Faktor Lingkungan Faktor Penghambat Pola Komunikasi Pembinaan Ibadah Shalat

Bagi pihak guru pembina, hambatan yang membuat mereka sedikit susah dalam pembinaan ibadah shalat ini adalah tentunya hambatan dari lingkungan para murid tinggal. Sebab, lingkungan kadang-kadang secara tidak langsung bisa mempengaruhi seorang murid untuk tidak menjalankan ibadah shalat. Sebagaimana kita tahu, anak-anak pada masa usia Raudhatul Atfhal masih senang-senangnya bermain, baik dengan teman-teman sebayanya ataupun dengan alat-alat mainan yang mereka miliki. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut: “Anak-anak pada umur seperti segini kan masih senangnya main sama teman-teman seumurannya, sama alat-alat mainan kesukaannya. ” 18 Hambatan tersebut seharusnya bisa di minimalisir, jika program pembinaan shalat yang ada Raudhatul Atfhal Insanul ikut didukung oleh orang tua para murid. Mendukung yang di maksud disini adalah ikut mengajarkan dan membina praktek ibadah shalat di lingkungan rumah mereka. Dalam artian menguatkan pengetahuan yang baru saja di dapatkan oleh murid. Sebagai contoh, ibu murid menyuruh si anak untuk mengulangi gerakan yang baru saja di ajarkan di sekolah, atau si anak di suruh untuk mengulang kembali bacaan-bacaan yang baru saja di beritahu oleh guru pembina. Kemudian orang tua anak tersebut memberi laporan kepada guru pembina ibadah shalat mengenai kondisi terbaru. Selain itu orang tua juga harus bisa mengajak anak untuk ikut shalat berjamaah dengannya ketika memasuki waktu shalat tiba. 18 Wawancara pribadi dengan Maemunah, S.Pd.I. salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. Berkenaan dengan hal di atas, Rukoyah mengatakan: “Inginnya kita itu, kalau mereka lagi di rumah, orang tua juga ikut ngebantu kita, seperti, mereka di suruh ngulang lagi gerakan-gerakan shalat yang baru saja kita ajarkan. Terus coba si anak di tanya lagi tentang bacaan-bacaan yang baru saja kita kasih tau. Nah, habis itu orang tua ngasih laporan ke kita, „bu si A kurang lancar disini, si B kurang hafal di bacaan ini ‟ Soalnya nanti laporan-laporan itu akan menjadi bahan pertimbangan kita bersama. Berarti metode dan materi yang kita sampaikan harus dikuatin lagi. ” 19

3. Faktor Media

Dan hambatan yang terakhir ialah dari media, baik dari media televisi, internet, dan alat-alat teknologi. Dimana secara tidak langsung perkembangan tersebut dapat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku seorang anak didik. “…kemajuan teknologi sekarang ini sangat maju dan pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang berusia matang sangat menggandrungi alat-alat tersebut. Anak-anak usia dini juga kok. Keakraban anak-anak usia dini terhadap teknologi bisa dilihat banyaknya anak-anak yang menggunakan tablet PC, apalagi pada anak-anak usia dini di perkotaan. Dengan teknologi ini dengan mudahnya mereka mengakses video games ataupun video movie pada fitur-fitur dalam tablet PC tersebut. ” 20 Belum lagi para produsen pun berlomba-lomba untuk memberikan suatu produk yang dapat dibeli oleh semua kalangan. Hal ini berdampak pada menjamurnya produk-produk teknologi yang bersahabat dan murah. Gak bisa dipungkiri bahwa hal ini menjadi fenomena dan gengsi tersendiri bagi para orang tua. Karena kesibukkan dari para orang tua tersebut, membuat waktu bermain menjadi sangat sedikit, dan orang tua sudah terlampau capek ketika anak-anak mereka ingin bermain dengannya .” 21 19 Wawancara pribadi dengan Rukoyah, S.Pd.I. salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. 20 Wawancara pribadi dengan Maemunah, S.Pd.I. dan Nurhikmah Yanti, guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. 21 Wawancara pribadi dengan Nurhikmah Yanti, salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. Penggunaan teknologi membuat anak usia dini terasah secara kognitif, mereka anak usia dini dapat berlatih pada permainan-permainan kecerdasan yang memerlukan proses berfikir. Serta menyimak film-film pendek pada fitur yang tersedia, membuat mereka konsentrasi penuh untuk memperhatikan apa yang terpampang pada layar tablet PC tersebut. Fasilitas layar sentuh juga memudahkan anak usia dini mengakses fasilitas apa-apa saja yang terdapat dalam perangkat teknologi tersebut. Akan tetapi, keasyikan ini membuat anak-anak terlena untuk terus bermain belajar bersama tablet PCnya. Sehingga kebutuhan akan gerak menjadi kurang terpenuhi. Karena pada hakikatnya anak usia dini memerlukan latihan-latihan untuk memaksimalkan motorik kasar maupun halus. 22 Keasyikan tersebut juga berdampak pada proses pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil. Karena ketika anak didik berada di rumah mereka lebih memilih untuk bermain dengan alat-alat teknologi atau dengan alat main kesukaannya. Dan ada juga yang lebih senang menghabiskan waktunya dengan melihat tayangan-tayangan yang ada di televisi. 23 “Gimana ya, anak-anak itu kalau di rumah lebih senang sama alat-alat teknologi itu Malahan waktu itu ada yang pernah bawa alat-alat itu kesini Raudhatul Atfhal Insanul Kamil. Dan ada juga orang tua yang cerita ke kita, kalau anaknya lebih senang menonton tv… memang sih gak semuanya, ada yang suka mengulang lagi di rumah. Tapi porsi waktunya tetap lebih banyak menonton dan bermain. 24 22 Wawancara pribadi dengan Miftah Hussaidah, salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. 23 Wawancara pribadi dengan Rukoyah, S.Pd.I., salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. 24 Wawancara pribadi dengan Khairiah, S.Pd.I., salah satu guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung.