Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009
Anak pertama yang baru lahir sampai anak berusia 2 thn 11 bln.
Tahap 3. Keluarga dengan anak pra-sekolah.
Anak pertama berusia 3 thn sampai 5 thn 11 bln.
Tahap 4. Anak pertama usia 6 thn sd 12 thn 11 bln
Tahap 5. Anak pertama 13 thn sd 20 thn 11 bln
Tahap 6. Keluarga sejak masa anak sulung sampai
anak bungsu meningalkan rumah Tahap 7.
Keluarga dimana semua anak sudah meninggalkan rumah sampai masa pensiun
Tahap 8. Keluarga dari masa pensiun sampai masa
kematian salah satu pasangan.
3. Faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan
Menurut Hendrick 1992, mengatakan bahwa kepuasan dalam perkawinan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terjadi sebelum perkawinan dan sesudah perkawinan.
3.1. Faktor-faktor sebelum perkawinan
1. Latar belakang sosial ekonomi
Status ekonomi sebelum menikah dapat mempengaruhi kepuasan perkawinan seseorang, hal ini berhubungan dengan harapan akan status ekonomi yang
Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009
akan diterima setelah menikah. Umunya wanita berharap dengan perkawinan, maka status sosial dan ekonominya terangkat, namun dapat terjadi
ketidakpuasan bila harapan tersebut tidak realistis dan wanita memilih suami karena alasan ekonomi. Hurlock,2004
2. Pendidikan
Kepuasan perkawinan juga ditentukan oleh tingkat pendidikan, yang diperoleh seseorang, hal ini diasumsikan bahwa dengan pendidikan dapat
mempengaruhi kemampuan inidivu dalam memenuhi kebutuhan keinginan dan aspirasinya. Turner Helms, 1989 Penetian Luckey dalam
HendrickHendrick, 1962 menghasilkan bahwa kepuasan perkawinan berhubungan positif dengan pendidikan yang tinggi dimana orang
berpendidikan tinggi akan lebih puas dengan perkawinannya. 3.
Pekerjaan Pekerjaan berhubungan erat dengan tingkat pendidikan seseorang.
Meningkatnya jumlah wanita bekerja sejalan dengan meningkatnya tingkat pendidikan wanita. Rini, 2002
4. Pengaruh orang tua
Orang tua juga dapat mempengaruhi kepuasan dalam perkawinan, dalam hal ini berhubungan dengan harapan orang tua, jodoh dan kehidupan perkawinan
anak-anaknya. Orang tua yang terlalu ikut campur dalam perkawinan anaknya dapat menyebabkan anak tidak puas dengn perkawinannya.
Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009
3.2.Faktor-faktor setelah perkawinan
1. Keberadaan anak
Keberadaan anak mempengaruhi kepuasan terhadap perkawinan, Ryder dalam Laswell Laswell, 1978 mengemukakan bahwa kepuasan dapat
terwujud bila kenyataan tentang keberadaan anak sesuai dengan harapan. 2.
Lama perkawinan Lama perkawinan juga turut mempengaruhi kepuasan sesorang dalam
perkawinan. Semakin lama usia perkawinan, maka akan semakin banyak penyesuaian yang terjadi antara suami istri yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan.
4. Karakteristik Kepuasan Perkawinan