Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007.
USU Repository © 2009 Suatu cara untuk mengatasi masalah inflasi yang cukup efektif adalah dengan
mengadakan pinjaman pemerintah, terutama pinjaman paksaan. Hal ini juga dianjurkan oleh Keynes dalam rencananya untuk membiayai peperangan, yaitu
sebagian dari gaji atau upah pegawai dan buruh dipotong untuk disimpan untuk menjadi pinjaman pemerintah selama jangka waktu yang ditentukan. Pinjaman
paksaan ini sebenarnya lebih banyak dianut pada masa peperangan, meskipun kadang-kadang dijalankan pula dalam masa keadaan atau perekonomian yang buruk.
2.4. TINGKAT SUKU BUNGA 2.4.1.
Pengertian Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mempunyai pengertian yaitu harga dari penggunaan uang yang dinyatakan dalam persen untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat suku
bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dengan satu rupiah nanti
Boediono,1998 :75.
2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah :
a. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga
Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007.
USU Repository © 2009 simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank. Dengan
demikian kebutuhan dana dapat terpenuhi. b.
Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang
paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika tingkat bunga simpanan rata-rata 16 per tahun, maka jika hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan di atas bunga pesaing misalnya 17 per tahun. Namun sebaliknya tingkat suku bunga pinjaman harus berada di
bawah pesaing. c.
Kebijaksanaan Pemerintah Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau
minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman
bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d.
Target laba yang diinginkan Merupakan besarnya keuntungan yang dinginkan oleh bank. Jika laba yang
diinginkan besar, maka bunga pinjaman juga besar, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus hati-hati dalam menentukan persentase laba
atau keuntungan yang diinginkan. e.
Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya.
Hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif rendah.
Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007.
USU Repository © 2009 f.
Kualitas Jaminan Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan sebaliknya. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah dicairkan jika dibandingkan
dengan jaminan tanah. g.
Reputasi Perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat
menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan nantinya. Biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil
dan sebaliknya. h.
Produk yang Kompetitif Artinya produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang
kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit
terjamin karena produk yang dibiayai laku di pasaran. i.
Hubungan Baik Biasanya pihak bank menggolongkan nasabah menjadi dua yaitu nasabah utama
primer dan nasabah biasa sekunder.Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah
utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
j. Jaminan Pihak Ketiga
Pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan
Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007.
USU Repository © 2009 jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun
loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankan yang berbeda. Jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka mungkin
tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
2.4.3. Teori Tingkat Suku Bunga