Anak-anak di sekolah dasar berada dalam tahap perkembangan operasional konkret. Karena itu mereka kurang dalam berpikir abstrak, ini berarti pengajaran
di sekolah dasar harus sekonkret mungkin dan betul-betul dialami. Pada pelajaran matematika sebaiknya menggunakan objek konkret untuk menunjukkan konsep
dan membiarkan siswa memanipulasi objek mewakili prinsip-prinsip matematika dan lebih menekankan penggunaan matematika untuk menyelesaikan masalah-
masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan nyata.
B. Faktor-Faktor Psikologis dalam Belajar
Belajar merupakan sebuah proses interaksi antara siswa dan guru, dalam hubungan ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar, salah
satunya adalah faktor psikologi yang merupakan faktor internal. Menurut Thomas F. Staton ada enam faktor psikologi yang diperlukan dalam kegiatan belajar, hal
tersebut diuraikan di bawah ini:
19
1. Motivasi Belajar
Keberhasilan dalam belajar dapat terwujud jika pada diri masing-masing siswa terdapat keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama
dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi.
Mc Donald 1959 merumuskan, bahwa: “Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reaction ”, yang diartikan motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan interaksi untuk mencapai tujuan.
20
Dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, motivasi
ditandai oleh timbulnya perasaan, dan motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
19
Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, h.38-42.
20
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2008, Cet. 8, h.106.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh
apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar
siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar
dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
21
1 Peserta didik akan bekerja keras jika memiliki minat dan perhatian
terhadap pekerjaannya. 2
Memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti. 3
Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja secara efektif dan tepat guna.
4 Memberikan penilaian dengan adil dan transparan.
2. Konsentrasi Belajar
Konsentrasi mempunyai makna memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator
adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Untuk membantu siswa agar dapat konsentrasi dalam belajar guru perlu memberikan bimbingan, perhatian serta bekal keahlian yang dimilikinya.
3. Reaksi Belajar
Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot harus dapat bekerja secara
harmonis, sehingga siswa aktif saat pembelajaran berlangsung. Saat proses pembelajaran, siswa membutuhkan reaksi yang melibatkan ketangkasan
mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekukan dan kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana yang disampaikan guru.
21
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009, h.59.