Perubahan Nilai Tukar Mata Uang

Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Jadi, secara umum kurs atau nilai tukar dapat diartikan sebagai harga suatu mata uang terhadap mata uang asing atau harga mata uang luar negeri terhadap mata uang domestik Lindert, 1999: 336.

2.2.2. Perubahan Nilai Tukar Mata Uang

Ada beberapa perubahan kurs mata uang yaitu devaluasi, revaluasi, depresiasi dan apresiasi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh mekanisme penawaran dan permintaan pasar, maupun disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Devaluasi merupakan penurunan nilai tukar satu mata uang domestik misalnya rupiah relatif terhadap mata uang asing tertentu , misalnya US dollar yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Devaluasi hanya dapat terjadi jika nilai rupiah dikaitkan terhadap US dollar dan pemerintah dengan sengaja mengubah nilai rupiah relatif terhadap dollar. Jika pemerintah tidak mengaitkan lagi Rp terhadap US dan perubahan nilai tukar terjadi dengan sendirinya, istilah ini tidak berlaku lagi. Dengan demikian, istilah devaluasi hanya berlaku dalam sistem nilai tukar tetap dimana suatu mata uang domestik dikaitkan dengan mata uang asing tertentu. Pemerintah sewaktu-waktu mengubah besarnya nilai relatif mata uang domestik terhadap mata uang asing tertentu tersebut. Lawan dari devaluasi adalah revaluasi. Revaluasi merupakan kenaikan nilai tukar satu mata uang domestik terhadap mata uang asing tertentu. Sama dengan devaluasi istilah revaluasi hanya berlaku dalam sistem nilai tukar tetap. Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Perubahan kurs mata uang juga disebabkan oleh mekanisme penawaran dan permintaan pasar. Penurunan nilai tukar satu mata uang domestik, misalnya Rp relatif terhadap mata uang asing, misalnya US dollar yang disebabkan gerakan permintaan dan penawaran RP dan US di pasar valuta asing disebut dengan depresiasi. Istilah depresiasi ini berlaku dalam sistem nilai tukar mengambang dimana pemerintah tidak mengaitkan mata uang domestik dengan mata uang asing tertentu. Pemerintah juga tidak dapat mengubah nilai relatif mata uang domestik terhadap mata uang asing tertentu. Apresiasi merupakan lawan dari depresiasi. Apresiasi merupakan kenaikan nilai tukar satu mata uang domestik relatif terhadap mata uang asing tertentu. Sama dengan depresiasi, istilah apresiasi hanya berlaku dalam sistem nilai tukar mengambang. Berkaitan dengan perubahan kurs mata uang, dikenal istilah soft currency dan hard currency. Suatu mata uang dikategorikan soft currency jika mata uang tersebut diperkirakan akan mengalami devaluasi atau depresiasi relatif terhadap mata uang asing utama. Pengecualian terjadi dalam kasus bank central mempertahankan nilai kurs pada tingkat yang lebih rill. Suatu mata uang dapat dikategorikan hard currency jika mata uang tersebut diperkirakan akan mengalami revaluasi ataau apresiasi relatif terhadap mata uang asing utama. Dalam prakteknya, terdapat beberapa mata uang asing yang dianggap hard currency meskipun nilainya selalu berubah-ubah. Mata uang tersebut diantaranya US dollar, Yen, dan Poundsterling. Terdapat dua cara untuk menyatakan kurs yaitu : a. Model Eropa yang sering disebut sebagai Indirect Quote. Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Model ini merupakan cara yang paling umum dipakai dalam perdagangan valuta asing atau antar bank seluruh dunia. Penetapan kursnya dilakukan berdasarkan pada beberapa unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang dalam negeri. Contohnya, kurs US dollar terhadap rupiah Rp pada tanggal 16 Maret 2004 adalah 0,000016 US per 1 Rp. Kurs ini biasa disebut sebagai harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing. b. Model Amerika yang sering disebut sebagai Direct Quote. Model ini disebut sebagai harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik. Contohnya kurs Rp terhadap Dollar pada tanggal 16 Maret 2004 adalah sebesar Rp.8610,00 per US. Dengan kata lain model ini menjelaskan beberapa unit Rp yang dibutuhkan untuk membeli satu unit US dollar. Kurs ini merupakan kurs yang biasa dipakai di Indonesia.

2.2.3. Teori Nilai Tukar Kurs