Karena itu, penulis tertarik untuk membuktikan adanya “Hubungan Persepsi Tentang Iklim Kelas Dengan Penggunaan Strategi Self-Regulated Learning Siswa
SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan”. Dengan judul tersebut penulis berharap dapat mengetahui strategi self-
regulated learning yang digunakan siswa yang disebabkan oleh persepsi iklim kelas.
Berdasarkan judul diatas maka permasalahan yang mungkin muncul adalah gambaran persepsi siswa mengenai iklim kelas dimana siswa tersebut belajar,
hubungan persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning, self-regulated learning sebagai dampak dari persepsi tentang iklim
kelas, perbedaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri, perbedaan penggunaan self-regulated learning berdasarkan persepsi tentang
iklim kelas, dan sumbangan persepsi tentang iklim kelas kepada penggunaan strategi self-regulated learning.
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup :
1. Persepsi tentang iklim kelas Persepsi tentang iklim kelas yang dimaksud adalah interpretasi
siswa mengenai hal-hal yang diterima di kelas, yang meliputi persepsi siswa mengenai kemampuan guru menyampaikan materi
dan metode pengajaran yang dilakukan guru kategori Task, persepsi siswa mengenai evaluasi yang diberikan guru kategori
Evaluation, dan persepsi siswa mengenai pencapaian nilai dalam evaluasi yang diberikan guru kategori Recognition dan
Evaluation. Dibatasi hanya pada tiga hal dikarenakan ketiga hal tersebut merupakan hal yang paling mempengaruhi orientasi tujuan
siswa dan selanjutnya mempengaruhi strategi belajar siswa Church, Elliot Gable, 2001.
2. Strategi self-regulated learning Strategi self-regulated learning yang dimaksud adalah ke-12
strategi yang disusun oleh Zimmerman dan Pons 1988. Yaitu evaluasi diri, pengaturan, penetapan dan perencanaan tujuan,
pencarian informasi, pencatatan, konsekuensi diri, pengulangan dan mengingat, meminta bantuan teman, meminta bantuan guru,
mengulang catatan, mengulang ujian atau tugas, dan membaca buku teks. Sedangkan untuk strategi pengaturan lingkungan dan
meminta bantuan orang dewasa tidak dipergunakan karena penulis hanya memfokuskan pada lingkungan kelas, bukan lingkungan
belajar di luar sekolah. Dan other pada dasarnya bukan merupakan strategi self-regulated learning karena other merupakan respon
non-strategic yang muncul sebagai hasil interview yang dikembangkan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons 1988.
1.2.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa mengenai
iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ?
2. Apakah ada perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri ?
3. Berapa besar sumbangan persepsi tentang iklim kelas kepada penggunaan strategi self-regulated learning ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian