wewenang. Menekankan pengertian bersama. Menegaskan xlv Dynamic Relingquishing Withdrawal Mengendalikan, agresif. Bersedia menerima gagasan orang lain. Independenberdiri sendiri. memantapkan struktur. Menumbuhkan sikap untuk bertindak. Mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain Menghindari komubnikasi. ukuran, prosedur, aturan yang dipakai. Ringkas dan singkat. Mendukung pandangan orang lain. Mengalihkan persoalan.

C. Hubungan Komunikasi, Dakwah, dan Politik