B. Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan pertimbangan peneliti mengangkat masalah upaya mengurangi kecemasan dengan penerapan model pembelajaran tutor sebaya
metode diskusi kelompok adalah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh saudara Syarifuddin. Beliau menuliskan pada poin empat di halaman 76 sd 77
bahwa: “tutor sebaya memberikan lingkungan yang nyaman bagi siswa untuk
bertanya tanpa merasa takut atau malu ditertawakan. Siswa dapat bertanya sebebas-bebasnya kepada tutor dalam kelompoknya. Para
siswa menjadi lebih senang dan bersemangat belajar matematika karena soal-soalnya tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi mereka.
Siswa dapat dengan mudah menyelasaikan soal-soal yang dihadapi melalui diskusi dalam kelomponya serta bimbingan dari tutor yang
cukup membantu mereka dalam belajar matematika.
”
42
Hanya saja penelitian sebelumnya mempunyai variabel motivasi. Oleh karena itu, penelitian kali ini mengambil variabel yang berbeda, yaitu kecemasan.
Dari pernyataan tersebut peneliti berasumsi, jika dengan penerapan tutor sebaya mampu membuat siswa merasa nyaman dan mampu meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika, maka tidak menutup kemungkinan dengan penerapan teknik tutor sebaya dalam diskusi kelompokpun akan mampu mengurangi tingkat
kecemasan siswa dalam belajar matematika dikarenakan berbagai hal, mulai dari masalah pribadi, seperti selalu gugup untuk menjawab soal karena takut kepada
guru bidang studi, sampai dengan kecemasan yang dirasakan siswa oleh karena adanya ketetapan standar nilai kelulusan yang dibuat oleh pemerintah yang selalu
bertambah dari tahun ke tahun tanpa mempertimbangkan sisi psikologis siswa.
C. Pengajuan Kerangka Konseptual dan Intervensi Perencanaan Tindakan
Pada hakekatnya, hasil belajar ditentukan oleh banyak faktor, yaitu faktor guru, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, cara belajar siswa,
fasilitas belajar yang digunakan, faktor internal siswa, dan lain sebagainya. Akan tetapi seorang siswa yang telah menyadari tugasnya sebagai seorang pembelajar
42
Sarifuddin, “Penerapan teknik tutor sebaya dan pemberian kartu skor partisipasi siswa
untuk meningkaatkan motivasi belajar matematika siswa ”, Skripsi Jurusan Matematika
Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama; 2008. t.d.
seharusnya dapat menggunakan faktor-faktor yang ada untuk memaksimalkan hasil belajarnya.
Ada banyak sekali pekerjaan, tantangan, dan tuntutan yang dihadapi dan harus di jalankan oleh siswa. jika siswa dapat mengendalikan ketegangan saat
menghadapi pekerjaan, tantangan dan tuntutan, dan tetap tenang, maka tidak ada hal yang menghambatnya, setidaknya dari dalam dirinya ia sudah dapat
menguasai kondisinya sendiri. Tapi jika siswa memiliki perasaan takut cemas akan kegagalan atau merasa panik dalam menghadapi ujian, walaupun ia memiliki
motivasi untuk berprestasi, tetap saja siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat meraih prestasi yang maksimal.
Kecemasan akan timbul jika individu menghadapi situasi yang dianggapnya mengancam dan menekan. Misalnya saja, apabila seseorang ingin
melaksanakan atau melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang baru, maka tentu orang tersebut akan merasa cemas dalam menghadapi pekerjaannya tersebut,
apakah orang itu dapat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hasil yang baik atau bahkan sebaliknya.
Ada beberapa model atau metode pembelajaran modern yang bisa digunakan untuk mengurangi kecemasan belajar siswa, Salah satunya adalah
metode diskusi kelompok dengan teknik tutor sebaya. Dengan menerapkan metode diskusi kelompok maka siswa akan merasa nyaman dalam belajar, beban
yang awalnya ditanggung sendiri, kini mereka tanggung secara kelompok, siswapun merasa lebih nyaman karena ketika menemui kendala atau materi yang
dianggap susah, dapat didiskusikan langsung bersama anggota kelompoknya. Dengan menerapkan teknik tutor sebaya dalam metode diskusi
kelompok pula, maka yang semula siswa merasa takut atau panik saat belajar akan menjadi lebih nyaman, karena pada saat melakukan proses pembelajaran, mereka
dapat bertanya langsung kepada temanya yang menjadi tutor apabila menemui kesulitan. Oleh karena itu penulis mengangkat penelitian pembelajaran dengan
metode diskusi kelompok menggunakan teknik tutor sebaya untuk mengurangi kecemasan belajar matematika siswa
Kerangka konseptual perencanaan tindakan yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pytagoras dan lingkaran yang mencakup pada
pokok bahasan: mengenal bagian-bagian lingkaran, menghitung besaran-besaran pada lingkaran dan garis singgung pada lingkaran.. Pokok bahasan ini diajarkan
pada kelas VIII SLTP pada semester genap. Sedangkan bentuk penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor
sebaya yang akan dilakukan pada siklus pertama adalah penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya dengan menambahkan hand-out dalam mempelajari
bahasan pytagoras. Dengan pemberian hand-out ini diharapkan akan membantu siswa dalam memahami materi dan lebih memberi waktu untuk mendiskusikan
materi juga menumbuhkan daya tarik siswa terhadap pelajaran matematika karena siswa tidak lagi mencatat materi yang akan diajarkan.
