Teori Tingkat Suku Bunga

Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankan yang berbeda. Jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

2.4.3. Teori Tingkat Suku Bunga

a. Teori Klasik : Loanable Funds Menurut teori klasik, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Dimana makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung Nopirin, 2000; 70. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga, dimana makin tinggi tingkat bunga maka keinginan berinvestasi makin kecil. Makin rendah tingkat bunga maka akan mendorong para investor untuk berinvestasi karena biaya yang ditanggung semakin kecil dengan harapan profit yang maksimum. Tingkat bunga dalam keadaan seimbang akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan melakukan investasi dalam pasar yang seimbang pada keadaan full employment kondisi pendapatan yang dicapai dengan menggunakan resources yang ada secara maksimal. Dimana pasar secara bebas tanpa ada campur tangan pemerintah Teori Laissez-Faire oleh Adam Smith Tingkat Bunga Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga akan mengalami keseimbangan S o, I o jika jumlah tabungan sama dengan investasi. Jika tingkat suku bunga lebih besar dari i o , akan berdampak terhadap jumlah tabungan lebih besar dari jumlah investasi. Katakanlah tingkat suku bunga yang baru tersebut disimbolkan dengan i 1 karena tingkat suku bunga dalam tabungan adalah sama dengan tingkat suku bunga dalam investasi. Dengan tingginya tingkat suku bunga ini, maka para investor akan enggan untuk melakukan investasi akibat dari meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini akan menggeser keseimbangan semula menjadi tingkat keseimbangan yang baru yang berada pada titik S 1 ,i 1 dimana jumlah tabungan sama dengan investasi I 1 . b. Teori Keynesian : Liquidity Preference Jumlah Rp yang ditabung dan diinvestasikan Tabungan Investasi I 1 Investasi I I 1 I Gambar 2.3 : Teori Klasik tentang Tingkat Suku Bunga S 1 S Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Menurut teori ini, ada tiga motif mengapa orang menyimpan uang tunai. Tiga motif tersebut adalah : ♦Motif Transaksi Transaction Motive ♦Motif Berjaga-jaga Precountionary Motive ♦Motif Spekulasi Speculation Motive Tiga motif tersebut menyebabkan tumbuhnya permintaan akan uang yang disebut Liquidity of Preference. Teori Keynes berlandaskan pada konsepsi bahwa pada umumnya setiap orang ingin tetap liquid untuk memenuhi ketiga motif tersebut Boediono,1998;82. Teori Keynes umumnya menekankan pada hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga uang tersebut tingkat bunga dengan unsur permintaan akan uang dengan tujuan spekulasi. Permintaan uang akan besar apabila tingkat bunga rendah, dan sebaliknya permintaan uang akan kecil apabila tingkat bunga besar. c. Teori Paritas Tingkat Bunga Teori paritas tingkat bunga adalah salah satu teori mengenai tingkat suku bunga dalam sistem devisa bebas yaitu apabila penduduk masing-masing negara bebas memperjualbelikan devisa. Teori ini pada intinya menyatakan bahwa dalam sistem devisa bebas, tingkat bunga di negara satu akan cenderung sama dengan tingkat bunga di negara lain, setelah diperhitungkan perkiraan mengenai laju depresiasi mata uang negara yang satu terhadap negara yang lain. Secara matematis dituliskan sebagai berikut: Rn = Rf + E Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Dimana: Rn = Tingkat bunga nominal di dalam negeri Rf = Tingkat bunga nominal di luar negeri E = Laju depresiasi mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi. Jadi, apabila tingkat bunga di Amerika Serikat untuk pinjaman jangka 6 bulan adalah 10 per tahun, dan selama 6 bulan mendatang kurs Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah diperkirakan meningkat dengan 4 atau 8 apabila dinyatakan pertahun, maka tingkat bunga untuk pinjaman jangka 6 bulan di Indonesia akan cenderung sama dengan 10+8 =18 per tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulaan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.