Pengertian Pendidikan Agama Islam

11

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Pendidikan membutuhkan dasar atau landasan tempat berpijak, pada posisi ini dia ibarat rumah atau pohon. Rumah membutuhkan adanya pondasi, sementara pohon membutuhkan adanya akar. Keberadaan dasar sangat berfungsi sebagai sumber kekuatan dan keteguhan. Islam secara tegas dan jelas, menggariskan bahwa ada dua sumber nilai yang harus dijadikan pijakan dalam setiap rumusan dan pelaksanaan setiap aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya pendidikan, yaitu : Al- Qur’an, As- Sunnah dan Ijtihad. Dua sumber pertama yaitu Al- Qur’an dan As-Sunnah merupakan sumber utama. Pada prinsipnya semua aspek kehidupan harus berpijak pada keduanya. Namun bila tidak ditemukan dalam kedua sumber tersebut maka berulah kemudian menggunakan ijtihad.

a. Al-Qur’an

Menurut bahasa Al- Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca, sedangkan menurut istilah Al- Qur’an ialah bacaan kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam kehidupannya. 10 Dengan demikian Al- Qur’an merupakan pedoman atau kitab suci yang berisi petunjuk Allah bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad sebagai pendidik pertama pada masa pertumbuhan Islam telah menjadikan al- Qur’an sebagai dasar pendidikan agama Islam disamping sunnah beliau sendiri. Kedudukan al- Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan dapat dipahami dari ayat al- Qur’an surat an-Nahl ayat : 64                 10 Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’an atau Tafsir, Jakarta : Bulan Bintang, 1997, h. 15 12 Artinya : “ Dari kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab al-Qur’an ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu menjadi petunujuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.

b. As-Sunnah

As- Sunnah menurut bahasa artinya “jalan yang dijalani”. Dan menurut muhaditsin, as-Sunnah adalah segala yang dinukilka dari Nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan, maupun takrirnya atau pengajaran, sifat kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu sebelum Nabi dibangkitkan menjadi Rasul maupun sesudahnya. 11 Dalam lapangan pendidikan, sebagaimana dikemukakan Abdurahman an-Nahlawi, as-Sunnah mempunyai dua faidah : pertama, menjelaskan sistem pendidikan agama Islam sebagaimana terdapat didalam al- Qur’an dan menerangkan hal-hal rinci yang tidak terdapat didalamnya, kedua, menggariskan metode-metode pendidikan yang dapat dipraktekan. Pribadi Rasul sendiri, kata Muhammad Quthb merupakan contoh hidup serta bukti konkrit sistem dan hasil pendidikan agama Islam. sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat : 21                   Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suru tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. Q.S. al-Ahzab : 21 11 Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’an atau Tafsir, Jakarta : Bulan Bintang, 1997, h. 25 13

c. Ijtihad

Menurut istilah ijtihad ialah mencurahkan kesanggupan untuk men dapatkan hukum syara’ dari suatu dalil syariah. Sedangkan ijtihad menurut istilah fuqoha ahli fiqh adalah berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimilikinya untuk menetapkan a tau menentukan hukum syari’at Islam yang belum ada hukumnya, baik dalam al- Qur’an ataupun Sunnah. 12 Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu diantaranya menguasai nas al- Qur’an dan hadits serta menguasai ilmu ushul fiqh. Pada zaman sekarang ini, kita tidak bisa terlepas dari ijtihad termasuk dalam bidang pendidikan agama Islam, ijtihad dalam pendidikan agama Islam harus tetap bersumber dari al- Qur’an dan sunnah yang diolah oleh akal sehat dari para ahli pendidikan agama Islam. contoh ijtihad dalam pendidikan agama Islam antara lain penggunaan teknologi modern dalam proses belajar mengajar dikelas, pembaharuan kurikulum pendidikan agama Islam yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

a. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP

Tujuan usaha yang dilakukan tentu memiliki tujuan, sebab tujuan merupakan salah satu yang diharapkan setelah usaha kegiatan selesai di lakukan. Tujuan merupakan faktor yang penting dalam suatu kegiatan atau usaha. Demikian pula dengan proses pendidikan, tanpa adanya satu tujuan akan menimbulkan ketidaktentuan dalam prosesnya. Menurut ramayulis, secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk “ meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang 12 Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqh, Bandung : CV Pustaka Setia, 1999, Cet, 1, h. 9 14 beriman dan bertakwa kepaad Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 13 Pendidikan agama Islam adalah bagian integral dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut : “ Pendidikan nasional bertujuan berkembangnnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 14 Dari rumusan tujuan pendidikan agama Islam yang telah dikemukakan di atas terlihat bawa tujuan pendidikan agama Islam mempunyai cakupan yang lebih luas, yang pada akhirnya tertumpu pada penyerahan diri secara total hanya pada Allah SWT dan terbentuknya kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam yang disebut dengan kepribadian muslim atau terbentuknya insan kamil sebagai tujuan akhir dari pendidikan agama Islam. Berdasarkan kurikulum PAI : 2002, Pendidikan Agama Islam di sekolah madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan penumpukan pengetahuan penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 15 13 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam....., h. 22 14 Depdiknas , Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta : Cemerlang Publiser, 2007 Cet 1, h. 69 15 Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis....., h. 135