Hasil Observasi Table 4. Responden I P.S 1. Analisa Data

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Yang menjadi pemasukan bagi P.S setelah pensiun ialah tunjangan pensiun dari perusahaan dan adanya tambahan dari keuntungan ladang yang saat ini menjadi aktivitas P.S

2. Hasil Observasi Table 4.

Waktu Wawancara P.S Responden HariTgl Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara P.S Sabtu 14 Februari 09 10.00-13.45 W.I.B Rumah P.S P.S Rabu 03 Maret 09 14.00-16.30 W.I.B Rumah P.S Wawancara dilakukan dirumah P.S. Rumah P.S terletak disalah satu komplek perumahan. Dirumah tersebut P.S tinggal bersama istrinya, anak pertamanya bersama suaminya yang bertugas sebagai polisi dan adik ipar beserta anaknya. Adik ipar P.S sudah bercerai denga suaminya dan P.S bersedia untuk menanggung pendidikan bagi keponakannya hingga tamat SMA. Pria berusia 58 tahun ini memiliki tinggi 167 cm dan berat badan 60 kg ini menyambut peneliti dengan sikap ramah dan sangat terbuka. Wawancara pertama pada hari sabtu pagi itu, meskipun tidak mempunyai rencana untuk hari itu, namun P.S tetap berpakaian rapi dan segar. Dengan menggunakan kaca mata sebagai alat bantu penglihatan, P.S menggunakan kaos polo shirt yang dimasukkan kedalam celana jeans birunya bersama tali pinggang kulit berwarna coklat. Rambut tersisir rapi menggunakan minyak rambut dan mengenakan sandal sebagai alas kaki dirumah. Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Duduk di sofa yang berada diruang keluarga rumah P.S, duduk santai dengan bersandar ke sandaran sofa. Sebelum memulai wawancara, P.S menanyakan kabar orang tua pasangan karena peneliti mengenal P.S dari orang tua. Sebelum memulai wawancara P.S bertanya mengenai apa saja yang akan ditanyakan dalam wawancara. Setelah peneliti menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan, P.S mempersilahkan peneliti untuk memulai wawancara. Ketika proses wawancara mulai berlangsung, istri P.S membawakan minuman untuk P.S dan peneliti. P.S berdiri dan mempersilahkan peneliti untuk berkenalan dengan pasangan. Ketika perkenalan telah selesai dan pasangan mempersilahkan untuk memulai wawancara, P.S kembali duduk dan mempersilahkan untuk memulai wawancara. P.S merupakan orang yang banyak tersenyum dan tertawa selama proses wawancara berlangsung. Terkadang ketika menjawab pertanyaan dan menceritakan mengenai keluarganya, P.S sering menggerak-gerakkan tangganya di atas pahanya. Tak jarang pula dengan santai P.S menggerak-gerakkan kaki kirinya dengan santai menjawab pertanyaan-pertanyaan P.S Ketika wawancara sudah berjalan sekitar satu jam lebih dengan cuaca yang cukup panas pada hari itu, P.S mulai berkeringat meskipun kipas angin di rumah sudah dihidupkan. P.S beberapa kali mengambil sapu tangannya yang berada di kantong bajunya untuk mengusap dahinya yang berkeringat. Setiap sehabis kali P.S mengusap keringatnya, Ia mengeluh bahwa akhir-akhir ini cuaca tidak pernah jelas, panas setiap paginya dan sore menjadi hujan deras. Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Selama wawancara berlangsung, P.S menerima telepon di hand phonenya yang ia letakka di meja tengah sofa. Ketika mengangkat telepon masuk, P.S mengangkat tangannya menghadap peneliti menandakan akan menjawab telepon dahulu. Telepon pertama diangkat oleh P.S dan melakukan percakapan selama beberapa menit. Tidak sama halnya dengan telepon masuk yang kedua yang berselang sekitar 45 menit setelah telepon pertama, P.S tidak menjawab teleponnya dan mengatakan bahwa tidak penting dan melanjutkan saja wawancaranya dengan tersenyum tenang. Terkadang, ketika membicarakan mengenai keluarga besar, P.S mulai mengecilkan suaranya seperti berbisik, seperti ingin tidak diketahui pembicaraan oleh orang yang berada dirumah. Setelah wawancara berjalan hampir 4 jam dan telah selesai, peneliti pamit pulang dan meminta waktunya untuk datang kembali, P.S mengatakan dengan senang hati untuk datang kembali namun sebelumnya agar diberi kabar karena terkadang waktunya berada dilandang. Pada wawancara kedua setelah beberapa berselang dari wawancara pertama, P.S masih mengenakan pakaian polo shirt berwarna putih hitam dan memasukkannya kecelana kain berwarna hitam. Masih menggunakan kaca mata dan rambut tetap tersisir rapi menggunakan minya rambut. P.S meskipun hari sudah siang. P.S langsung mempersilahkan peneliti untuk kembali dipersilahkan untuk duduk di ruang tamu keluarga. Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Hampir sama dengan wawancara sebelumnya, P.S masih bersikap santai dan ramah terhadap peneliti. P.S semakin terbuka setiap menjawab pertanyaan dan banyak tertawa setiap membicarakan mengenai masa pensiun yang tenang dan menyenangkan. P.S merasakan masa pensiun yang bahagia meskipun terkadang ia tidak dapat berkumpul bersama anak-anak setelah pensiun. Terkadang kaki kanan P.S digoyang- goyangkan dengan santai seperti wawancara pertama. P.S dapat bekerja sama selama wawancara hingga berakhir. Setelah wawancara berakhir, pasangan bertanya mengapa wawancara lebih cepat selesai dari sebelumnya dan menanyakan apakah semua yang dibutuhkan sudah diketahui. Setelah peneliti mengatakan bahwa keperluan peneliti telah didapat dan mengatakan terima kasih atas bantuan dan kerja samanya, P.S menepuk punggung peneliti dan mengatakan semoga penelitian dapat berjalan lancar. P.S masih tetap mengantar peneliti hingga depan pintu rumah dan melambaikan tangan penuh senyum.

3. Hasil Wawancara. Awal perkawinan