rendah, sedang dan tinggi. Hal ini agar informasi yang diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes akhir siklus siswa. Soal yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum
sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tersebut sebelumnya dikonsultasikan dengan guru kolaborator yang
merupakan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 21 Tangerang.
C. Analisis Data
Hasil pengamatan siklus I siklus pertama secara keseluruhan belum mencapai keberhasilan. Merujuk nilai rata-rata angket kecemasan siswa yang
disebarkan setelah kegiatan siklus I berlangsung Intensitas kecemasan siswa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari frekuensi siswa sebanyak 11
siswa yang memiliki kecemasan tinggi pada survei pendahuluan, jumlahnya berkurang menjadi 4 siswa. Meskipun tidak terjadi peningkatan pada frekuensi
siswa dengan kategori kecemasan belajar rendah setelah dilakukannya intervensi tindakan pada siklus I. Akan tetapi hal ini tidak dibarengi dengan pencapaian nilai
pada hasil lembar observasi yang dilakukan oleh kolaborator. Dari hasil observasi tersebut terlihat bahwa masih banyak siswa yang
mengalami kecemasan. Meskipun diperoleh data bahwa siswa cukup tenang ketika mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok
teknik tutor sebaya. Ada beberapa sikap siswa yang berkaitan dengan kecemasan siswa belum dilakukan cukup baik diantaranya: masih banyaknya siswa yang
merasa malu ketika dipersilahkan mengerjakan soal di depan kelas, keberanian siswa baik untuk bertanya kepada guru maupun menaggapi pertanyaan dari
kelompok lain belum terlihat. Disamping itu, beberapa tutor masih terlihat gugup saat meriview materi dan membuat mereka terbata-bata saat menjelaskannya
kepada anggota kelompok. Beberapa siswa juga terlihat panik saat melaksanakan ulangan harian diakhir siklus I.
Setelah melakukan refleksi di siklus I maka perbaikan dilakukan berdasarkan masukan kolaborator berdasarkan lembar observasi siswa, lembar
observasi guru dan lembar observasi terbuka yang didiskusikan dengan guru kolaborator dengan tujuan memperbaiki kekurangan yang terjadi selama
pelaksanaan siklus I. Setelah mengolah data hasil lembar angket kecemasan yang disebarkan setelah siklus II berlangsung, secara umum intervensi tindakan yang
dilakukan pada siklus II ini mengalami peningkatan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa siswa dapat meningkatkan ferforman belajar mereka selama
siklus II. Hal ini terlihat dari berkurangnya skor rata-rata angket kecemasan mereka. Jika pada siklus sebelumnya rata-rata yang dicapai adalah 77,15 pada
siklus II ini berkurang sebesar 2,35 menjadi 74,80. Kali ini berkurangnya skor rata-rata angket kecemasan siswa dibarengi dengan menurunnyanya pencapaian
nilai rata-rata hasil lembar observasi yang dilakukan oleh kolaborator. Beberapa aktifitas yang berkaitan dengan kecemasan siswa yang dirasa
masih tinggi pada siklus I, maka pada siklus II ini mengalami penurunan. Seperti rasa malu yang dirasakan siswa saat dipersilahkan mengerjakan soal di depan
kelas sudah hampir tidak terlihat. Ketidakberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain semakin
menurun. Saat melakukan diskusi kelompok pada siklus II, tutor sudah tidak terlihat gerogi, hal ini dikarenakan siswa yang diberitahukan menjadi tutor pada
pertemuan selanjutnya sudah mempersiapkan diri dengan cara membaca buku yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, sehingga dalam meriview
materipun tutor terlihat santai dan tidak begitu terbata-bata dalam menjelaskan materi seperti pada pertemuan di siklus pertama. Pada saat mengerjakan tes akhir
siklus yang merupakan ulangan harianpun siswa terlihat mulai percaya diri dengan kemampuannya. Hal ini terlihat dari pencapaian nilai siswa mengenai
aktifitas “Tenang pada saat melaksanakan latihan soal ujian harian” pada lembar observasi mengalami peningkatan.
Secara keseluruhan pencapaian siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan. Akan tetapi pencapaian yang mereka raih belum mencapai standar
keberhasilan penelitian. Maka berdasarkan hasil refleksi bersama guru kolaborator, penelitian perlu dilanjutkan pada siklus III agar siswa dapat mencapai
standar keberhasilan penelitian yaitu berkurangnya jumlah siswa yang memiliki
intensitas kecemasan tinggi hingga 10 dibarengi pencapaian nilai rata-rata observasi sebesar 27 dan pencapaian rata-rata nilai angket sebesar 75 yang telah
ditentukan oleh peneliti dengan kategori kecemasan belajar rendah. Pada siklus III proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan tertib.
Suasana kelas yang kondusif, dikarenakan semakin kompaknya siswa karena lamanya anggota dalam satu kelompok sangat membantu tutor dalam mengenali
karakter teman dalam kelompoknya. Dengan demikian bimbingan tutor sebaya cukup membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dibandingkan
pertemuan-pertemuan sebelumnya. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan diakhir siklus III dapat dilihat
bahwa siswa dapat mempertahankan performan belajar mereka, bahkan pada siklus kali ini terjadi penurunan frekuensi siswa yang berada pada kategori
kecemasan belajar tinggi. Jika pada siklus II terdapat 7 siswa yang memiliki kecemasan tinggi, kali ini jumlahnya menjadi 4 siswa. Pada siklus III ini, sebagian
besar siswa sudah memiliki kecemasan dengan kategori belajar rendah. Rendahnya kebanyakan siswa setelah dilakukan intervensi tindakan yang
dilakukan pada siklus III ini dapat terlihat dari pencapaian siswa terhadap indikator keberhasilan penelitian. Diantaranya adalah: Jika pada lembar observasi
nilai rata-rata standar indikator keberhasilan yang ditentukan adalah sebesar 17. Siswa berhasil mencapai nilai rata-rata sebesar 16,88. Adapun nilai rata-rata
angket kecemasan yang dicapai siswa setelah intervensi siklus III dilaksanakan sebesar 71,60. Skornya lebih rendah 3,40 dari standar rata-rata yang ditetapkan
peneliti, yaitu sebesar 75. yang terakhir adalah frekuensi siswa yang berada pada kategori tingkat kecemasan tinggi berkurang menjadi 4 orang 10.
Merujuk pada beberapa hasil yang telah dicapai oleh siswa, yaitu hasil nilai rata-rata angket kecemasan siswa dan lembar observasi maka peneliti dan
kolaborator menghentikan penelitian ini pada siklus III dengan alasan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian.
D. Interpretasi Hasil Analisis