b : Koefisien Regresi e : Error
Linearitas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena memiliki variael independen lebih dari satu. Suatu model regresi dikatakan
linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data baik secara individu maupun model, autokorelasi, heteroskedastisitas. Model
regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik.
Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji
statistik ini meliputi: a.
Uji R
2
Koefisien determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya R
Square R
2
untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas, yaitu PPN dan PPnBM mempengaruhi daya beli konsumen. Nilai R
2
mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 R
2
1. Jika nilai R
2
bernilai besar mendekati 1 berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. sedangkan jika R
2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas Ghozali, 2005:83.
48
Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan R
2
adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat. Tidak seperti R
2
, nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahakan kedalam model
Ghozali, 2005:83. Oleh karena itu, digunakan Adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model regresi linier berganda.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Kriteria
pengambilan keputusan yaitu dengan melihat nilai F hitung lebih besar dari 4 pada probabilitas
α = 0,05, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel bebas secara individual dapat menerangkan variasi
variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan uji t yaitu jika probabilitas signifikansi dibawah 0,05 maka variabel bebas ecara
individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis alternatifnya Ha diterima. Sebaliknya jika probalilitas
49
signifikansi diatas 0,05 maka variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis
alternatifnya Ha ditolak Ghozali, 2005:85.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Bhuono dalam Suharti,
2008:45 Uji normalitas dapat diamati dari nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
melakukan uji normalitas. Menurut Ghozali 2005:10, cara pengujian normalitas dengan uji analisis grafik adalah cara termudah untuk melihat
normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal
2. Multikolonieritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam
50
satu model. Kemiripan antar variabel independen akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar variabel independen yang satu dengan yang lain.
Selain itu, deteksi terhadap multikolonieritas bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi yaitu apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau sama dengan nilai Varians Inflation Factor
VIF kurang 10 maka dapat menunjukkan adanya multikolonieritas dan begitu pula sebaliknya Ghozali, 2005:92.
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2005:105, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model yang baik adalah bila terjadi homoskedastisitas atau tidak terjad heteroskedastisitas. Adapun cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variable terikat
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dengan dasar analisis sebagai berikut:
51
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
F. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan definisi operasional dari variabel-variabel sesuai dengan judul yang diajukan yaitu: “Analisis Pengaruh
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Terhadap Daya Beli Konsumen Pada Barang Elektronika.”
Dengan demikian, penulis menggambarkan definisi operasional variabel penelitian dalam skripsi ini, yaitu:
1. Variabel Independen X
Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas Independent Variable, yaitu Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah PPnBM.
a. Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak BKP dan atau Jasa Kena Pajak JKP yang dilakukan di dalam
Daerah Pabean. Penelitian ini akan memfokuskan pada PPN atas konsumsi BKP, dalam hal ini adalah barang elektronika. PPN itu diantaranya
mengenai tarif, harga, pengusaha kena pajak, mekanisme pengenaan PPN,
52
dan sistem pengenaan PPN. Metode pengukuran menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak
setuju, 3 Tidak pasti, 4 Setuju, 5 Sangat setuju. Kuesioner ini merupakan instrument dari Aida Nurma Nurliesma 2008.
b. Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM adalah pajak yang dipungut atas penyerahan Barang Kena Pajak BKP yang digolongkan
sebagai barang mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan, mengimpor, atau mengekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah
tersebut didalam daerah pabean dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya. PPnBM itu diantaranya penggolongan barang mewah, tarif,
pemungutan PPnBM, pengusaha kena pajak, dan pengenaan PPnBM. Skala yang digunakan dalam menyusun kuesioner ini adalah skala ordinal atau
sering disebut skala likert yang berisi 5 poin antara 1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi.
2. Variabel Dependen Y
Daya Beli Konsumen
Variabel terikat Dependent Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah daya beli konsumen. Daya beli Purchasing Power merupakan
kemampuan seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk. Dengan asumsi bahwa daya beli konsumen terhadap pengenaan PPN dan PPnBM atas barang
elektronika. Setiap responden diminta menjawab 8 pertanyaan. Jawaban
53
54
pertanyaan disusun dengan menggunakan skala likert 5 poin antara 1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi. Kuesioner ini merupakan instrumen dari Aida
Noerma Nurliesma 2008.
Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran
No .
Variabel Indikator No. Pernyataan
Skala Pengukuran
1. 2.
3. Pajak
Pertambahan Nilai PPN
Pajak Penjualan atas
Barang Mewah PPnBM
Daya Beli Konsumen
a. Tarif PPN
b. Kepatuhan
c. Pengenaan PPN
d. Sistem pengenaan PPN
e. Nilai jual barang
f. Harga barang
g. Pengusaha Kena Pajak
h. Mekanisme pengenaan
PPN a.
Penggolongan PPnBM b.
Pengenaan PPnBM c.
Tarif PPnBM d.
Fungsi PPnBM e.
Pemungutan PPnBM f.
Pengenaan PPnBM g.
Pengusaha Kena Pajak h.
Tujuan PPnBM a.
Daya beli meningkat b.
Kemampuan masyarakat
c. Nilai PPN
d. Barang Kena Pajak
e. Pendapatan
f. Harga
g. Kebutuhan
h. Kemampuan daya beli
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
Ordinal
Ordinal
Ordinal
55
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan-perusahaan dagang atau toko- toko yang menjual barang elektronika yang berada di wilayah Tangerang Selatan,
meliputi Ciputat, Pamulang, Serpong, BSD, dan sekitarnya. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada para konsumen.
Penyebaran kuesioner dilakukan pada awal bulan Maret 2010 dan pengembaliannya diharapkan 1 minggu setelah kuesioner diterima responden.
Dalam penyebaran kuesioner ini tidak dilakukan secara rutin atau setiap hari, akan tetapi dilakukan pada waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan waktu yang
ditentukan pihak perusahaan atau toko elektronik setelah dikonfirmasi terlebih dahulu dan mendapat izin. Pengumpulan data dilakukan lebih kurang 1 bulan yaitu
sampai dengan awal April 2010. 1. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian, kuesioner yang dibagikan berjumlah 101 eksemplar. Dari 101 kuesioner yang
dikirimkan, yang kembali sebanyak 86 eksemplar dengan tingkat pengembalian sebesar 85,15. Dari 86 kuesioner yang kembali, terdapat 80 kuesioner
79,21 yang dapat diolah dan dianalisis. Hal ini disebabkan karena 6