lxiv Beliau juga berpikir kemungkinan pemerintah kota pemkot
memberikan santunan kematian kepada keluarga almarhum dari asuransi. Jadi, setiap keluarga yang anggota keuarganya meninggal dunia diberi
santunan sebesar Rp 2 juta. Asumsinya, semua warga yang ber-KTP Depok diasuransikan dengan premi Rp 3.500 per orang per tahun. Total
premi yang dibayar sekitar Rp 8 miliar. Itu semua dibayar pemkot. Hasilnya, setiap ada warga Depok yang meninggal, keluarganya
mendapat santunan Rp 2 juta uang kontan pada hari kematian tersebut. Santunan ini akan membuat keluarga yang ditinggal tidak semakin
sedih. Keluarga yang mampu dan menolak santunan itu tinggal memberi tahu pemkot sehingga santunan itu akan diambil pemkot untuk digunakan
ke hal bermanfaat lainnya.Nur Mahmudi juga mengajak masyarakat menciptakan manajemen kebersamaan dan kesetaraan antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun kota sehingga tercipta kota dan masyarakat yang bersih, sehat, dan aman.
3. Aktivitas dakwah
55
Selain pernah aktif di kegiatan politik, Nur Mahmudi juga sering melakukan aktivitas dakwah di berbagai tempat.
a. Aktivitasnya sebagai ilmuwan
56
Aktivitasnya sebagai ilmuwan Nur Mahmudi memperjuangkan hak rakyat kecil dengan melakukan riset terhadap gejala yang
terjadi pada kalangan yang tak mampu, dengan riset tersebut
55
dikutip dari tulisan Nasrullah pada PKS Pilkada Center 2006.
56
Wawancara Pribadi dengan wahyudin DPD PKS Depok
lxv Nur mahmudi mengajak masyarakat agar senantiasa menjaga
kebersihan dengan melakukan penghijauan dan mendaur-ulang sampah sehingga dari sisi daur ulang tersebut dapat dilihat
ekonomi yang dapat menunjang kesejahteraan rakyat.
b. Aktivitasnya sebagai
Penceramah
57
Sebelum menjabat sebagai walikota Depok, Nur Mahmudi aktif melakukan kegiatan subuh keliling, mengisi ceramah, dan
silaturahim pada beberapa masjid, majelis taklim, pasar, dan komunitas masyarakat. Baginya, mengurusi permasalahan
masyarakat merupakan bagian dari aktivitas dakwah itu sendiri. Nur Mahmudi selain seorang ilmuwan beliau pun sering kali
menyelenggarakan kegiatan hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra’ dan Mi’raj Nur Mahmudi bersama kiai besar kota
Jakarta ataupun ulama yang ternama, bersama menyampaikan dan menyeru umat muslim agar menyampaikan Amar Ma’ruf
dan Nahi Mungkar, aktivitas Nur Mahmudi Beliau sering dipanggil menjadi khatib Jumat di pelbagai
masjid. Begitupula setelah Nur Mahmudi diangkat menjadi walikota, kegiatan menyampaikan pesan dakwahnya melalui
mimbar masjid tidak pernah ditinggalkannya. Namun, prosedurnya tidak sama sebelum ia menjabat sebagai walikota.
