Tujuan, Model, dan Asas Motivasi Kerja

15 E. Teori Dua Faktor Herzberg Herzberg mengatakan dalam Hasibuan 2005, bahwa ada dua kebutuhan yaitu kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan dan kebutuhan psikologis seseorang. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulkan ketidakpuasan oleh sebab itu dibutuhkan motivator yaitu prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, dan pengembangan potensi individu. Kebutuhan peningkatakan prestasi dan pengakuan dapat dipenuhi dengan memberikan tugas yang menarik untuk dikerjakan. Menurut teori ini, cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah dengan memasukan unsur tantangan dan kesempatan agar mencapai keberhasilan dalam setiap pekerjaan. Penerapannya dengan pengayaan pekerjaan yaitu dengan cara melibatkan upaya pembentukan kelompok- kelompok kerja natural, pengkombinasian tugas-tugas, pembinaan hubungan dengan klien, dan umpan balik. Teknik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tingkat tinggi karyawan. Oleh sebab itu, perencanaan pekerjaan harus diusahakan secara baik agar faktor motivasi dapat terpenuhi.

2.2.2 Tujuan, Model, dan Asas Motivasi Kerja

Tujuan motivasi kerja adalah meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawan, meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya, meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang 16 baik, serta meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan. Dengan demikian, motivasi akan memacu kinerja karyawan Hasibuan, 2005. Para ahli mengelompokan ke dalam 3 model motivasi kerja dalam Hasibuan 2005 yaitu Model Tradisional, Model Hubungan Manusia, dan Model Sumber Daya Manusia. Pada model tradisional, untuk memotivasi staf supaya semangat bekerjanya meningkat, perlu diterapkan sistem insentif berupa uangbarang kepada karyawan yang berprestasi baik. Semakin banyak karyawan tersebut mencapai target produksi maka insentif yang didapat semakin banyak. Jadi, motivasi staf hanya untuk mendapatkan insentif saja. Sedangkan model hubungan manusia, untuk memotivasi bawahan agar semangat kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial dan membuat bawahan merasa berguna dan penting bagi organisasi. Oleh sebab itu, karyawan merasa mendapatkan kebebasan membuat keputusan dan lebih kreatif dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan memperhatikan kebutuhan materiil uangbarang dan kebutuhan nonmateriil penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, penghargaan, perlakuan yang wajar, motivasi karyawan akan meningkat pula. Dengan demikian, motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan materiil dan non materiil. Menurut model sumber daya manusia, motivasi karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, bukan hanya uangbarang atau keinginan akan kepuasan, tetapi kebutuhan akan pencapaiantarget pekerjaan yang berarti. Pada model ini, karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik karena prestasi 17 tersebut merupakan tanggung jawabnya. Dengan demikian, untuk memotivasi karyawan dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang besar kepada karyawan untuk mengambil keputusantanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dari beberapa model tersebut, diharapkan setiap organisasi bisa menerapkan sesuai dengan keadaan karyawan sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Ada lima asas motivasi menurut Hasibuan 2005. Pertama, asas komunikasi yaitu menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan demikian, karyawan merasa dihargai sehingga motivasi karyawan diharapkan dapat meningkat. Kedua, asas mengikutsertakan yaitu mengajak staf untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, staf merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasi sehingga motivasi kerjanya meningkat. Ketiga, asas pengakuan yaitu memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada staf atas prestasi kerja yang dicapainya. Staf akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka mendapatkan pengakuan dari organisasi. Keempat, asas perhatian timbal balik yaitu memotivasi staf dengan mengemukakan keinginan atau harapan organisasi disamping berusaha memenuhi kebutuhan yang diharapkan staf dari organisasi. Manajer meminta karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya sehingga memperoleh laba yang lebih tinggi. Jika 18 semakin banyak laba organisasi maka balas jasa karyawan akan ditingkatkan. Kelima, asas wewenang yang didelegasikan yaitu mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan. Dalam pendelegasian, manajer harus menyakinkan bawahannya mampu menyelesaikan tugas dengan baik.

2.2 Kualitas Kehidupan Kerja