Pasar Modal di Indonesia

Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 8. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan difersifikasi investasi. 9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial. 10. Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profesional. 11. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.

4.1.2. Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal di Indonesia memiliki jangkauan yang memiliki tiga aspek, yaitu mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan, pemerataan pemilikan saham perusahaan, dan menggairahkan partisipasi masyarakat dalam menghimpun dana untuk suatu keadaan yang produktif. Untuk mencapai jangkauan dan misi tersebut, keberhasilan pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Penawaran dan permintaan sekuritas 2. Kondisi politik dan ekonomis suatu negara 3. Masalah hukum dan peraturan mengenai pasar modal 4. Peranan lembaga-lembaga pendukung pasar modal Di Indonesia, lembaga-lembaga pendukung pasar modal antara lain Bapepam, bursa efek, akuntan publik, peminjam underwriteri, wali amanat trustee, perusahaan penilai, notaris, konsultan hukum, dan lembaga kliring. Kegiatan pasar modal di Indonesia secara struktural dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu pasar Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 perdana, pasar sekunder, dan pasar luar bursa yang penyelenggaraannya dilakukan di luar gedung bursa. Pelaku utama kegiatan di pasar perdana adalah pihak investor sebagai pembeli saham, emitenn dan underwriter sebagai penjual dan penjamin terjualnya saham, serta kelompok lembaga pendukung di pasar modal. Sedangkan pelaku utama di pasar sekunder adalah para pialang dan masyarakat luas, baik secara pribadi maupun lembaga, untuk membeli saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Pembelian saham ini hanya dapat dilakukan melalui bantuan jasa perantara atau makelar efek biasa disebut broker atau pialang yang tergabung dalam perserikatan pedagang uang dan efek. Kegiatan di pasar sekunder biasanya merupakan bagian kegiatan jual-beli efek antara penjual dan pembeli efek. Pihak penjual terdiri dari individu, perusahaan, atau lembaga sosial masyarakat yang ingin menjual sahamnya kepada pihak pembeli, yang juga terdiri dari individu atau perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya. Pembeli atau penjual tidak dapat berhubungan langsung dalam transaksi jual beli saham atau efek lainnya, melainkan harus melalui pialang atau broker sebagai pihak perantara. Perdagangan efek di pasar luar bursa over the counter pada dasarnya mempunyai kesamaan dengan kegiatan yang dilakukan di pasar sekunder walaupun terdapat perbedaannya. Transaksi jual-beli saham yang dilakukan oleh penjual dengan pembeli tidak dilakukan di dalam gedung bursa yang telah ditentukan. Transaksi tersebut dilakukan di luar gedung bursa, misalnya di kantor mereka masing-masing. Pelaksanaan perdagangan sekuritas di pasar luar bursa misalnya adalah perdagangan sekuritas yang berupa penjualan sertifikat danareksa yang dijual di bank-bank di seluruh Indonesia. Romauli H. Gultom : Analisis Determinan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2007. USU Repository © 2009 Perdagangan sekuritas di pasar perdana atau pasar sekunder berbeda bila dilihat dari tujuan yang ingin dicapai. Pada pasar perdana, tujuan utama yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh dana yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham atau emiten. Tanggung jawab pengadaan dana sebesar jumlah yang dibutuhkan emiten tersebut sepenuhnya menjadi kewajiban perusahaan penjamin emisi underwriter dalam jangka waktu yang telah ditentukan bersama sebagaimana yang tercantum dalam propektus. Perusahaan-perusahaan yang menjadi penjamin emisi saham biasanya adalah lembaga keuangan non-bank yang disebut sebagai investment banker atau biasa disebut sebagai bank investasi. Tujuan yang ingin dicapai oleh pasar sekunder adalah untuk melaksanakan perdagangan saham yang ada di tangan investor. Melalui kegiatan ini, seorang investor yang ingin menjual sahamnya kepada investor lain dapat terlaksana di pasar sekunder. Setiap investor akan menawarkan dan meminta saham yang diperjualbelikan di bursa melalui para pialang yang telah memperoleh ijin untuk memperdagangkan saham.

4.1.3. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia