UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
•
barbiturat
•
bosentan
•
karbamazepin
•
felbamat
•
griseofulvin
•
fenitoin kontrasepsi yang berbeda. Obat atau produk herbal yang
menginduksi enzim tersebut dapat menurunkan konsentrasi plasma hormon kontrasepsi, dan dapat menurunkan
efektivitas kontrasepsi hormonal. Beberapa obat atau produk herbal yang dapat menurunkan
efektivitas kontrasepsi hormonal meliputi:
Aminoglutetimid
Aminoglutethimide diberikan bersamaan dengan Depo MPA secara signifikan dapat menekan konsentrasi serum
medroksiprogesteron asetat. Pengguna Depo MPA harus diperingatkan tentang kemungkinan penurunan efetivitas
dengan penggunaan ini atau obat terkait. Van Deijk, 1985
d. Perubahan – Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh
Selama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Semua organ tubuh wanita yang berada di bawah pengaruh hormon seks tentu dengan sendirinya akan dipengaruhi oleh
kontrasepsi hormonal. Pada organ- organ tersebut akan terjadi perubahan – perubahan tertentu, yang terjadinya
sangat tergantung pada dosis, jenis hormon, dan lama penggunaannya. Organ – organ tubuh yang paling banyak
mendapat pengaruh
kontrasepsi hormonal
adalah endometrium,
miometrium, serviks
dan payudara.
Ali,2002
•
rifampin
•
St. Johns wort
•
topiramat
•
antibiotik
•
aminoglutetimid
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Farmakologi klinik
Hartanto 2004 menjelaskan bahwa kontrasepsi hormonal
suntik DMPA
tersedia dalam
larutan mikrokristalin. Setelah 1 minggu penyuntikan 150 mg
DMPA tercapai kadar puncak, lalu kadaranya tetap tinggi selama 2-3 bulan, selanjutnya menurun kembali. Ovulasi
mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari penyuntikan, tetapi umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4
bulan atau lebih. Pada pemakaian jangka panjang tidak terjadi efek akumulatif dari DMPA dalam darah serum.
d. Indikasi dan Kontraindikasi DMPA
Meskipun banyak keuntungannya seperti mudah digunakan,
tidak perlu
takut lupa,
kehandalan kontrasepsinya tinggi, serta tidak mengandung estrogen,
depo MPA sering menimbulkan gangguan haid. Oleh karena itu, depo MPA hanya dipandang sebagai metode
kontrasepsi alternatif. Padahal, efektivitas kontrasepsinya cukup tinggi, hampir sama dengan kehandalan pil
kontrasepsi. Jadi, jika kita tidak mau membebani wanita dengan estrogen dan wanita tersebut mau menerima
pendarahan yang terjadi, maka kontrasepsi depo MPA merupakan suatu alternatif terbaik. Keputusan memilih
jenis depo MPA yang akan digunakan sangat bergantung pada efektivitas kontrasepsinya atau yang sedikit
menimbulkan pendarahan. Depo MPA tidak meningkatkan produksi ASI. Oleh
karena itu sangat baik diberikan pada ibu- ibu yang menyusui. Depo MPA dapat diberikan segera setelah
bersalin atau saat si ibu akan pulang dari rumah sakit. Jika terjadi peningkatan gula darah pada wanita kencing
manis DM, suntikan berikutnya harus dihentikan, atau kalau juga sutikannya ingin diteruskan wanita tersebut
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
harus berada di bawah pengawasan yang ketat. Pada wanita usia muda apalagi belum memiliki anak lebih baik jangan
diberikan depo- MPA, kecuali kalau memang tidak ada pilihan lain.
Kerugian lain dari penggunaan sediaan depo MPA adalah wanita sangat tergantung sekali dengan sarana
pelayanan karena sediaan ini tidak dapat dihentikan sewaktu - waktu sebelum suntikan berikutnya, dan tidak
ada jaminan perlindungan terhadap infeksi penyakit menular, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
Prawihardjo, 2002
f. Efektivitas Depo MPA