signifikansi diatas 0,05 maka variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis
alternatifnya Ha ditolak Ghozali, 2005:85.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Bhuono dalam Suharti,
2008:45 Uji normalitas dapat diamati dari nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
melakukan uji normalitas. Menurut Ghozali 2005:10, cara pengujian normalitas dengan uji analisis grafik adalah cara termudah untuk melihat
normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal
2. Multikolonieritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam
50
satu model. Kemiripan antar variabel independen akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar variabel independen yang satu dengan yang lain.
Selain itu, deteksi terhadap multikolonieritas bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi yaitu apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau sama dengan nilai Varians Inflation Factor
VIF kurang 10 maka dapat menunjukkan adanya multikolonieritas dan begitu pula sebaliknya Ghozali, 2005:92.
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2005:105, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model yang baik adalah bila terjadi homoskedastisitas atau tidak terjad heteroskedastisitas. Adapun cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variable terikat
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dengan dasar analisis sebagai berikut:
51
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
F. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan definisi operasional dari variabel-variabel sesuai dengan judul yang diajukan yaitu: “Analisis Pengaruh
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Terhadap Daya Beli Konsumen Pada Barang Elektronika.”
Dengan demikian, penulis menggambarkan definisi operasional variabel penelitian dalam skripsi ini, yaitu:
1. Variabel Independen X
Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas Independent Variable, yaitu Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah PPnBM.
a. Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak BKP dan atau Jasa Kena Pajak JKP yang dilakukan di dalam
Daerah Pabean. Penelitian ini akan memfokuskan pada PPN atas konsumsi BKP, dalam hal ini adalah barang elektronika. PPN itu diantaranya
mengenai tarif, harga, pengusaha kena pajak, mekanisme pengenaan PPN,
52
dan sistem pengenaan PPN. Metode pengukuran menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak
setuju, 3 Tidak pasti, 4 Setuju, 5 Sangat setuju. Kuesioner ini merupakan instrument dari Aida Nurma Nurliesma 2008.
b. Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM adalah pajak yang dipungut atas penyerahan Barang Kena Pajak BKP yang digolongkan
sebagai barang mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan, mengimpor, atau mengekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah
tersebut didalam daerah pabean dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya. PPnBM itu diantaranya penggolongan barang mewah, tarif,
pemungutan PPnBM, pengusaha kena pajak, dan pengenaan PPnBM. Skala yang digunakan dalam menyusun kuesioner ini adalah skala ordinal atau
sering disebut skala likert yang berisi 5 poin antara 1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi.
2. Variabel Dependen Y
Daya Beli Konsumen
Variabel terikat Dependent Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah daya beli konsumen. Daya beli Purchasing Power merupakan
kemampuan seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk. Dengan asumsi bahwa daya beli konsumen terhadap pengenaan PPN dan PPnBM atas barang
elektronika. Setiap responden diminta menjawab 8 pertanyaan. Jawaban
53