Subjek Penelitian Instrumen Penelitian

c. Kisi-kisi pedoman wawancara kepala sekolah: 1 Sejarah berdirinya SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang 2 Sarana dan prasarana yang ada 3 Kondisi guru SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang 4 Kondisi siswa 5 Pencapaian nilai UN evaluasi 6 Pembiayaan 7 Kondisi siswa lulusan SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dimaksud merupakan upaya mengumpulkan, mengklasifikasi dan menata secara sistematis data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang persoalan yang ada dalam proses pembelajaran matematika di SD Istimewa kemudian menyajikannya. Proses analisis data dimulai sejak pengumpulan data hingga data selesai dikumpulkan. Secara teoritik analisis dan pengumpulan data dilakukan secara berulang-ulang, agar dapat memecahkan masalah dengan mencocokkan data yang diperoleh kemudian disusun secara sitematis, interpretasi secara logis demi kebasahan dan kredibilitas data yang diperoleh peneliti. Langkah dalam analisis data yang peneliti gunakan yakni menurut Miles dan Huberman 1984, meliputi 1 reduksi data data reduction, 2 penyajian data data display, dan 3 penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawingverrrification. 3 1. Reduksi Data Dalam penelitian ini reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, membuat fokus, menyederhanakan dan mengabstraksi dari data kasar hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang masih bersifat acak ke dalam bentuk yang mudah dipahami. 3 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. 2009, h. 337-345. 2. Penyajian Data Setelah data direduksi, data disajikan dalam bentuk uraian deskriptif sesuai dengan aspek yang diamati sehingga lebih mudah dipahami dalam keseluruhan sajiannya. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan dilakukan setelah proses pengumpulan data berakhir. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pelaksanaan teknik pemeriksaan keabsahan data terdiri dari empat kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferbilityi, kebergantungan dependability, dan kepastian conformability. 4 Kredibilitas terdiri dari beberapa teknik, yaitu: 1. Perpanjangan keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti harus tetap berada di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. 2. Ketekunan pengamatan Salah satu faktor yang dapat membuat penelitian ini berhasil adalah terdapat pada peneliti sendiri. Meningkatkan ketekunan peneliti dalam mengamati hal-hal yang ada di lokasi penelitian lebih membuat hasil penelitian yang cermat dan berkesinambungan pada data-data yang ada sehingga mampu dianalisis dengan baik. 3. Triangulasi Triangulasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan pengecekan kembali data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi selama penelitian, untuk mengecek kembali derajat kepercayaan data. 4 Lexy J. Moleong, op.cit., h.324. 23

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Profil SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang

a. Sejarah Berdirinya SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Anak Pria Tangerang terletak di Jl. Daan Mogot No. 29C Kota Tangerang, Banten. Lapas ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925 di atas tanah seluas 12.150 m 2 , dengan kapasitas hunian 220 anak. Secara historis sejak tahun 1934 pengelolaan diserahkan kepada Pro Juventute untuk mengasingkan anak keturunan Belanda yang berbuat nakal. Tahun 1945 berubah menjadi Markas Resimen IV Tangerang, lalu tahun 1957 - 1961 dikelola oleh jawatan kepenjaraan dan namanya dirubah menjadi Pendidikan Negara. Kemudian pada tahun 1964 diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan namanya diubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang. 1 Menurut Kementrian Kehakiman dan Ham SD Istimewa Lapas berdiri mulai tanggal 10 September 1984, dengan SK Menteri Kehakiman melalui Kanwil DKI Jakarta. Dalam Lapas Anak Pria Tangerang terdapat beberapa sekolah formal yaitu SD, SMP, SMA paket C dan SMK Istimewa. Awalnya hanya ada SD dan SMP, lalu bertambah SMA berupa paket C dan terakhir SMK yang baru diresmikan pada tahun 2014. b. Visi dan Misi SD Istimewa Lapas Visi dan misi SD Istimewa Lapas sama dengan visi dan misi Lapas Anak Pria Tangerang. Adapun visinya adalah “Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan anak didik pemasyarakatan sebagai 1 Arsip Sekolah Dasar Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa ”. sedangkan misinya antara lain: 1 Mewujudkan sistem yang menumbuhkan rasa aman bagi anak didik baik secara internal dan eksternal. 2 Melaksanakan perawatan, pelayanan, pendidikan dan pembimbingan untuk kepentingan terbaik bagi anak dimasa pertumbuhannya. 3 Menumbuhkembangkan ketaqwaan, kecerdasan, kesatuan, dan keceriaan anak agar dapat menjadi manusia mandiri dan bertanggung jawab. c. Keadaan Siswa, Guru dan Sarana Prasarana Sekolah ini diberi nama “SD ISTIMEWA LAPAS” disebabkan beberapa alasan, yaitu 2 : a. Sangat uniknya murid-murid yang ikut pendidikan. Keunikan tersebut karena murid-muridnya adalah anak-anak yang sedang menjalani pembinaan akibat masalah hukum yang dihadapi. b. Rentang usia anak-anak didik tersebut sangat jauh dan berbeda dengan usia anak sekolah dasar pada umumnya. c. Latar belakang dan keluarga juga siswa berbeda dan bahkan ada anak didik yang telah ditinggal oleh orangtuanya dan tidak pernah melihat orang tuanya sama sekali. Berbeda dengan SD pada umumnya yang terdiri dari enam tingkatan kelas, SD Istimewa Lapas ini hanya terdiri dari tiga tingkatan kelas yakni kelas 4, 5 dan 6, hal ini dikarenakan faktor usia siswa yakni dari 14-20 tahun. 3 Semua anak yang ada di Lapas Anak Pria Tangerang dipanggil dengan sebutan “ANDIKPAS” yang merupakan singkatan dari Anak Didik Lapas. Adapun penempatan andikpas menjadi kelas 4, 5, atau 6 harus melewati beberapa prosedur. Pada tahap awal sidang TPP Tim Pemantau Pemasyarakatan, calon siswa didata pendidikan terakhirnya ketika di luar, selanjutnya orang tua ataupun keluarga diminta untuk menyerahkan buku rapor terakhir yang mereka miliki. Jika tidak ada keluarga yang bisa 3 Hasil wawancara Kepala SD Istimewa Lapas, Tangerang, 07 Februari 2014.