xxxvi Ada dua masalah utama: 1 jenis informasi apa yang disebarkan dari
tingkat manajemen kepada para pegawai dan 2 bagaimana informasi tersebut disediakan.
Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan Katz Kahn, 1966: 1 informasi mengenai bagaimana
melakukan pekerjaan, 2 informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, 3 informasi mengenai kebijakan dan praktik-
praktik organisasi, 4 informasi mengenai kinerja pegawai, dan 5 informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission.
Para pegawai di seluruh tingkat dalam organisasi merasa perlu diberi informasi. Manajemen puncak hidup dalam dunia informasi. Kualitas dan
kuantitas informasi harus tinggi agar dapat membuat keputusan yang bermanfaat dan cermat. Manajemen puncak harus memiliki informasi dari
semua unit dalam organisasi, dan harus memperoleh informasi untuk semua unit. Aliran informasi dan manajemen puncak yang turun ke tingkat
operatif merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan sulit. Pemilihan cara menyediakan informasi yang mencakup tidak hanya pengeluaran
sumber daya langsung moneter tetapi juga sumber daya psikis dan emosional.
20
2. Komunikasi ke Atas
20
R Wayne Pace dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi, h. 184-186.
xxxvii Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan ke tingkat yang lebih tinggi penyelia. Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali
mungkin mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas –yaitu, setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau
otoritasnya lebih tinggi daripada dia. Suatu permohonan atau komentar yang diarahkan kepada individu yang otoritasnya lebih besar, lebih tinggi,
atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan:
1 Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan
organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya Sharma, 1979.
2 Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan
seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka Planty Machaver, 1952.
3 Komunikasi ke atas memungkinkan –bahkan mendorong— omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga
penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya Conboy, 1976.
4 Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada
xxxviii pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang
gagasan serta saran-saran mengenai operasi organisasi Planty Machaver, 1952.
5 Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran
informasi ke bawah Planty Machaver, 1952 6 Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah
pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut Harriman,
1974.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal teridiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi
individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Jadi, di universitas, unit
kerja dapat berupa sebuah jurusan. Jurusan komunikasi, jurusan perilaku organisasi, dan jurusan ilmu pengajaran semuanya meliputi dosen-dosen
dalam sebuah jurusan disebut komunikasi horizontal. Komunikasi dosen jurusan yang satu dengan dosen jurusan yang lainnya disebut komunikasi
lintas-saluran, yaitu informasi diberikan melewati batas-batas fungsional
xxxix atau batas-batas unit kerja, dan di antara orang-orang yang satu sama
lainnya tidak saling menjadi bawahan atau atasan.
21
Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak antarpersona. Bahkan bentuk komunikasi horizontal tertulis
cenderung menjadi lebih lazim. Komunikasi horizontal paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di
telepon, memo, dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang
berbagi wilayah tanggung jawab. Yang penting, kelompok ini adalah kelompok kerja biasa yang membuat atau memperbaiki sebagian produk.
Hambatan-hambatan pada komunikasi horizontal banyak persamaannya dengan hambatan yang memengaruhi komunikasi ke atas
dan komunikasi ke bawah. Ketiadaan kepercayaan di antara rekan-rekan kerja, perhatian yang tinggi pada mobilitas ke atas, dan persaingan dalam
sumber daya dapat mengganggu komunikasi pegawai –yang sama tingkatnya dalam organisasi– dengan sesamanya.
4. Komunikasi Lintas Saluran