Kemudian pada siklus kedua dilaksananakan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya dengan mengacak siswa yang meriview materi
dengan bantuan tutor, pengacakan siswa yang meriview materi ini diterapkan dengan harapan dapat mengurangi sikap acuh setiap anggota kelompok saat
diskusi berlangsung, atau dengan kata lain dapat membuat siswa yang menjadi peserta diskusi dalam kelompok ikut berperan aktif pada kelompoknya masing-
masing juga menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa, karena dengan pengacakan ini, maka siswa yang mendapat tugas meriview materi akan
merasakan bagaimana rasanya saat meriview materi seperti yang telah tutor lakukan selama siklus satu.
Sedangkan pada siklus ketiga akan diterapkan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya dengan penambahan hadiah reword bagi kelompok terbaik
berdasarkan polling dari seluruh kelompok dan masukan dari guru kolaborator. Intervensi ini diharapakan akan membuat siswa merasa tertantang untuk
memperhatikan setiap materi diskusi, tanpa menimbulkan tekanan yang menimbulkan kecemasan, karena dengan penambahan hadiah reword ini,
kelompok siswa yang dianggap terbaik pada akhir siklus III akan mendapatkan hadiah reword. Intervensi ini juga diharapkan dapat memperdalam pengertian
siswa terhadap pelajaran matematika. Maka dengan penerapan pembelajaran tutor
sebaya metode diskusi kelompok pada penelitian ini, diharapakan dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dialami siswa saat belajar matematika,
namun tidak menghilangkan kecemasan yang sifatnya seb agai “facilitating
anxiety yaitu bentuk kecemasan dengan taraf rendah yang berfungsi sebagai pemicu pendorong siswa untuk bersiaga mengambil langkah-langkah mencegah
atau memperkecil kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan”
43
, seperti karena tidak ingin mendapatkan nilai yang rendah maka siswa mempersiapkan
diri dengan cara belajar lebih giat. Jika digambarkan, maka bagan desain kerangka konseptual dan
intervensi tindakan yang diharapkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Desain kerangka konseptual Intervensi Tindakan yang diharapkan
43
Fitri Fausiah dan Julianti Widuri eds,Psikologi Abnormal..., h.73.
Masalah siswa
Merasa cemas saat belajar matematika pada bahasan
pytagoras dan lingkaran
Intervensi tindakan
Penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya
Hasil intervensi yang diharapkan
Intensitas kecemasan siswa saat belajar matematika bahasan lingkaran menurun
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Tempat dan Waktu Penelitian
a Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 21 Tangerang yang berada di Jl: Halim Perdana Kusuma, komplek alam raya, Kel.Jurumudi Baru, Kec.
Benda, Kota Tangerang 15124 b
Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari tanggal 23 Desember 2010
– 02 Februari 2011.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang biasa disingkat menjadi PTK, atau dikenal juga
dengan nama Classroom action research method. Metode penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam proses pembelajaran matematika pokok bahasan
pytagoras dan lingkaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya.
Alasan penulis menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok teknik tutor sebaya ini adalah karena peneliti menemukan permasalahan
yaitu tingginya intensitas kecemasan siswa saat belajar matematika, beberapa penyebabnya adalah masih ada rasa takut pada diri siswa saat dimintai
pendapat, diminta untuk mengerjakan soal di depan kelas, maupun ketika siswa diminta untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka
pahami saat pembelajaran berlangsung. Hal ini tergambar dari hasil wawancara yang yang dilakukan oleh penulis saat melakukan kegiatan survei
pendahuluan. Dengan menerapkan metode pembelajaran ini, penulis mengupayakan
untuk dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa, yakni mengurangi tingkat kecemasan anxiety dalam belajar matematika. Dengan
kata lain siswa diharapkan dapat belajar dengan rileks, tidak malu dan takut untuk menanyakan materi yang belum mereka pahami, karena yang menjadi