57
Wawancara Pribadi dengan Wahyudi DPD PKS Depok
lxvi Kegiatan dakwahnya tidak tampak egaliter; semua kegiatan
dakwahnya tak lepas dari intervensi dan pengawasan protokoler pemerintah daerah. Menyikapi gejala penyakit masyarakat
Depok seperti pornoaksi dan pornografi, Nur Mahmudi lebih kepada pengimbauan bahwa tontonan yang tidak memperkuat
keimanan dan ketakwaan kita sebagai umat Islam tidak sepatutnya disaksikan. Menyikapinya pun tidak dengan
radikalisme. Hal yang berkaitan dengan keputusan pemerintah pusat,
Nur Mahmudi tidak menyikapi aliran-aliran agama yang berkembang dan menyesat-kan umat Islam maka Nur Mahmudi
menyerahkan hal tersebut kepada pemerintah pusat. Karena menurutnya, untuk mencekal aliran-aliran yang menyesatkan itu
bukanlah keputusan sepihak. c. Partisipasi
58
Partisipasi Nur Mahmudi di Masyarakat adalah Nur mahmudi tetap menjadi anggota masyarakat dan
mendengarkan aspirasi masyarakat serta mensuport kegiatan masyarakat yang dilihatnya baik, apa yang terjadi dan
mendiskusikannya bersama masyarakat setempat dengan melakukan kegiatan sosial yang diatur oleh pemerintah daerah,
karena bagaimana pun Nur Mahmudi adalah seorang pemimpin
58
Wawancara Pribadi dengan wahyudin DPD PKS Depok
lxvii daerah yang ada pada pengawasan Protokoler daerah.
Partisipasi Nur Mahmudi di perguruan tinggi mengajak mahasiswa dengan membentuk kajian diskusi tentang isu-isu
yang berkembang dimasyarakat serta mengkritisi kebijakan pemerintah Kota Depok. Sebelum Nur Mahmudi menjabat
sebagai walikota Depok beliau sempat menjadi salah satu Dosen di IIQ. Ketika beliau masih mengenyam pendidikan di
perguruan tinggi Nur Mahmudi juga ikut berpartisipasi sebagai aktivis islam di Institus Pertanian Bogor. Partisipasi Nur
Mahmudi di tempat beliau bekerja sebagai walikota Depok adalah mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah Depok
seperti mensosialisasikan kebijakan dan program Pemerintah Depok. Meneyelenggarakan kegiatan sosial yang dicanangkan
oleh Pemerintah Depok. Setiap orang yang mengenal Nur Mahmudi dari dekat
akan mendapatkan kepribadian sederhana yang terpancar dari dirinya. Semasa menjadi menteri, Nur Mahmudi tidak segan
untuk berada pada shafbarisan belakang ketika shalat, dan minta tidak diprioritaskan walaupun menjadi puncak pimpinan
sebuah departemen yang besar.
Selain menjadi politisi, Nur Mahmudi dikenal publik sebagai seorang ulama. Ia memulai basis pendidikannya
sebagai seorang santri di salah satu pondok pesantren salafiyah, al-Islah pimpinan KH. Thoha Mu’id di Bandar Kidul
Kediri, dekat Lirboyo. Di pesantren inilah, Nur Mahmudi mendapatkan dasar pendidikan keislaman di kalangan nahdiyin.
lxviii Dasar pendidikan Islam itu dikombinasikannya dengan keilmuan
umum dengan melanjutkan studinya ke Institut Pertanian Bogor IPB dan memperoleh gelar S-1 di bidang Teknologi Pangan
dan Gizi. Setelah itu ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi di Texas AM University,
Amerika hingga meraih gelar S-2 dan S-3. Kedua gelar itu,
diraihnya dengan predikat Cumlaude di bidang tekhnologi
pangan. Perpaduan pendidikan dua kutub ilmu terpatri dalam
dirinya, dan menjadi-kannya satu dari sedikit ulama yang menguasai bidang sains dan satu dari sedikit ilmuwan yang
menguasai ilmu Islam. Tak heran jika pimpinan Muhammadiyah Cabang Depok, KH Wazir Nuri, menyebutnya sebagai “Ulama
yang intelek dan intelek yang ulama”. Pendidikan tinggi yang memadukan keilmuan dengan
keulamaan inilah yang membuat Nur Mahmudi mudah diterima oleh semua kalangan, baik Muhamadiyah maupun Nahdatul
Ulama NU. Nur Mahmudi sendiri tidak mempermasalahkan perbedaan furu’iyyah dalam masalah ibadah. Prinsip beliau,
mengikuti sebuah hadits Rasullah SAW: “yang terbaik diantara kalian adalah yang paling bermanfaat buat orang lain”.
lxix
4. Aktivitas Politik