Metode Pengajaran Tujuan Pendidikan Agama Islam

18

d. Guru

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Kompetensi guru 1 Kompetensi kepribadiaan a Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau murid yang diajarkannya. b Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab dan saling mempercayai antara guru dan murid. 2 Kompetensi dalam cara-cara mengajar a Merencanakan atau menyusun setiap program suatu pelajaran, menyusun keseluruhan kegiatan untuk satu satuan waktu catur wulan semester atau tahun pelajaran. b Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode mengajar sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif. 3 Kompetensi penguasaan atas bahan pengajaran a Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan. b Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi sedemikian rupa baiknya sehingga akan memudahkan murid untuk mempelajari pelajaran yang diterima.

B. Kepribadian Siswa

1. Pengertian Kepribadian Siswa

Kepribadian siswa ini merupakan tujuan akhir dari setiap usaha pendidikan Islam. Untuk memperoleh kejelasan tentang konsep kepribadian muslim, akan kita tinjau mengenai teori-teori tentang kepribadian lebih dahulu. 16 Istilah “ kepribadian” personality berasal dari kata latin personal yang berarti “topeng”. Pada bangsa Yunani Kuno para aktor memakai topeng 16 Zuhairimi, et al, Filsafat Pendidikan Islam, h. 186 19 untuk menyembunyikan identitas mereka dan untuk memungkinkan mereka memerankan tokoh dalam drama. Bagi bangsa Roma persona berarti “ bagaimana seseoran g tampak pada orang lain”. Bukan diri sebenarnya. 17 Kepribadian adalah mencakup semua tingkah laku individu baik yang terbuka lahiriah maupun yang bersembunyi batiniah. 18 Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. 19 Kepribadiaan adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. 20 Menurut Djalaludin dan R amayulis Kepribadian adalah “ sifat khas seseorang yang mempunyai sifat yang berbeda dengan orang lain”. 21 Sedangkan menurut E. Y. Kempf, sebagaimana dikutip oleh Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan bahwa kepribadian adalah integrasi dari pada sistem kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan cara khas pada individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. 22 Selanjutnya dalam psikologi pengertian kepribadian dibedakan dengan watak dan temperamen, sebagaimana yang diuraikan oleh Dennis Coon sebagai berikut “. Kepribadian merupakan pola-pola tingkah laku yang bersifat menetap dan unik. Watak merupakan kepribadian yang bernilai baik menurut standar moral dan kode etik seperti ramah-tamah. Sedangkan temperamen merupakan bahan mentah sadar pembentukan kepribadian, terutama yang menyangkut aspek fisik fisiologi emosi seseorang yang dibawa sejak lahir atau merupakan aspek- 17 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jakarta : Erlangga jilid 2, Edisi Ke-6, h. 236 18 Nety Hartati dkk, Islam dan Psikologi, Jakarta : UIN Jakarta Press, Cet 1, h. 130 19 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h.205 20 Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, Cet 7, h.12 21 Djalaluddin dan ramayulis, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 1998, Cet 4, h. 87 22 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang, 1982, Cet 2, h. 87 20 aspek seseorang seperti : sensitif mudah perasa. Dengan demikian temperamen dan watak termasuk kepribadian. 23 Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain baik lahiriyah maupun bathiniyah yang menentukan caranya yang khas untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Selanjutnya pengertian kepribadian Islami Siswa adalah kepribadian yang seluruh aspeknya baik tingkah laku luar maupun dalam, seperti kegiatan- kegiatan jiwanya, filsafat hidupnya dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Allah swt dan penyerahan kepadaNya. 24 Secara individu kepribadian siswa mencerminkan ciri khas yang berbeda. Ciri khas tersebut di peroleh berdasarkan potensi bawaan. Dengan demikian secara potensial pembawaan akan di jumpai adanya perbedaan kepribadian antara seorang siswa dengan siswa lainnya. 25 Dalam pembentukan kepribadian siswa sebagai individu pembentukan diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan faktor dasar bawaan dan faktor ajar lingkungan, berpedomankan kepada nilau-nilai keislaman. Pembentukan kepribadian siswa sebagai individu pada dasarnya diarahkan kepada pembentukan pandangan hidup yang mantap yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman. Dengan demikian setiap pribadi siswa akan memiliki pandangan hidup yang sama, walaupun masing-masing mempunyai faktor bawaan yang berbeda. 26 23 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet 1, h.92 24 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, h.64 25 Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan, h.94 26 Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan, h. 100