Persepsi siswa mengenai iklim kelas

guru sebaiknya menyediakan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan interaksi antar sesama siswa di dalam kelas. 5. Pelaksanaan evaluasi Evaluation Dimensi Evaluation meliputi metode yang digunakan untuk memonitor dan menghitung pembelajaran yang siswa lakukan. Beberapa strategi evaluasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas motivasi siswa adalah dengan mengevaluasi peningkatan dan penguasaan siswa, memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pekerjaan mereka, metode evaluasi yang berbeda, dan menggunakan evaluasi khusus. 6. Penggunaan waktu di kelas yang berkaitan dengan penentuan waktu penyelesaian tugas oleh siswa dan fleksibilitas jadwal kegiatan Time Dimensi Time mengarah pada ketepatan dari suatu tugas yang harus dikerjakan, tahapan instruksi, dan waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas. Dimensi Time ini berhubungan erat dengan desain dari tugas itu sendiri.

2.2.5 Persepsi siswa mengenai iklim kelas

Persepsi terhadap stimulus akan berdampak terhadap berbagai hal. Dalam kaitannya dengan iklim kelas, guru merupakan objek yang sangat penting yang akan dipersepsi. Pengajaran yang diberikan oleh guru akan dipersepsi oleh siswa. Persepsi yang positif terhadap pengajaran akan membuat siswa merasakan kesenangan dalam belajar, mendorong mereka untuk mempelajari materi lebih mendalam, dan pada akhirnya akan membuat siswa lebih terlibat dalam proses belajar mengajar. Church, Elliot dan Gable 2001 menyebutkan dari keenam faktor yang telah disebutkan sebelumnya, ada tiga hal yang paling penting yang sangat mempengaruhi pembentukan orientasi tujuan. Yang pertama diambil dari “kategori siswa”, yaitu persepsi siswa terhadap kemampuan guru untuk menyampaikan materi ajar secara menarik, sehingga mendorong siswa melakukan pemikiran kritis dalam belajar dan menunjukkan aktivitas belajar yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi. Guru yang dipersepsi mampu menyampaikan materi ajar dengan menarik akan mendorong terbentuknya orientasi tujuan penguasaan. Selain itu, dalam persepsi terhadap pengajaran guru ini juga terlihat adanya metode pengajaran yang bersifat pemusatan terhadap siswa, yaitu metode yang menjadikan siswa sebagai pusat perhatian, guru memiliki harapan tinggi terhadap siswa, guru mampu menciptakan suasana belajar yang menarik, dan mendorong peserta didik untuk berpikir sendiri serta melakukan organisasi materi ajar sehingga mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar. Metode pengajaran ini akan mendorong terbentuknya orientasi tujuan penguasaan. Sebaliknya, metode lain bersifat pemusatan terhadap guru, yaitu metode yang menjadikan guru sebagai pusat, tidak memiliki harapan tinggi terhadap siswa dan tidak mendorong siswa untuk berpikir mandiri dan mengorganisasikan materi ajar McCombs Whisler, 1997. Yang kedua diambil dari kategori “evaluasi”, yaitu persepsi siswa terhadap evaluasi yang dilakukan guru. Evaluasi merupakan komponen integral dari pembelajaran. Persepsi terhadap evaluasi akan mendorong siswa untuk mengadopsi orientasi tujuan performa. Ames dan Archer 1988 menemukan bahwa situasi kelas yang terbentuk dapat mempengaruhi orientasi tujuan dan selanjutnya mendorong perilaku yang berbeda pada siswa sesuai dengan orientasi tujuan yang diadopsi. Berdasarkan evaluasi yang diberikan guru, ada dua macam situasi kelas yang dapat dipersepsi siswa, yaitu situasi kelas yang menekankan pada perbandingan kemampuan kognitif secara sosial dan situasi kelas yang menekankan pada peningkatan diri, partisipasi, usaha dan pendekatan belajar yang dilakukan siswa. Persepsi situasi kelas yang menekankan partisipasi, usaha dan pendekatan belajar yang dilakukan peserta didik akan mendorong siswa untuk mengadopsi orientasi tujuan penguasaan, sedangkan persepsi terhadap situasi kelas yang menekankan perbandingan secara kognitif akan mengarahkan siswa pada orientasi tujuan performa. Hal ketiga yang diambil dari kategori “pengenalan kembali dan evaluasi”, yaitu persepsi siswa mengenai pencapaian nilai dalam evaluasi yang diberikan. Persepsi akan sulitnya memperoleh nilai yang baik akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar karena akan mendorong timbulnya orientasi tujuan performa dan menimbulkan kecemasan. Persepsi mengenai iklim kelas yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan penginterpretasian hal-hal yang diterima siswa di kelas, yang meliputi cara pengajaran guru dan situasi belajar mengajar yang disebut sebagai persepsi terhadap pembelajaran, serta persepsi terhadap evaluasi yang diberikan guru, yang secara tak langsung mempengaruhi penggunaan strategi belajar strategi self- regulated learning.

2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

7 59 127

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN SELF Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 2 Wonogiri.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN SELF Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 2 Wonogiri.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 2 Wonogiri.

0 2 8

Hubungan Self Regulated Learning Dengan Kecemasan Akademis Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 1 Kabanjahe

0 0 13

Hubungan Self Regulated Learning Dengan Kecemasan Akademis Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 1 Kabanjahe

1 3 11

Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

1 2 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Self-Regulated Learning 1. Pengertian Self-Regulated Learning - Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

0 0 12

PENGARUH PERSEPSI IKLIM KELAS TERHADAP PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA KELAS X DAN XI UNGGULANPADA SMA NEGERI 3 MEDAN

1 1 14