F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional Variabel
Penelitian ini dibatasi pada variabel pengaruh strategi penempatan posisi yang dilakukan oleh PT. UNILEVER terhadap citra merek shampoo Clear Men.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel bebas X; yang terdiri dari: 1.
Derajat kepentingan Importance X
1
. 2.
Kekhususan Distinctiveness X
2
. 3.
Keunggulan Superioritas X
3
. 4.
Pesan yang dapat dikomunikasikan Communicability X
4
. 5.
Pelopor Preemptive X
5
. 6.
Harga yang terjangkau Affordability X
6
. b.
Variabel terikat Variabel terikat yaitu citra merek Y.
2. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas X yaitu penempatan posisi yang terdiri dari derajat kepentingan X
1
, kekhususan X
2
, keunggulan X
3
, Pesan yang dapat dikomunikasikan X
4
, pelopor X
5
, dan harga yang terjangkau X
6
, serta variabel terikat Y yaitu citra merek.
3. Definisi Operasional Variabel
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penempatan posisi X, yang terdiri dari :
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Derajat kepentingan X
1
yaitu: atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar
pelanggan. a.
Mengurangi masalah rambut berminyak kelebihan minyak
di kulit kepala anda. b.
Mengatasi masalah ketombe. c.
Membantu mengurangi rambut rontok.
d. Shampoo yang khusus
diciptakan untuk perawatan rambut pria.
Skala Likert
Kekhususan X
2
yaitu: atribut tersebut memiliki kekhususan atau perbedaan yang
tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu
dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan oleh
pesaing. a.
Salah satu shampoo yang mampu mengatasi masalah
ketombe pada rambut pria. b.
Salah satu shampoo yang mampu mencegah ketombe
datang kembali. c.
Salah satu shampoo yang
mampu mengurangi rambut rontok pada pria.
Skala Likert
Keunggulan X
3
yaitu: atribut tersebut lebih unggul daripada cara-cara lain
untuk mendapatkan manfaat yang sama. Bias pula atribut
tersebut memiliki keunggulan dibanding pesaing.
a. Lebih mudah mengatasi
ketombe daripada shampoo merek lain.
b. Lebih mudah mengatasi rambut
rontok daripada shampoo merek lain.
c. Harganya relative lebih murah
daripada shampoo merek lain . Skala Likert
Pesan yang dapat dikomunikasikan X
4
yaitu: atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara
sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya.
a. Kulit kepala pria berbeda
dengan kulit kepala wanita. b.
Kulit kepala pria lebih mudah berketombe.
c. Rambut pria lebih mudah
rontok. d.
Pria membutuhkan shampoo yang khusus untuk jenis kulit
kepala pria. Skala Likert
Pelopor X
5
yaitu: atribut tersebut merupakan pelopor dan tidak mudah ditiru
oleh para pesaing. a.
Satu-satunya shampoo khusus perawatan rambut pria.
b. Pelopor untuk shampoo khusus
pria. Skala Likert
Harga yang terjangkau X
6
yaitu: pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar
perbedaankeunikan tersebut. Setiap tambahan biaya atas
karakteristik khusus dipandang sepadan nilai tambahnya.
a. Harga shampoo Clear Men
relatif murah. b.
Harga shampoo Clear Men bersaing dengan shampoo
merek lain. Skala Likert
Citra merek Y yaitu: serangkaian kepercayaan
yang konsumen pegang atas masing-masing atribut yang
istimewa dari suatu merek. a.
Shampoo untuk pria yang aktif dan ingin berpenampilan rapi.
b. Shampoo yang diformulasikan
khusus untuk pria. c.
Shampoo yang cocok untuk pria.
Skala Likert
4. Pengukuran Variabel