Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan penelitian ini didasarkan pada apa yang terjadi di lapangan yaitu: 1. Terdapat Sekolah Dasar di dalam Lapas Anak Pria Tangerang yang bernama SD Istimewa. 2. Siswa SD Istimewa memiliki kasus kriminal yang berbeda-beda dengan rentang usia 14 - 20 tahun. 3. Pelajaran matematika di SD Istimewa hanya mempunyai alokasi waktu satu jam setiap minggunya. 4. Setiap tahun siswa SD Istimewa wajib mengikuti Ujian Nasional UN yang soalnya sama seperti siswa SD yang lain dengan tingkat kelulusan setiap tahunnya 100.

C. Pembatasan Masalah

Setelah identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Proses pembelajaran matematika siswa Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. 2. Siswa yang dimaksudkan adalah siswa sekolah SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang kelas 4, 5, dan 6 SD Istimewa tahun ajaran 20132014, semester genap.

D. Rumusan Masalah

Berdasaarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, rumusan masalah penelitian ini secara garis besar adalah “Bagaimana proses pembelajaran matematika yang berlangsung di SD Istimewa Anak Pria Tangerang?” Adapun rincian dari perumusan masalah di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika yang berlangsung di SD Istimewa Lapas? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika yang berlangsung di SD Istimewa Lapas? 3. Bagaimana penilaian pembelajaran matematika yang berlangsung di SD Istimewa Lapas? 4. Faktor apa saja yang mendukung keberhasilan pembelajaran matematika di SD Istimewa Lapas?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menggambarkan proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran matematika siswa SD Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar di sekolah tersebut.

F. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah cakrawala dan perspektif di bidang pendidikan terutama pada pembelajaran matematika bagi siswa di sekolah Lapas. Di samping itu pula, diharapkan lebih mengetahui tentang aspek-aspek yang mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika siswa sekolah Lapas. 2. Bagi guru-guru, diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi yang berguna dan sekaligus menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran matematika di sekolah Lapas. 3. Bagi pemerintah, sebagai masukan agar pemerintah menunjukkan kesungguhannya dalam mengimplementasikan pendidikan yang bermutu termasuk bagi siswa sekolah Lapas di Indonesia. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

1. Definisi Pembelajaran Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, yaitu mathematike, yang berarti hal-hal yang berhubungan dengan belajar relating to learning. Kata tersebut mempunyai akar kata mathema yang artinya pengetahuan atau ilmu. 1 Menurut James dan James dalam Sri Anitah W. dan Janet Trineke Manoy , matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. 2 Sedangkan menurut Kline dalam Erna Suwangsih dan Tiurlina, matematika bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri tetapi matematika ada untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. 3 Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep- konsep yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri juga dapat digunakan untuk memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Adam dan Hamm dalam Ariyadi Wijaya mengungkapkan bahwa ada empat macam pandangan tentang posisi dan peran matematika, yaitu 1 matematika sebagai suatu cara berpikir, 2 matematika sebagai suatu pemahaman tentang 1 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.1. 2 Sri Anitah W. dan Janet Trineke Manoy, Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.4. 3 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006. pola dan hubungan, 3 matematika sebagai suatu alat, 4 matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi. 4 Matematika diajarkan di sekolah karena memiliki kegunaan, yaitu berguna untuk kepentingan matematika itu sendiri dan memecahkan persoalan dalam masyarakat. 5 Dengan diajarkannya matematika di semua tingkat, matematika dapat bertahan dan berkembang. Kegunaan matematika dalam memecahkan persoalan yang ada di masyarakat diantaranya siswa dapat menghitung luas, isi, dan berat, melakukan pengukuran, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan lain sebagainya. Sementara itu, belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga ke liang lahat nanti. 6 Menurut Witherington dalam Nana Syaodih belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru, baik berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. 7 Dimana hasil yang diharapkan adalah perubahan dalam diri siswa sebagai manifestasi untuk menjalankan kehidupan. Sedangkan menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut karena stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh siswa. Sehingga belajar menjadi seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. 8 4 Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012,h. 5-6. 5 E.T.Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini, Bandung:Tarsito,1990, h. 9. 6 Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali, 2009, h. 2. 7 Nana Syaodih N., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010, h. 155. 8 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h.10.