Uji Hipotesis Analisis dan Pembahasan
69
bahwa Pajak Pertambahan Nilai secara empiris berhubungan postitif terhadap daya beli konsumen.
Untuk variabel Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagai variabel tambahan yang diteliti penulis pada penelitian ini tidak dapat membuktikan
bahwa adanya pengaruh positif antara variabel Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan daya beli konsumen, hal ini terbukti dengan nilai
signifikannya yang diatas 0,05. Artinya PPnBM ini tidak berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Hal ini berdasarkan pada barang yang
dikenakan PPnBM merupakan barang mewah yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen tertentu, dimana biasanya adalah golongan
ekonomi menengah ke atas. Sehingga PPnBM ini bukanlah menjadi halangan bagi masyarakat tersebut dalam mengkonsumsi barang mewah
karena meskipun harga barang tersebut semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya beban pajak, yang menjadi prioritas bagi masyarakat
golongan tersebut adalah kepuasan dan gaya hidup. Berapapun harganya, jika barang dibeli sesuai dengan keinginan konsumen, maka harga tidaklah
menjadi masalah. Begitu juga dengan gaya hidup. Masyarakat kelas menengah ke atas sudah menjadi gaya hidup bagi mereka dalam
menggunakan atau mengkonsumsi barang-barang mewah karena hal itu akan mempengaruhi tingkat prestisius mereka. Jadi, pengenaan PPnBM terhadap
daya beli konsumen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.