adalah pola komunikasi guru dan murid dalam pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dalam penulisannya akan dibagi menjadi 5 lima bab, dan masing-masing bab akan dibagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan,
dalam bab ini dibahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Tinjauan Teoretis,
yang meliputi, Pola Komunikasi: Pengertian Pola Komunikasi, Unsur-Unsur Komunikasi, dan
Macam-Macam Pola Komunikasi. Pembinaan Ibadah Shalat: Pengertian, Ciri dan Langkah Pembinaan, Macam-Macam
Pembinaan, dan Pengertian dan Keistimewaan Ibadah Shalat.
BAB III : Gambaran Umum.
Raudhatul Atfhal Insanul Kamil: Sejarah Berdiri, Visi Misi dan Tujuan, Sarana dan Prasarana, Profil
Guru dan Murid Raudhatul Atfhal, dan Historisitas Kegiatan.
BAB IV : Analisis dan Temuan
. Menjelaskan, Pola Komunikasi Guru Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Dalam Membina Ibadah
Shalat dan Faktor Penghambat Pola Komunikasi Pembinaan
Ibadah Shalat. BAB V
: Penutup . Yang berisi kesimpulan dan saran.
13
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Pola Komunikasi
1. Pengertian Pola Komunikasi
Pola komunikasi merupakan rangkaian dari dua kata yang memiliki keterkaitan makna, di mana antara makna satu dengan makna yang lainnya
saling mendukung satu sama lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pola
memiliki arti bentuk atau sistem, cara atau bentuk struktur yang tetap dimana pola itu sendiri bisa dikatakan sebagai contoh atau cetakan.
1
Sedangkan kata pola yang terdapat dalam Kamus Ilmiah Populer memiliki arti model, contoh atau pedoman rancangan.
2
Pola dapat dikatakan juga dengan model, yaitu cara untuk menunjukan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses
didalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.
3
Berdasarkan pengertian pola di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa pola adalah gambaran, bentuk, rancangan
suatu komunikasi yang dapat dilihat dari jumlah komunikannya. Pada pembahasan ini, makna pola dapat diartikan sebagai bentuk, karena
memiliki keterkaitan dengan kata yang dirangkulnya komunikasi.
1
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 1996, h. 885
2
Puis A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994, h. 605
3
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004. h. 9