6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana
Menurut WHO [World Health Organization] Expert Committe 1970 Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk: a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
d. Mengatur interval di antara kehamilan e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur PUS. Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami istri yang istrinya
berumur antara 15 - 49 tahun atau pasangan suami-istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun,
tetapi masih haid. Depkes RI, 1993. Pelayanan KB diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh
pemerintah maupun swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan kompetensi yang sangat bervariasi.
Pemberi layanan KB antara lain adalah Rumah Sakit, Puskesmas, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan bidan desa. Metode
kontrasepsi antara lain kondom, pil KB, suntik KB, IUD, implant, vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis pelayanan KB jenis kondom dapat
diperoleh langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan KB dan kader desa.
Hartanto 2004 menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan KB yaitu mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS penggarapan
KB diarahkan pada dua bentuk sasaran, yaitu: 1 sasaran langsung, yakni Pasangan Usia Subur PUS usia 15 – 49 tahun, dengan jalan mereka secara
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari, sehingga memberi efek langsung penurunan fertilitas dan 2 sasaran tidak langsung, yaitu
organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat alim ulama, wanita
dan pemuda yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS.
2.2 Kontrasepsi