Analisis Univariat Analisis Bivariat

52

4.8 Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan software SPSS dan diinterpretasikan lebih lanjut. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

4.8.1 Analisis Univariat

Dalam penelitian ini, analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi. Uji ini menggambarkan jumlah responden berdasarkan karakteristik demografi di antaranya jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Kemudian uji ini menggambarkan variabel dependen motivasi kerja dan variabel independen komponen QWL: keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, komunikasi, restrukturisasi pekerjaan dan lingkungan kerja.

4.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu komponen Quality of Work Life keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, komunikasi, restrukturisasi pekerjaan dan lingkungan kerja, sedangkan variabel dependennya yaitu motivasi kerja. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan CI 95, derajat kemaknaan 5. Sehingga untuk melihat adanya hubungan antara variabel dependen dan variabel independen maka nilai P 53 Value α alpha berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya apabila P Value α alpha berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel. Sehingga dari hasil uji tersebut dapat diketahui perbedaan nilai yang bermakna antara variabel dependen dan variabel independen. 54

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

5.1.1 Sejarah RSUD Pasar Rebo

Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di Jakarta Timur dan saat ini berstatus sebagai rumah sakit tipe B Non Pendidikan, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 275 buah. Cikal bakal rumah sakit ini berawal dari sebuah bangunan Pos P3K di Jalan Bidara Cina kini Jalan Otto Iskandar Dinata, Cawang pada kurun 1945-1957. Saat itu dikenal dengan sebutan Rumah Sakit Rakyat. Pada tahun 1958 RS Rakyat dipindah lokasinya ke lokasi yang sekarang, di Jalan Letjen TB Simatupang No.30 Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sejak saat itu RS Rakyat dikenal dengan nama Rumah Sakit Pasar Rebo. Saat itu Rumah Sakit Pasar Rebo hanya memberikan pelayanan kesehatan berupa perawatan dan pengobatan berbagai penyakit rakyat, seperti : Patek, Malaria, Disentri, Cholera, Eltor Cacar, dan TBC Paru. Rumah Sakit Pasar Rebo lebih dikenal sebagai Rumah Sakit Tuberkulosis Paru. Kemudian Departemen Kesehatan RI dengan SK Menkes No. 303 tahun 1987 menetapkan dan merubah status Rumah Sakit Tuberkulosis Paru menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C. Dalam perkembangan RSUD Pasar Rebo mengalami beberapa kali perubahan transformasi. Pada tahun 2004 RSUD Pasar Rebo berubah menjadi Badan Hukum Perseroan Terbatas PT berdasarkan Perda No. 15 tahun 2004 dan kemudian tahun 54