19
mengangkat disini adalah untuk mendidik agar menjadi anak berguna di masa depan.
10
3. Menurut Perundang-undangan Republik Indonesia
Pengertian anak angkat dalam perundang-undangan Republik Indonesia dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan dalam Pasal 47 ayat 1 Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
11
Bahwa yang dimaksud dengan anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang
sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya
berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.
12
4. Pengertian Menurut Hukum Islam
Menurut hukum Islam Pengangkatan Anak adalah mengambil anak orang lain untuk diasuh dan dididik dengan penuh perhatian dan kasih sayang, dan diperlukan
oleh orang tua angkatnya seperti anaknya sendiri, tanpa memberi status anak kandung
10
Yaswirman, Hukum Keluarga Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan Adat Dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, h. 251-252.
11
Pengertian atau Batasan Pengangkatan Anak tersebut sama dengan pengertian atau batasan anak angkat yang diatur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan anak, bahwa Anak Angkat ialah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan,
dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya berdasarkan keptusan atau penetapan pengadilan.
12
Musthofa, Pengangkatan Anak kewenangan Peradilan Agama, Jakarta: Kencana, 2008, h.
17.
20
kepadanya dan tidak menimbulkan akibat hukum diantara keduanya seperti hak pewarisan dan perwalian. Pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam itu sendiri
yang bersumber pada Al- Qur’an dan Sunnah serta hasil Ijtihad yang berlaku di
Indonesia yang diformulasikan dalam berbagai produk pemikiran hukum Islam, baik dalam bentuk fikih, fatwa, putusan pengadilan, maupun peraturan perundang-
undangan, termasuk di dalamnya Kompilasi Hukum Islam tercantum dalam pasal 209 ayat 1 dan ayat 2 Kompilasi Hukum Islam.
13
. B.Sejarah Singkat
Tradisi pengangkatan anak sebenarnya dipraktikan oleh masyarakat dan bangsa-bangsa lain sebelum kedatangan Islam, seperti yang dipraktikan bangsa
Yunani, Romawi, India, dan beberapa bangsa pada zaman kuno.
14
Di kalangan bangsa Arab sebelum Islam masa jahiliyah istilah pengangkatan anak dikenal dengan at-
tabanni, dan sudah ditradisikan secara turun temurun.
15
Nabi Muhammad SAW. pernah melakukan pengangkatan anak sebelum masa kenabiannya. Anak angkatnya bernama Zaid bin Harisah, tetapi kemudian tidak lagi
dipanggil Zaid berdasar nama ayahnya Harisah melainkan diganti dengan panggilan Zaid bin Muhammad. Nabi Muhammad SAW. Mengumumkan di hadapan kaum
Quraisy dan berkata: “Saksikanlah bahwa Zaid, aku jadikan anak angkatku, ia
13
Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: 2003, h.94.
14
Andi Syamsu dan Fauzan, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam, h. 22.
15
Muderis Zaeni, Adopsi Suatu Tinjauan Dari tiga Sistem Hukum , h. 53.