lxxiv 2 Meningkatkan Pelayanan Sarana dan Prasarana
Perkotaan terutama dalam bidang Pendidikan, Perdagangan dan Jasa.
3 Meningkatkan Pemberdayaan dan Masyarakat.
4 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah.
5 Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya secara Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan.
61
3. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kota Depok tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah. Susunan
perangkat daerah setelah Walikota dan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah sebagai berikut:
a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
c. Dinas terdiri dari :
1. Dinas Pendapatan; 2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum; 4. Dinas Pendidikan;
5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 6. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
7. Dinas Tata Kota dan Bangunan; 8. Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup;
9. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 10. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial;
11. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera; 12. Dinas Pertanian;
13. Dinas Pengelola Pasar.
d. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Daerah;
2. Badan Pengawasan Daerah; 3. Kantor Arsip, Perpustakaan dan Telematika;
61
http:www.depok.go.id diakses pada 24 Juni 2008.
lxxv 4. Kantor Pemadam Kebakaran;
5. Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya; 6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kesbang
dan Linmas; 7. Kantor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah UKM;
e. Satuan Polisi Pamong Praja; f. Kecamatan;
g. Kelurahan.
62
4. Demografi a. Penduduk
Secara demografi jumlah penduduk kota Depok pada tahun 2006 mencapai 1.420.480 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 719.969 jiwa
dan penduduk perempuan 700.511 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk kota depok 3,44, sedangkan rasio jenis kelamin di kota
depok adalah 102. Kecamatan Cimanggis paling banyak penduduknya
dibandingkan kecamatan lain di kota Depok, yaitu 392.512 jiwa, kemudian Sukmajaya dengan penduduk 314.147 jiwa. Sedangkan
kecamatan Beji, penduduknya paling sedikit yaitu 143,592 jiwa. Di tahun 2006 kepadatan penduduk kota Depok mencapai 7.092,12
orang per kilometer persegi. Kecamatan Beji merupakan kecamatan terpadat di kota Depok yaitu sebesar 10.041,40 orang per kilometer
persegi, sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Sawangan, yaitu sebesar 3.639,22
orang per kilometer persegi.
62
Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2003 Nomor 34 Seri D. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah.
TAHUN Jenis Kelamin
Jumlah RJK
LPP
lxxvi
Tabel 1. Penduduk Menurut Jenis Kelamin
b. Tenaga Kerja
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun ke atas. Penduduk usia kerja terdiri dari “angkatan
kerja” dan “bukan angkatan kerja”. Penduduk yang tergolong angkatan kerja adalah mereka aktif dalam kegiatan ekonomi.
Kesempatan kerja memberikan gambaran besarnya tingkat penyerapan pasar kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak
terserap dikategorikan sebagai penganggur.
Hasil survei sosial ekonomi nasional 2005, diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2005, penduduk kota Depok yang bekerja 46,02, sedangkan
Tabel 2. Jumlah Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Laki - laki
perempuan 1 2
3 4 5
6 2000 586.88 573.911
1.160.791 102 3,82
2001 609.225 593.462 1.204.687
102 3,78 2002 630.934 616.298
1.247.232 102 3,53
2003 652.468 636.831 1.289.299
102 3,37 2004 674.177 657.382
1.331.559 102 3,44
2005 696.329 678.193 1.374.522
102 3,44 2006 719.969 700.511
1.420.480 102 3,44
Kegiatan Utama
Laki-laki Perempuan Laki-laki
+ Perempuan
1 2 3
4 5
6 7
1. Angkatan Kerja 413.281
71,09 204.008
37,01 617.288 54,50
a. Bekerja 352.828
60,69 168.392
30,55 521.22
46,02 b. Pengangguran
60.452 10,40
35.616 6,46
96.068 8,48
2. Bukan Angkatan Kerja
168.056 28,91
347.228 62,99
515.284 45,50
a. Sekolah 118.664
20,41 106.288
19,28 224.952
19,89 b. Mengurus RMT
3.332 0,57
214.396 38,89
217.728 19,22
c. Lainnya 46.06
7,93 26.544
4,82 72.604
6,42 JUMLAH 581336
100,00 551236
100,00 1.132.572
100,00
lxxvii yang menganggur sekitar 8,48. Jadi penduduk kota Depok yang tergolong
angkatan kerja 54,5.
63
c. Sosial
Kualitas Sumber Daya Manusia SDM mempunyai peran yang besar dalam keberhasilan suatu pembangunan. Salah satu indikator
adanya usaha peningkatan kualitas SDM adalah tersedianya sarana dan pra sarana, pendidikan, kesehatan, dan ibadah.
a Pendidikan
Tahun ajaran 20062007 di kota depok terdapat sekolah SD sebanyak 362 sekolah, dengan jumlah murid 108.403 murid dan jumlah guru
sekitar 4.657 orang. Sekolah SMP berjumlah 137 sekolah dengan jumlah siswa 57.839 orang dan jumlah guru 3.117 orang. Di tingkat
SMA terdapat 105 sekolah dengan jumlah siswa dan guru masing masing 33.663 orang dan 2.546 orang. Pada tahun 2005, penduduk
kota Depok yang berumur 10 tahun ke atas memiliki ijazah tertinggi SLTA dan sederajat. 24,61. Memilki ijazah tertinggi SLTA
merupakan persentase terbesar dibanding jenjang pendidikan lainnya. Sedangkan menurut kemampuan berbahasa Indonesia, penduduk kota
Depok yang berumur 10 tahun ke atas yang bisa baca tulis huruf latin 79,95 huruf lainnya 0,17 bisa huruf latin dan huruf lainya 18,58
dan yang buta huruf 1,30.
63
Badan Pusat Statistik Depok. Indikator Kesejahteraan Masayarakat Kota Depok INKESRA tahun 2006, h. 23
Partisipasi Sekolah laki - laki
Perempuan Laki - laki
Status Pendidikan Perempuan
1 2 3
4
lxxviii
Tabel 3. Persentase Partisipasi sekolah dan status Pendidikan
b Agama
Tempat ibadah merupakan sarana yang penting untuk mening-katkan derajat keimanan seseorang. Pada tahun 2006, di kota Depok terdapat
548 masjid, 1.139 mushalah, 6 gereja katolik 2003, dan 121 gereja protestan 2003 dan 2 vihara.
No Kecamatan Mesjid
Langgar mushalah
Gereja Vihara
Pura kode
Katolik protestan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Sawangan
77 234
6 20
Pancoran Mas
116 235
2 41
30 Sukmajaya
138 175
2 45
1 40
Cimanggis 131
282 1
8 50
Beji 41
94 10
60 Limo
45 119
1 11
1
Kota Depok 548
1.139 6
2
Tabel 4. Banyaknya tepat Ibadah Menurut Jenisnya di kota Depok Tahun 2006
c Kesehatan
Pembangunan kesehatan harus dilakukan mengingat jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ke tahun, upaya yang dilakukan
pemerintah antara lain dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan, sehingga semua lapisan masyarakat dapat
TidakBelum Sekolah
0,74 2,33
1,51
Masih Sekolah a. SD
5,73 4,88
5,32 b. SLTP
6,57 6,37
6,47 c. SLTA
5,08 4,84
4,96 d. D -1Universitas
4,67 4,84
4,75 Jumlah yang masih
Sekolah
22,05 20,92
21,5
Tidak Bersekolah lagi 77,21
76,75 76,99
JUMLAH 100,00
100,00 100,00
lxxix memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah merata dan murah. Di
kota Depok tahun 2006, tersedia 27 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan dan 10 puskesmas pembantu. Sarana rumah sakit umum
juga tersedia di kota Depok. Sampai dengan tahun 2006 rumah sakit yang ada di kota Depok berjumlah 8, rumah sakit ibu dan anak
berjumlah 4 rumah sakit.
64
Tahun AKB
1 2 2001 44,67
2002 44,20 2003 33,38
2004 29,28 2005 27,17
Tabel 5. Perkembangan Angka Kematian Bayi AKB
5. Geografi
Secara astronomis, Depok terletak pada koordinat 6o19’00’’ - 6o28’00” lintang selatan dan 106o43’00” - 106o55’30” bujur timur, dengan
wilayah 20,029 Ha. Batas-batas wilayah kota Depok adalah sebelah utara yang berbatasan dengan DKI Jakarta dan kecamatan Ciputat kabupaten
Tangerang, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Bojong Gede dan kecamatan Cibinong kabupaten Bogor, sebelah barat berbatasan
dengan kecamatan Gunung Sindur dan Parung kabupaten Bogor, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Gunung Putri kabupaten Bogor dan
kecamatan Pondok Gede Bekasi.
Kota Depok merupakan bagian dari berbagai daerah aliran sungai yang berpusat di pegunungan kabupaten Bogor dan Cianjur, menjadikan
curah hujan di kota Depok tinggi sehingga Depok kaya akan potensi flora dan fauna. Wilayah Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis dengan
perbedaan curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim, secara umum musim kemarau antara lain bulan April-September
dan musim hujan antara Oktober-Maret. Iklim Depok yang tropis
64
Badan Pusat Statistik Depok. Indikator Kesejahteraan Masayarakat Kota Depok INKESRA tahun 2006, h. 1-20
lxxx mendukung untuk pemanfaatan lahan pertanian ditambah lagi dengan
kadar hujan yang kontinyu di sepanjang tahun. Permasalahan mendasar walaupun salah satu didukung oleh iklim tropis yang baik, yaitu alokasi
tata guna lahan yang harus mempertimbangkan sektor lain terutama lahan hujan dan pemukiman.
65
C. Sosialisasi Program dan Kebijakan
Penting kiranya kebijakan dan program walikota disosialisasikan kepada masyarakat, karena dengan adanya sosialisasi kebijakan dan
program ini masyarakat menjadi tahu apa dan kenapa pemerintah membuat program kebijakan tersebut. Ada banyak sarana yang dapat
dimanfaatkan oleh walikota untuk menyosialisasikan kebijakannya baik itu dengan sarana birokrasi ataupun dengan sarana media massa.
1. Kebijakan Pendidikan
Kota Depok berambisi menggratiskan pendidikan dasar. Siswa Sekolah Dasar Negeri SDN mulai tahun ajaran 20062007 tak perlu
lagi membayar biaya sumbangan pembangunan pendidikan SPP setiap bulan karena akan ditutup dengan dana bantuan operasional
sekolah yang dikucurkan pemerintah pusat dan sisanya ditutup oleh Pemerintah Kota Depok.
Kemauan politik political will Pemkot Depok memerhatikan masalah pendidikan dasar selayaknya didukung oleh siapa saja. Nur
65
Badan Pusat Statistik Depok.