c. Nilai Impor Pada Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, nilai impor
mempunyai pengertian sebagai nilai berupa uang yang menjadi dasar perhhitungan bea masuk ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-
Undang Pabean tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai. d. Nilai Ekspor
Adapun Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 dalam Pasal 1 angka 26 menyatakan bahwa nilai ekspor merupakan nilai berupa uang yang termasuk
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Nilai Ekspor dapat diketahui dari dokumen ekspor. Oleh karena itu, tarif Pajak Pertambahan Nilai
atas ekspor adalah 0. e. Nilai lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
Yang termasuk nilai lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan adalah nilai-nilai yang menjadi dasar pengenaan pajak selain harga jual,
penggantian, nilai impor dan nilai ekspor, dimana harus dengan persetujuan Menteri Keuangan.
F. Daya Beli
Daya beli Purchasing Power merupakan kemampuan seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk. Daya beli antara satu orang dengan orang lainnya
pastilah berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti dilihat dari status orang tersebut, pekerjaan, penghasilan, dan sebagainya.
36
Daya beli juga mempunyai hubungan erat dengan suatu barang atau produk. Bila barang atau produk tersebut mempunyai harga yang murah, maka
daya beli masyarakat terhadap barang tersebut juga akan meningkat. Hal ini berlaku seperti pada hukum permintaan.
Pada kurva permintaan individual akan suatu barang adalah suatu kurva atau suatu daftar yang menunjukkan jumlah-jumlah suatu barang untuk setiap
satuan waktu yang oleh seorang konsumen ingin dan sanggup untuk membeli barang tersebut pada berbagai harga satuan barang tersebut Samuelson, 2003.
Terdapat 4 empat penyebab perubahan permintaan menurut Soediyono dalam Aida Noerma 2008:26, yaitu:
a. Perubahan pendapatan konsumen Untuk barang-barang normal, bertambah besarnya pendapatan yang diperoleh
konsumen mengakibatkan kurva permintaan terhadap konsumen bergeser ke kanan. Sebaliknya, menurunnya pendapatan menyebabkan kurva permintaan
bergeser ke kiri. Untuk barang-barang inferior, yaitu barang konsumsi yang tidak disukai oleh konsumen dan hanya dikonsumsi jika terpaksa, akan
menurun permintaannya jika pendapatan konsumen meningkat. b. Perubahan harga barang pengganti
Jika suatu barang naik, maka permintaan akan barang substitusinya juga akan naik.
37
c. Perubahan harga barang komplementer Meningkatnya harga salah satu barang, menyebabkan penurunan permintaan
terhadap barang komplementernya. d. Perubahan cita rasa konsumen
Selera atau cita rasa konsumen yang berubah-ubah mempengaruhi permintaan akan suatu barang yang sedang digemari. Jika selera konsumen bertambah
maka permintaan akan suatu barang juga akan naik.
G. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai
PPN dan PPnBM. Tabel 2.1
Tabel Penelitian Sebelumnya No. Peneliti Judul
Variabel Metodologi AnalisisPenelitian
1. Ratnawa
ti Salim Evaluasi
Terhadap Alternatif
Penerapan Perhitunga
n PPN pada PKP
Pedagang Eceran
a. Mekanisme pengkredita
n pajak masukan
dan pajak keluaran
tarif 10
b. Nilai lain sebagai
DPP tarif 2
Metode observasi,
pada sebuah perusahaan
retail dengan
memilih salah satu
dari dua alternatif
mekanisme pengenaan
PPN. Perusahaan retail
akan lebih menguntungkan
menggunakan metode 10
dibandingkan metode tarif 2
karena terdapat penghematan pajak.
38