Hasil Observasi Table 8. Responden II. E.D 1. Analisa Data

Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 7. Data Diri Pasangan Responden II E.D Data Diri Pasangan f. Inisial : D.K g. Pekerjaan : Ibu rumah tangga h. Tanggal lahir : 7-Desember-1953 i. Agama : Islam j. Pendidikan terakhir : SKKA setingkat SMA Anak ke : 4 dari: 4 Bersaudara 1.b. Latar Belakang Responden Responden dalam penelitian ini adalah E.D, pensiunan dari karyawan PLN setelah hampir 27 tahun bekerja. E.D sudah memasuki pensiun selama 1,5 tahun. Pada masa pensiunnya E.D tinggal bersama istri, 2 orang anaknya, 2 orang menantunya beserta 2 cucu perempuannya. Anak bungsu E.D baru saja bekerja 1 bulan yang lalu di Pekan Baru. Pensiunan berusia 58 tahun ini setelah pensiun tidak bekerja lagi dan menghabiskan waktunya dirumah bersama keluarga. Fisik E.D masih sehat dan kuat, setiap pagi hari E.D berenang dan setiap hari Senin dan Kamis puasa sunat.

2. Hasil Observasi Table 8.

Waktu Wawancara E.D Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Responden HariTgl W Waktu W Tempat W E.D Kamis 25 Februari 09 13.00-15.15 W.I.B Rumah E.D E.D Jumat 26 Februari 09 10.00-12.45 W.I.B Rumah E.D E.D Sabtu27 Februari 09 10.00-11.00 W.I.B Rumah E.D Proses wawancara E.D dilakukan sebanyak 3 kali dirumahnya. Proses wawancara tersebut dilakukan dirumah E.D. Peneliti mengenal E.D karena E.D merupakan orang tua sahabat peneliti semenjak SMP. Peneliti meminta E.D sebagai responden dari penelitian ini dengan persetujuan E.D melalui anaknya. Dengan senang hati peneliti menyetujui untuk menjadi responden dan menyediakan waktunya. Pria berusa 58 tahun ini, mempunyai tinggi badan 176 cm dengan berat badan 72 kg ini mempunyai kulit putih dan bentuk badan yang tegap untuk seusianya. Menunjukkan fisik yang masih sehat E.D bersikap tenang saat wawancara. E.D bersikap kooperatif dengan peneliti namun sulit untuk lebih terbuka pada awal wawancara. Namun setelah wawancara berlangsung dan mulai adanya kenyamanan dalam wawancara E.D mulai terbuka dan menjawab pertanyaan lebih luas dan terbuka. Wawancara pertama dilakukan dikediaman E.D, pensiunan ini bersikap santai. Duduk berada dengan bersender ke sofa, E.D sering kali meletakkan keduanya diatas paha sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Dengan mengenakan kaoh putih dan sarung sehabis melakukan solat zuhur. Sebelum proses wawancara dimulai dan masih terjadi percakapan ringan dengan peneliti, E.D banyak mencertikan mengenai Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 keadaan anak bungsunya pada responden. Dengan penuh senyum mencertikan awal masa bekerja anaknya dan dengan mata berbinar menunjukkan kebanggaan bahwa anaknya sudah diterima di perusahaan swasta yang cukup besar. Setelah peneliti memulai wawancara, E.D mempersilahkannya dengan sangat ramah dan meminta untuk meminum minuman yang sudah disiapkan untuk peneliti. Pada awal wawancara, E.D belum bersikap terbuka dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti. Menjawab setiap pertanyaan dengan singkat dan peneliti harus lebih sering melakukan probing dalam setiap pertanyaan agar E.D lebih terbuka dan menjawab pertanyaan dengan lebih lengkap. Namun setelah wawancara sudah berjalan berkisar 20 menit, E.D mulai menunjukkan keterbukaan pada setiap pertanyaan peneliti. Ditengah-tengah wawancara, cucu pertama E.D datang dan duduk disebelah E.D. E.D mengatakan untuk menyalam responden. Setelah R.K menyalam responden, Ia duduk disebelah E.D dan menyenderkan kepadalanya ke paha E.D. Sering kali E.D mengelus kepala cucunya hingga setelah tidak berapa lama cucu E.D tertidur pula diatas pangkuan E.D. E.D mengatakan cucunya sering kali seperti ini padanya. Pada 15 menit sebelum wawancara berakhir, peneliti sudah mulai sering melihat kearah jam, karena sudah tengah hari namun E.D belum makan siang, setelah peneliti mengakhiri wawancara E.D mempersilahkan untuk ikut makan siang bersama, sepertinya selama wawancara E.D menahan lapar dan mendahulukan wawancara. Namun peneliti tidak dapat makan siang bersama E.D dan meminta izin untuk kembali lagi datang esok hari. Dengan menjawab pertanyaan dan mengatakan untuk datang kapan saja, E.D tersenyum ramah. Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Wawancara kedua dilakukan pada pagi hari. Keadaan E.D masih sangat segar dan masih mengenakan kaos oblong namun kali ini memakai celana kain hitam. E.D masih mengawali percakapan mengenai anaknya yang kemarin malam menghubungi E.D menanyakan wawancaranya dengan peneliti, masih seperti kemarin E.D selalu menceritakan anak bungsunya dengan penuh semangat dan kebanggaan terhadap anak bungsunya. Pada proses wawancara kedua, E.D bersikap lebih terbuka dan menjawab pertanyaan dengan panjang lebar. Dalam proses wawancara berlangsung, E.D sangat senang membicarakan mengenai anak-anak. Bagaimana sebelum Ia pensiun sering terpisah jarak dengan anak-anak dan sering mengalami permasalahan mengenai kondisi ekonomi keluarga E.D menceritakannya terkadang dengan kepala menunduk dan sering kali memegang kedua tangannya diatas paha. E.D menunjukkan penyesalan yang tidak dapat membahagiakan keluarga. Namun dengan sikap yang menunjukkan ketegasan bahwa bagaimanapun keadaan keluarga, anak-anak harus dapat menyelesaikan pendidikannya. Mata E.D yang melihat kearah mata responden dengan menegaskan bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting. Ketika membicarakan saat-saat setelah pensiun, beban keluarga yang mulai berkurang E.D lebih membicarakannya dengan menambah senyuman. Dan kedua tangan E.D tidak lagi saling mengenggam seperti sebelumnya. Membicarakan mengenai masa pensiun, E.D lebih sering melihat langsung ke arah peneliti dan tangan kiri diletakan diatas senderan sofa. Ketika memasuki sudah berakhir E.D mempersilahkan responden untuk meminum minuman yang sudah disediakan. Sebelum peneliti permisi untuk kembali Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 pulang, R.K datang kembali menemui kakeknya. E.D mengendong R.K dengan mengantar peneliti hingga luar rumah. Dengan melambaikan tangan juga menuntun tangan R.K agar ikut melambai ke arah peneliti E.D tersenyum ramah sebagaimana ia tunjukkan pada hari sebelumnya. Hari terakhir wawancara E.D sedang duduk santai bersama anak pertama dan cucunya berbincang ringan di teras rumah. Ketika peneliti datang E.D langsung berdiri dan mengatakan kepada anaknya, bahwa ia akan memulai wawancara dan harus segera mengakhiri percakapan dengan anaknya. Setelah peneliti menyalam anak E.D dan masuk ke dalam rumah, E.D menggandeng tangan R.S cucu yang bungsu dan memangku R.S ketika duduk di sofa. Sama seperti hari-hari sebelumnya E.D menceritakan kembali mengenai anak yang bungsunya. Ketika menceritakan anaknya, R.S menanyakan kabar om nya dan menjawab pertanyaan R.S dengan mengelus lembut kepala R.S. R.S bersandar ke dada E.D lalu dengan lembut dan sayang E.D memeluk R.S dan menyilahkan peneliti untuk memulai wawancara. Wawancara ketiga yang membicarakan mengenai kehidupan pensiun. E.D menjawab dengan tenang dan penuh senyuman sambil memeluk cucunya. Setelah berapa lama R.S pergi dari pangkuan E.D, E.D lebih tenang dalam sikap duduknya. Bersandar kembali kesandaran sofa. Dengan sikap santai dan banyak tersenyum menjawab pertanyaan, karena bagi E.D masa pensiun merupakan terbebasnya Ia dari berbagai beban. E.D menjawab berbagai pertanyaan dengan lebih santai dan terbuka dibandingkan wawancara sebelumnya. Rizki Fadilah Raz : Kepuasan Perkawinan Pada Pensiunan Pria, 2009. USU Repository © 2009 Wawancara ini terbilang singkat dibandingkan wawancara sebelumnya. Setelah wawancara berakhir E.D kembali membicarakan anak bungsunya. Sebelum peneliti kembali untuk permisi pulang, E.D mengatakan untuk datang kembali walaupun penelitian telah berakhir.

3. Hasil Wawancara. Awal perkawinan